Grazia Vocalista, Ekskul Andalan SMAN 34 Jakarta yang Hits Sekaligus Menantang
- Oct 11, 2016
- Laila Achmad
Setiap sekolah pasti punya ekskul unggulannya masing-masing. Misalnya, SMAN 3 Jakarta terkenal dengan ekskul basketnya yang langganan juara, SMAN 3 Bandung terkenal dengan ekskul angklungnya yang warbiyasak, sementara SMAN 34 Jakarta terkenal dengan ekskul paduan suaranya, bernama Grazia Vocalista, yang berarti "menyanyi dengan indah."
Grazia Vocalista lahir pada tahun 1989, dan merupakan salah satu paduan suara SMA terbaik di Jakarta. Weits, kata siapa? Tentunya bukan kata Youthmanual sendiri. Prestasi merekalah yang berbicara.
Beberapa penghargaan yang pernah mereka raih adalah:
- Peringkat kedua pada ”The 6th National Folklore Festival” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2012);
- Medali perak pada “2nd Bali International Choir Competition” (2013);
- Peringkat keempat pada “8th National Folklore Festival” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2014);
- Peringkat pertama pada ”The 4th National Choir Competition, Bogor Art Festival” yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (2014);
- Medali perak pada “Festival Paduan Suara ITB XXIV” yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (2015)
- … dan masih banyak lainnya
Per Oktober 2016, anggota ekskul yang pernah diikuti oleh Raisa ini (yup, Raisa adalah alumni SMAN 34 dan Grazia Vocalista) ada sekitar 70 orang, dari tiga angkatan.
Beberapa waktu lalu, Youthmanual ngobrol bareng Jihan dan Grace, dua siswa kelas 12 yang juga anggota Grazia Vocalista.
Grace (kiri) dan Jihan (kanan), anggota Grazia Vocalista yang mulai nggak aktif ketika duduk di kelas 12 ini
Menurut Jihan dan Grace, Grazia Vocalista adalah ekskul di SMAN 34 yang paling nggak pernah gabut. Pasalnya, mereka selalu sibuk, khususnya untuk menyiapkan lomba, dari minggu ke minggu. Pokoknya, Grazia Vocalista rajin banget, deh, mengumpulkan prestasi, bahkan sampai ke luar kota.
“Setiap tahun, kami pasti ikut lomba ke luar kota. Kalau angkatan kami, misalnya, pernah ke Surabaya dan Bandung. Tahun ini rencananya Grazia Vocalista mau lomba ke Pattaya, Thailand,” ujar Jihan, yang berada dalam kelompok suara sopran.
Meski termasuk sering, frekuensi lomba Grazia Vocalista sebenarnya tergantung dua hal. Pertama, undangan lombanya itu sendiri. Kalau lagi dapat banyak undangan, frekuensi lombanya juga pastinya semakin sering. Kedua, kualitas Grazia Vocalista di setiap angkatan. “Kalau anggota Grazia Vocalista pada suatu angkatan lagi bagus, otomatis mereka jadi lebih sering lomba,” kata Grace.
Jihan dan Grace cerita, bahwa saat akan mengikuti lomba, nggak semua anggota Grazia Vocalista akan ikut. Biasanya mereka akan dibagi ke grup-grup yang lebih kecil. Kadang masing-masing grup ditugaskan ikut lomba yang berbeda-beda, kadang ada anggota yang nggak terpilih sama sekali. Hiks!
“Setiap kali Grazia Vocalista mau ikut lomba, anggotanya harus audisi dulu. Kalau nggak terpilih ikut, ya sedih, sih. Makanya, jadi anggota Grazia Vocalista nggak boleh cepat down dan harus selalu positive thinking,” cerita Jihan yang mengaku pernah nggak terpilih lomba.
“Pas aku pernah nggak kepilih, aku ambil positifnya aja, kok. Misalnya, aku jadi punya waktu melakukan kegiatanku yang lain. Lagian aku paham, untuk ikut satu lomba, nggak mungkin 70 orang anggotanya bisa ikut semua,” lanjut Jihan.
Selain rajin ikut lomba, sejak tahun 2013, Grazia Vocalista berencana rutin mengadakan konser 1-2 tahun sekali.
Konsernya nggak harus selalu konser tunggal, lho, tetapi bisa juga menggandeng paduan suara lain. Misalnya, tahun lalu, mereka konser bareng SMAN 5 Bandung. “Kalau konser tunggal, Grazia Vocalista bisa bawain 20 lagu. Kalau bareng SMA lain, sekitar 12 lagu, lah,” cerita Grace, anggota Grazia Vocalista yang berada di suara alto.
Apa, sih, yang membedakan Grazia Vocalista dengan paduan suara lain?
Menurut Jihan, banyak SMAN lain yang paduan suaranya nggak jalan. “Aku bicara soal SMA negeri ya, bukan sekolah swasta. Kalau sekolah swasta beda lagi. Misalnya sekolah Kristen, biasanya padusnya bagus, mungkin karena anak-anaknya sudah rutin nyanyi di gereja.”
Kalaupun ada ekskul kelompok musik, biasanya hanya ekskul vocal group, yang jelas berbeda dengan paduan suara. Memang, membangun dan mempertahankan paduan suara—lengkap dengan pembagian suara, belajar partitur, dan sebagainya—itu nggak gampang, gaes!
Ujung-ujungnya, banyak SMAN yang hanya punya vocal group, bukan paduan suara. Oya, bagi yang belum paham beda antara vocal grup dengan paduan suara, secara umum, aransemen vokal grup lebih fleksibel, sementara aransemen paduan suara lebih “formal” dan saklek mengikuti partitur.
Selain itu, menurut Jihan dan Grace, salah satu faktor penting dalam keberhasilan Gracia Vocalista adalah pelatihnya yang oke banget.
“Pelatih kami namanya Kak Kenar Pradipto, alumni Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran. Dia juga anggota Batavia Madrigal Singers, yang suka ikut kompetisi ke luar negeri. Cara Kak Kenar melatih dan mengarahkan kami oke banget, dan dia sudah melatih padus SMAN 34 selama 10 tahun, lho!” cerita Grace yang mengaku selalu terpilih ikut lomba.
Wow, satu dekade! “Rencananya kami pengen bikin konser untuk merayakan 10 tahun Kak Kenar melatih Grazia Vocalista.”
Youthmanual penasaran, apa, sih, syarat masuk Grazia Vocalista?
“Grazia Vocalista nggak mengadakan seleksi masuk untuk anggota barunya. Yang penting bisa nyanyi, dan punya niat kuat! Kalau nggak bisa baca partitur, nanti diajarin, kok.”
Kenapa harus punya “niat kuat”? Karena menurut Grace dan Jihan, ekskul paduan suara ini sibuk banget, gaes! “Menjelang lomba, kami bisa latihan 2-3 jam, setiap hari. Biasanya kami mulai latihan 3-5 bulan sebelum lomba, tapi latihan intensifnya sekitar 1-2 bulan sebelumnya.”
Kadang mereka pun harus mempelajari koreografi, khususnya untuk lagu tradisional.
Wah, kalau lagi sibuk-sibuknya, orangtua pada protes nggak, tuh?
Menurut Jihan, “Kadang protes, sih. Ada aja omongan dari ortu anggota Grazia Vocalista seperti misalnya, ‘Tahun depan nggak usah ikut lagi, deh!’ atau ‘Tuh, nilai kamu turun. Keluar dari padus aja, lah!’”
Nah, Grace dan Jihan bagi-bagi tips, nih, untuk adik-adik kelasnya yang akan menjadi anggota baru Grazia Vocalista.
Pertama, harus pintar bagi waktu dan jaga kesehatan. Kedua, harus kuat mental, seperti yang sudah dijabarkan di atas. Jangan kapokan!
“Misalnya, ada anggota yang terpilih ikut lomba, lalu dia latihan persiapan lomba sampai kecapekan, sakit, dan suaranya hilang. Kalau sudah begitu, ada aja, lho, anggota yang kapok, nggak mau ikut lomba lagi.
Atau sebaliknya, misalnya ada anggota yang nggak terpilih ikut lomba, trus dia jadi down, bahkan langsung keluar atau pindah ekskul. Ada juga yang begitu,” kata Grace.
Menurut Grace, biasanya anggota Grazia Vocalista akan “terseleksi alam”. Bagi yang benar-benar niat dan siap mental akan bertahan, sementara sisanya akan gugur satu persatu.
Seru banget! Kalau di SMA kamu, apa, sih, ekskul andalannya? Share di kolom komen, ya!
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus