Kenapa Fresh Graduate Sekarang Susah Dapat Pekerjaan? Bukan Karena Nggak Ada Lapangan Pekerjaannya, Lho!

Hari gini, wajar banget kalau para lulusan perguruan tinggi deg-deg-an. Pasalnya, gelar ijazah pendidikan tinggi nggak lagi jadi jaminan mendapat pekerjaan. Yap, lulusan perguruan tinggi kini susah dapat pekerjaan!

Di Indonesia, hal ini sudah bisa dilihat dari angka pengangguran terdidik yang meningkat setiap tahun.

Pada tahun 2014, angka pengangguran terdidik di Indonesia meningkat dibandingkan tahun 2013 dan 2012. Seramnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2014, 9,5% (688.660 orang) dari total penganggur di Indonesia adalah alumni perguruan tinggi.

Dari jumlah tersebut, penganggur paling tinggi merupakan sarjana S1—sebanyak 495.143 orang—sementara sisanya adalah lulusan diploma tiga.

Waduh!

McKinsey (2012) juga memprediksikan, Indonesia akan menjadi negara perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada 2030. Untuk itulah, Indonesia membutuhkan 113 juta generasi muda terampil. Tapi saat ini, Indonesia baru bisa menyediakan SDM kompeten sebanyak… 55 juta orang!

Bikin deg-degan, ya.

Salah satunya sebab lulusan perguruan tinggi susah dapat pekerjaan, karena lulusan nggak punya skill atau ketrampilan yang dibutuhkan.

Kita bahas poin ini, ya.

***

Fresh graduate perguruan tinggi Indonesia mungkin banyak yang pintar dan punya ilmu luas. Tapi apakah ilmu yang mereka hapalkan dari puluhan textbook dan ratusan sesi lecture selama kuliah bakal berguna di industri kerja masa kini?

Ternyata nggak, sob!

Banyak lulusan perguruan tinggi Indonesia menganggur karena mereka nggak punya ketrampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Tahun 2014, sebuah survei dari Bentley University, Amerika Serikat bilang, 3/4 manajer di Amerika Serikat mengeluh bahwa generasi Milenial—termasuk lulusan perguruan tinggi—nggak siap kerja, karena nggak punya etos dan skill yang dibutuhkan.

Tuh, sebenarnya lapangan kerjanya ada, sob. Tapi skill kamunya yang nggak ada!

Jadi, perusahaan zaman sekarang, tuh, butuh pegawai dengan ketrampilan yang seperti apa, sih?

Perusahaan butuh pegawai yang punya skill abad 21, alias  ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan dengan zaman sekarang.

Seperti…

1. Critical Thinking Skill

Karena perkembangan zaman, sekarang perusahaan menghadapi banyak masalah baru yang belum pernah muncul sebelumnya, dan mereka butuh pegawai yang bisa berpikir kritis dan memecahkan masalah-masalah tersebut.

Calon pegawai tersebut biasanya fresh graduate yang punya perspektif intelektual luas. Misalnya, lulusan S1 jurusan Akuntansi, yang juga kuliah diploma di Sastra Cina, dan pernah mengambil mata kuliah pilihan Sosiologi Perdagangan.

Dengan mempelajar ilmu yang berbeda-beda begitu, mahasiswa jadi terus berpikir kritis dan luas. Dia nggak terpaku pada ilmu satu jurusan aja.

Di sisi lain, universitas juga harus mendorong hal ini, dengan cara memberikan mereka akses untuk mengambil mata kuliah lintas jurusan.

2. STEAM (Science Technology Engineering Art and Math) Skills

STEAM adalah singkatan dari science, technology, engineering, art, and math. Dengan kata lain, ilmu sains plus seni, lah.

Ternyata, untuk sukses di masa depan, kamu harus menguasai kemampuan di bidang STEAM. Kenapa? Soalnya, STEAM adalah metode pembelajaran terapan yang menggunakan pendekatan antar ilmu.

Masih nyambung banget ‘kan, dengan poin nomor satu?

Sebagai tambahan, aplikasi STEAM dibarengi dengan pembelajaran aktif dan berbasis pada pemecahan masalah, sehingga mahasiswa terlatih untuk berpikir kritis, analitis dan berfokus pada solusi. Mendorong critical thinking skills banget, tuh!

Menurut National Science Foundation (2007), dalam 10 tahun ke depan, 80% lapangan pekerjaan akan membutuhkan kemampuan kompetensi STEAM, lho. Makanya, tenaga kerja dengan gelar STEAM bakal bergaji yang lebih tinggi dan punya lebih banyak pilihan karir.

STEAM banyak ditekankan di sistem pendidikan di Amerika, tapi nggak di negara kita. Untungnya, di Indonesia ada Sampoerna Schools System yang menerapkan sistem pendidikan Amerika berbasis STEAM pertama di sini.

Wajar, sih, kalau Sampoerna Schools System—yang membawahi perguruan tinggi swasta Sampoerna University—memilih  metode STEAM. Soalnya STEAM sangat mengasah kognitif siswa, lewat ilmu aplikatif dan daya kreativitas, sambil terus mengasah kecerdasan sosial.

Exactly what the industry needs in this 21st century!

3. Social Networks Skill

Zaman sekarang, perusahaan mencari calon pegawai yang punya networking yang luas, dan bisa bekerja dengan baik bareng beragam orang.

Hal ini bisa didapatkan kalau kamu aktif networking sejak kuliah. Makanya, Youthmanual nggak bosan-bosannya mendorong kamu untuk aktif berorganisasi di kampus.

Kamu bisa menciptakan network yang luas nggak hanya dari ikut organisasi, misalnya dengan ikut program pertukaran pelajar ke negara lain, atau ikut kegiatan atau organisasi internasional, seperti Model United Nations dan AIESEC.

Hal ini juga diterapkan dengan kece oleh perguruan tinggi Sampoerna University. Mereka menawarkan program yang memungkinkan siswa menempuh studi di luar negeri dengan gampang—dan harga terjangkau!—dibandingkan dengan program studi perguruan tinggi lainnya.

Mahasiswa Sampoerna University punya kesempatan untuk mendaftar di satu dari banyak universitas di Amerika Serikat, karena Sampoerna University bekerjasama dengan Universitas di Amerika yangan terakreditasi oleh Southern Association of Colleges and Schools (SACS).

4. Professional Skill

Perusahaan zaman sekarang mencari calon pegawai yang bisa segera berkontribusi, ketika baru masuk kantor. Nggak pake bengong-bengong dan serba clueless dulu ya, sob.

Nah, skill ini bisa kamu dapatkan lewat pengalaman kerja.

Lah, tapi gimana cara mendapatkan pengalaman kerja, saat kita baru aja lulus kuliah?

Makanya, saat masih kuliah, coba kerja magang atau bikin proyek kecil-kecilan. Misalnya, apabila kamu mahasiswa Teknik Informatika, coba rancang app, lalu tawarkan ke perusahaan software.

Di sisi lain, universitas juga harus mendukung hal ini. Universitas yang oke harus bisa menjembatani mahasiswanya dengan industri kerja, sejak mereka masih kuliah.

Di Indonesia, hal ini sudah dilakukan Sampoerna University, lho. Sebagai contoh, mereka punya fasilitas bernama Investment Gallery (Galeri Investasi), bekerjasama dengan Bursa Efek Jakarta.

Tujuan dibuatnya Investment Gallery adalah untuk memperkenalkan pasar modal ke mahasiswa sedini mungkin. Mahasiswa—juga masyarakat lain—bisa menggunakan fasilitas ini untuk belajar tentang pasar modal, simulasi kegiatan transaksi online, dan banyak lainnya.

Jadi, lewat berbagai perangkat di galeri ini, kamu nggak cuma belajar teori pasar modal, tetapi juga prakteknya. Seru banget!

Terlepas dari fasilitas Investment Gallery, nggak heran kalau lulusan Sampoerna University langsung sukses magang dan bekerja di berbagai perusahaan ternama, mulai dari BASF Indonesia, Citibank, ASTRA, sampai Go-Jek dan Lazada.

Nganggur setelah lulus? Buat mahasiswa Sampoerna University, sih, nggak ada cerita ya.

***

Kamu sendiri, sudah mulai menggali ketrampilan-ketrampilan abad 21 ini belum?


This article is presented by:

(sumber foto: everydayinterviewtips.com, uloop.com, sampoernauniversity.ac.id, jberita.com, huffingtinpost.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 1 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 2 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 2 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1