Membongkar Tiga Anggapan Tentang Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Ah, jurusan Kedokteran. Jurusan kuliah (yang katanya) paling prestis, keren, sekaligus paling mengerikan. Paradoks banget, deh, pokoknya! Akibatnya, jadi ada banyak anggapan tentang kuliah di fakultas Kedokteran. Misalnya, katanya kuliah Kedokteran itu sibuknya setengah mati ya, Kak? Kita jadi nggak bisa berkegiatan di luar kuliah, dong? Masih bisa pacaran nggak?

Sayangnya, nggak ada satupun tim Youthmanual yang pernah nyicipin kuliah Kedokteran. Maka dari itu, Youthmanual ngobrol dengan tiga alumni dan mahasiswa Kedokteran super kece—Ina (FK Universitas Indonesia, angkatan 2009), Aliyah (FK Universitas Indonesia, angkatan 2011), dan Intan (FK Universitas Yarsi, angkatan 2006)—tentang tiga anggapan paling populer tentang kuliah di Fakultas Kedokteran. Yuk! *ambil steteskop*

Anggapan #1: Mahasiswa Kedokteran nggak bakal waktu untuk kegiatan lain selain kuliah dan kerja magang.

Aliyah: Nggak juga, kok. Kalau manajemen waktu kita baik, kita bisa banget punya kegiatan lain. Buktinya, selain kuliah dan magang, Aliyah bisa aktif di modeling juga, kok. Aliyah malah punya mimpi punya butik, agensi modelling dan klinik kulit sendiri!

Ina: Salah banget! Asal kita bisa bagi waktu, nge-cut kegiatan yang kurang bermanfaat atau mengurutkan kegiatan berdasarkan prioritas, pasti kita bisa, kok, berkegiatan di luar kampus atau tempat magang. Sewaktu kuliah Kedokteran, aku sendiri bisa ikut banyak kegiatan lain seperti FKUI Dance Company, Badan Film Mahasiswa, Abang None Jakarta Pusat, Les Balet, dan lainnya.

youthmanual - kedokteran

Ina, punya segudang kegiatan saat jadi mahasiswa FK.

Intan: Nggak, kok. Mahasiswa Kedokteran masih bisa banget punya kegiatan lain di luar kuliah. Malah di kampus saya, di tahun pertama Fakultas Kedokteran, mahasiswanya udah diwajibkan ikut ekskul, mulai dari ekskul paduan suara sampai futsal. Dari mulai junior sampai senior, semuanya pada ikut. Lumayan, sih, jadi bisa saling kenal dan ngecengin, hahaha. Kalau nggak ngumpul di kegiatan ekskul gini, kita mana punya waktu kenalan antar angkatan?

Kesimpulan: Anggapan ini salah! Jadi rugi, deh, kalau kamu jiper masuk fakultas Kedokteran hanya karena menyangka kamu bakal nggak punya kehidupan di luar kampus dan tempat magang.

Selama jadi anak Kedokteran, kamu bisa, kok, ikut aktivitas apapun, asalkan kamu tetap bisa bagi waktu, tetap memprioritaskan kuliah, dan nggak menunda pekerjaan. Buat jadwal harian, and stick to that schedule!

Anggapan #2: Mahasiswa Fakultas Kedokteran biasanya pacaran dengan anak Kedokteran juga, terutama teman satu fakultasnya.

Aliyah: Sebetulnya nggak juga, sih. Teman-teman Aliyah banyak yang pacaran sama mahasiswa jurusan lain. Kalau ujung-ujungnya pacaran sama anak Kedokteran lagi, ya, mungkin memang udah jodohnya. Mungkin juga karena tempat belajar dan aktivitasnya sama, jadi ketemunya dia lagi-dia lagi, sampai lama-lama cinlok.

Tapi Aliyah akui, pacaran sama anak Kedokteran itu lebih enak, karena pacar kita paham gimana jadwal kita. Dia biasanya ngerti kalau waktu senggang kita nggak banyak.

Ina: Teman-teman aku rata-rata gitu, sih. Abis kita ‘kan sibuk kuliah, jarang main keluar, jadi ketemunya teman-teman satu fakultas aja. Kalau nggak sama anak satu fakultas, biasanya kita pacaran sama calon dokter juga, karena kita ‘kan sering menghabiskan waktu di RS.

Intan: Iya, sih, bener. Dulu aku nggak tahu kenapa, tapi setelah mengalami sendiri, aku jadi ngerti banget kenapa anak Kedokteran biasanya pacaran dengan sesama anak Kedokteran! Hehehe.

Bagi aku pribadi, alasannya karena topik obrolan anak Kedokteran itu nggak jauh-jauh dari pelajaran. Misalnya, curhat soal konsulen (dokter pengajar -red) lah, sharing tentang pasien lah, dan sebagainya. Kalau kita pacaran dengan orang yang nggak satu profesi, kadang capek juga, karena obrolannya terus-terusan "roaming" alias nggak nyambung.

youthmanual - kdokteran

Intan, prefer cowok Kedokteran juga. Yah, sob!

Selain itu, jam kegiatan anak Kedokteran itu padat dan nggak menentu. Misalnya, waktu kerja Koas kita ‘kan bisa random. Kalau kebetulan lagi dapat jaga malam, kita harus bisa tidur di mana aja dan sama siapa aja demi bisa colong-colong waktu istirahat. Kalau pasangan kita bukan anak Kedokteran, biasanya nggak bisa ngertiin, tuh.

Last but not least, anak Kedokteran sering cinlok dengan teman kuliahnya, soalnya dari pagi sampai malam emang ketemuanya dia lagi - dia lagi!

Kesimpulan: Anggapan ini, ehem, benar. Kabar buruk dong, ya, buat kamu-kamu yang mau pedekate sama anak Kedokteran? Jangan nyerah dulu, sob! Kamu bisa, kok, pacaran sama anak Kedokteran, tapi kamu musti ekstra-ekstra-ekstra-ekstra usaha supaya hubungan kalian berhasil. Yang penting kamu harus:

1. Super pengertian kalau pacar kamu sibuk dan susah punya waktu pacaran.

2. Jangan gampang cemburuan kalau pacar harus sering berinteraksi dan spend time dengan banyak orang, termasuk para dokter muda yang kece.

3. Usaha keras untuk menyelami dunia Kedokteran. Cari tahu soal perkuliahan pacar kamu, istilah-istilah yang sering dia ucapkan, program magangnya… pokoknya semua! Berusaha rasakan yang dia rasakan dan banyak-banyak berempati, ya.

Berat? Emang. Tapi kalau si dia memang patut dipertahankan, hasilnya bakal sebanding, kok. Berjuang!!!

Anggapan #3: Mahasiswa Kedokteran itu pasti pintar, pekerja keras, dan tangguh.

Aliyah: Aliyah sebetulnya ngerasa biasa aja, sih, hehehe. Tapi memang, sih, mahasiswa Kedokteran itu harus punya good head and good heart. Kalau punya dua-duanya, baru, deh, anak kedokteran bisa jadi dokter yang baik.

youthmanual-kedokteran

Aliya, calon dokter dengan 'good head', 'good heart', dan 'good looking' juga, hihihi.

Ina: Sebetulnya ada aja mahasiswa yang malas-malasan. Tapi mereka yang begitu bakal tereliminasi dengan sendirinya, kok. Setiap tahun, ada banyak juga mahasiswa Kedokteran yang berguguran.

Soal ketangguhan, memang, materi yang harus dipelajari mahasiswa Kedokteran ‘kan banyak banget. Mungkin karena itu anak Kedokteran harus tangguh. Dan kalau nggak passionate, nggak bakal bisa juga menjalani jurusan Kedokteran.

Intan: Soal pintar, sih, relatif, ya. Banyak, kok, mahasiswa Kedokteran yang nggak pintar tapi survive, kayak aku, hehehe. Yang paling penting, mahasiswa Kedokteran harus tahan banting secara fisik maupun mental, karena jujur, jadi anak Kedokteran emang capek banget.

Kalau udah capek, biasanya kita jadi gampang down bahkan mewek saat diomelin dikit sama konsulen. Kadang juga merasa ingin nyerah.

Tips dari aku buat mahasiswa Kedokteran: nggal perlu dapat nilai tinggi atau sempurna. Yang penting bisa lulus semua mata kuliah, biar nggak ada yang perlu diulang. Itu dulu, deh! Kalo mau memperbaiki nilai bisa belakangan, kok, di semester pendek.

Kesimpulan: Anggapan ini, lagi-lagi, benar. Dokter adalah pekerjaan yang mulia dan bisa sangat satisfying, secara moril maupun materil, sehingga pekerjaan ini harus dicapai dengan cara yang tough juga. Pokoknya, kamu nggak mungkin bisa lolos dari fakultas Kedokteran tanpa perjuangan keras!

Lagian, kalau ada mahasiswa Kedokteran yang malas-malasan, trus akhirnya bisa jadi dokter dengan cara-cara curang, nanti dia jadi dokter yang curang juga, dong? Lah, padahal pekerjaannya ‘kan menangani kesehatan bahkan nyawa orang! Ngeri, ah.

Yang pasti, akan susah bertahan kalau kamu kuliah di Kedokteran tanpa passion. Misalnya, hanya karena ingin keren-kerenan atau karena paksaan ortu. Jadi, kalau memang udah ada niat sepenuh hati, tangguhkanlah fisik maupun mental kamu, dan selamat berusaha, ya!

(sumber gambar: Laila Achmad, dokumentasi pribadi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1