Baru Jadi Anak IPA di Sekolah? Siap-Siap Mengalami Hal-Hal Ini, Ya!

Oleh Ananda Vickry Pratama

Loha! Siapa di sini yang anak IPA? Yuk, ngaku! *ngacung*

Kalau kamu anak IPA (selain anak kedua orangtuamu pastinya), kamu patut berbangga diri, karena anak IPA punya image yang cukup baik di mata kebanyakan orang. Umumnya, orang-orang menganggap siswa jurusan ini berotak cerah dam punya masa depan yang cerah (masa’ sih?)

Tetapi sebenarnya, jurusan kamu bukan penentu kesuksesan, kok. Ibarat lagi menempuh suatu perjalanan jauh, jurusan hanyalah salah satu kendaraan untuk mencapai tujuan kamu, yaitu kesuksesan. Nah, setiap “kendaraan” tentunya akan memberikan pengalaman khas tersendiri.

Kalau kamu anak kelas 12 yang baru masuk jurusan IPA, siap-siap mengalami hal-hal ini, ya!

1. Setiap hari harus berhadapan dengan itung-hitungan yang bikin mumet

Sebagai anak IPA, hitung-hitungan sudah pasti jadi makanan kamu sehari-hari. Ya habis, setiap hari, anak IPA harus ketemu sama rumus-rumus yang kadang bikin kamu ingin buru-buru pulang sekolah, saking mumetnya.

Meski begitu, kalau mau positive thinking, hitung-hitungan adalah kunci serunya jurusan IPA. Apalagi semakin kamu terlatih berhitung, kemampuan logika kamu dalam menyelesaikan masalah juga akan semakin baik. Jurusan lain nggak ada yang memberikan “pelatihan” hitung-hitungan sekeren (baca: seribet) jurusan IPA, lho. Top lah! *lanjut hitung kecepatan kelapa jatuh*

2. Harus “menelan” sederat istilah sains

Pelajaran IPA mencakup pelajaran Kimia, Biologi, Fisika dan Matematika IPA. Maka kamu harus mempelajari sederet istilah sains dari masing-masing pelajaran tersebut. Istilah-istilahnya banyak yang ribet pula. Di pelajaran Biologi aja, kamu bakal sering ketemu sama istilah yang mirip-mirip banget, misalnya RNA dan DNA.

Sabar aja ya, sob. Memang begitulah nasib anak IPA. Jangan khawatir. Kamu pasti bisa paham semua materinya, asalkan kamu mau belajar dan nggak gampang menyerah. Kalau malas-malasan? Yassalam! Semangat ya ‘nak IPA!

3. Dapat tugas, selesai, eh langsung ada tugas lagi!

Papuy (kepala puyeng) adalah hal yang sering dialami anak IPA. Penyebab utamanya? Tugas yang datang silih berganti! Jangan heran kalau kamu nanti merasakan periode dimana kamu nggak pernah ada “nganggur”nya. Begitu satu tugas selesai, langsung datang tugas berikutnya. Belum juga sempat napas! Fiuuuh...

Tetapi dibalik beban segudang tugas ini, ada nilai positif yang bisa kamu petik, yaitu sebagai anak IPA, kamu nggak akan memahami ilmunya kalau hanya belajar teorinya saja. Kamu HARUS mempraktekkan teori yang kamu pelajari dengan mengerjakan segudang tugas. Hitung-hitung sekaligus melatih ketekunan dan kekuatan belajar kamu, lah. You will survive kok, sob, asalkan kamu bisa fokus dan mengatur waktu dengan baik.

4. Nge-lab jadi kegiatan rutin

Pada dasarnya, anak IPA banyak diarahkan untuk bereksperimen di lab, maka bisa dipastikan nge-lab—bukan ngelap ya!—adalah kegiatan yang bakal rutin kamu lakukan dalam kegiatan belajar-mengajar. Alhasil, kamu akan terbiasa melakukan percobaan, dari mulai belajar teorinya, hingga menerapkannya dalam praktik lab.

Manfaat sering nge-lab, tuh, banyak, lho. Misalnya, kamu jadi terbiasa berpikir secara sistematis dan teliti. Dengan rajin nge-lab, siapa tahu lama-lama kamu bisa menjadi Tony Stark ke-2 dan menghasilkan penemuan yang wah!

5. Harus berjuang memahami materi yang sulit

Sebagai anak IPA, kalau kamu malas berjuang memahami materi yang sulit, kamu akan tergerus oleh tekanan dan persaingan dalam jurusan IPA yang, ehem, bisa dibilang keras. Kamu nggak akan bisa memahami materi hanya lewat penjelasan guru di kelas. Kamu juga mesti aktif membaca buku, mencari referensi di internet, bahkan ikut bimbel jika perlu, supaya pemahaman kamu luas.

Namun sesulit apapun materi yang kamu pelajari, kalau kamu rajin dan mau terus-terusan belajar, pasti bisa, kok!

(sumber foto: geraldvincet.wordpress.com, onsizzle.com, filmofilia.com, learning-mind.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 23 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1