7 Kesalahan Mahasiswa Baru
- Jun 28, 2016
- Fatimah Ibtisam
Menjalani pengalaman pertama—termasuk pengalaman pertama jadi mahasiswa—memang pasti ada trial and error-nya, alias berbagai kesalahan dan “aib”.
Nah, sebagai mahasiswa senior, saya mau kasih tahu kamu—para mahasiswa baru—tentang kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan maba. Belajar dari kesalahan kakak-kakak senior di masa lampau ya, gaes!
1. Serba baru dari ujung kepala sampai ujung kaki, dari luaran sampai daleman
Mungkin saking girangnya jadi maba, kamu kalap belanja persiapan kuliah. Bokap-nyokap ditodong buat beliin sekoper kemeja, tas, topi, sampai sepatu baru. Sepatunya warna putih suci pula. Yassalam, debu aja malu mau nempel.
Gaya serba baru begini memang khas maba banget. Dan biasanya, nih, penampilan maba suka rada maksa pengen keliahatan dewasa a la mahasiswa. Padahal sebenarnya gaya mahasiswa, tuh, “selow” banget, kok! Seenggaknya effortless, lah.
Trus, pikir dua kali deh, kalau mau pake sepatu putih kinclong. Awas becek!
White on white, kinclong dari ujung kepala sampai kaki. Ngana maba atau boyband?
2. Salah masuk kelas
Catat ya, gaes. Perkuliahan di berbagai kampus biasanya menerapkan sistem moving class, sehingga setiap sesi kuliah bertempat di kelas yang berbeda-beda. Makanya, kamu harus ekstra perhatian. Jangan sampai salah masuk kelas!
Apalagi ruangan dan kelas yang tersedia buanyaaaakkk banget, dan seringkali, kelas-kelas tersebut hanya diberi kode nomor. Jadi, misalnya, hari ini kamu kuliah di ruang 1018, 6105, dan 9210. Nah, lho! Ribet!
Kejadian salah masuk kelas, nih, seriiiiing banget terjadi. Dan maba suka nggak nyadar kalau mereka salah kelas, sehingga pede aja melenggang masuk. Setelah sadar, baru deh muka pucat bin kecut nahan malu.
Makanya, kalau perlu, untuk sementara waktu, bawa deh jadwal kuliah dan daftar kelas kamu ke mana-mana *kekep di ketek*.
3. Terlalu parno
Satu lagi kesalahan mahasiswa rookie adalah terlalu paranoid dan selalu merasa diawasi senior. Alhasil, ekspresi nervous, takut dan bingungnya kelihatan banget.
Perilaku ini paling kelihatan saat melangkahkan kaki ke kantin. Maba yang parnoan bakal celingak-celinguk kayak anak hilang dengan ekspresi panik.
Padahal kalau kamu bersikap kayak begitu, senior malah makin gemez pengen ngerjain, hehehe!
4. Nggak peduli tugas maba
Sebaliknya, ada juga mahasiswa baru yang kelewat cuek dan nyantai (atau mungkin pengen dianggap santai), sehingga mereka menyepelekan semua tugas yang diberikan senior pada masa orientasi.
Menurut saya, selama tugas orientasinya nggak merendahkan atau mem-bully, kenapa nggak dilakukan? Biasanya ada manfaat di balik tugas-tugas tersebut, kok.
Misalnya, tugas mewawancarai dosen dan senior. Itu 'kan tujuannya supaya kamu lebih mengenal mereka. Ada juga tugas bikin event seangkatan. Harusnya kamu malah semangat, dong, karena kamu jadi berkesempatan untuk berkarya di kampus sekaligus mengompakkan angkatan.
Jadi mendingan pikir-pikir dulu sebelum kamu menolak tugas-tugas yang diberikan senior, selama masa orientasi.
5. Terlalu cepat jatuh cinta
“Gue naksir banget, nih, sama si Mimin anak FISIP 2016. Kayaknya dia jodoh gue!”
“Calon cewek gue tuh, jangan diganggu!”.
Ada, lho, tipe maba yang gampang merasa jatuh cinta. Padahal, baru sekali ketemu di angkot pas mau ke kampus. Hadeh!
Saran kakak, jangan terburu-buru merasa jatuh cinta, ah. Take your time. Lagian, kalau belum apa-apa kamu udah mikirin cowok/cewek melulu, orang-orang malah jadi bertanya-tanya:
“Tujuan lo kuliah untuk nyari ilmu atau cari jodoh, sih?”
“Dua-duanya, kak!”
#Eaaak!
6. Ambi abisss!
Cita-cita boleh setinggi langit, semangat kuliah boleh aja panas membara. Tapi kalau terlalu ambisius untuk cumlaude sampai bertingkah nyebelin? Jangan, dong!
Memang, sih, saat jadi maba, kamu bisa aja khilaf dan rancu antara semangat atau ambisius yang nyebelin.
Gimana, sih, contoh ambisius nyebelin?
A. Berulang kali sesumbar ke teman-teman bahwa target kamu adalah lulus cumlaude. Bosen juga, kali, dengernya.
B. Nggak mau belajar bareng teman-teman lain, pelit informasi seputar pelajaran, nggak mau minjemin catatan/buku penunjang. Pokoknya bikin kzl!
C. Merasa paling bisa dan paling tahu. Si maz/mbak "Know-It-All".
D. Pamer saat sudah selesai mengerjakan tugas atau udah khatam belajar bab 1-2, sehingga bikin panik teman-teman yang tugasnya belum selesai atau belum belajar.
E. Sering melakukan poin A, B, C dan D.
7. Kelewat shantay, shay!
Di sisi lain, nggak oke juga kalau maba terlalu cuek, nggak punya ambisi, serta meremehkan kuliah. Apalagi terlalu sibuk happy-happy dan hore-hore jadi mahasiswa, sampai lupa belajar.
Pas nilai jeblok, baru deh nyesel dan kerepotan buat memperbaiki.
Apalagi kalau sampai kena acaman DO gara-gara nilai nggak mencukupi. HOROR!
***
Gaes, semoga kalian terhindar dari kesalahan dan kekhilafan maba yang demikan. Hidup mahasiswa rookie!
(sumber gambar: northwesternflipside.com, giphy.com, linkedin.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus