8 Ciri Kelakuan Fans Game of Thrones
- Jun 28, 2016
- Laila Achmad
Valar Morghulis dan salam sejahtera! Kamu fans serial TV Game of Thrones? Suka halusinasi berkhayal jadi Jon Snow? Atau Arya Stark? Masih sedih karena Season 6 baru aja berakhir? Pasti kamu punya salah satu ciri ini!
1. Nggak bisa berhenti ngobrol dan berdiskusi
… terutama ke para sesama fans, dan terutama seputar hari Senin sampai Rabu. Soalnya kalau di Indonesia, seri baru Game of Thrones tayang setiap Senin pagi.
Kalimat-kalimat pembukanya tentu saja seputar, “Gilaaa… elo liat nggak yang bagian itu? Blablabla…” “Eh, sumpah, kesel banget si anuanuanu…”, “Duh, gue kecewa deh yaddayaddayadda.”
2. Nggak bisa berhenti membaca, membuat, dan membahas teori
Bagi para fans fanatik, Game of Thrones adalah serial terbaik dalam sejarah pertelevisian, dan setiap episodenya selalu membuat para fans KETAGIHAN.
Nah, jadi setiap selesai nonton satu episode, fans Game of Thrones nggak pernah merasa puas. Pengen buru-buru tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tetapi berhubung harus sabar, akhirnya para fans Game of Thrones suka terlalu inisiatif membuat berbagai gosip dan teori, tentang apa yang akan terjadi berikutnya. Bagaimana nasib si A? Apa yang akan dilakukan si B? Gimana sejarah hidup si C? Dan seterusnya.
Teori-teori yang dibuat oleh para fans Game of Thrones, tuh, ada boanyaaaak banget, dan semuanya seru-seru. Jadi kalau udah ngumpul, dijamin para fans Game of Thrones nggak akan berhenti membahas teori.
Kalau kata seorang teman saya, fans Game of Thrones, tuh, sering "halu"(sinasi) semua. Berasa warga Seven Kingdoms, sehingga nggak bisa berhenti nggosipin politik “negaranya” (padahal sama isu Indonesia sendiri cuek ya, brooo…).
Ingat ‘kan, ketika masa pemilu Jokowi vs Prabowo, segala teori, konspirasi, dan dugaan politik seliweran dimana-mana setiap hari? Nah, itulah yang terjadi di dunia para fans Game of Thrones! Selalu ada teori seliweran, dan semuanya menarik untuk dibahas, bahas, bahaaaas melulu sampai bibir keriting!
3. Kadang bisa lebih militan dan nyebelin daripada agen MLM
"Apaaa...? Elo nggak ngikutin Game of Thrones?"
… karena seringkali berusaha mempengaruhi non-pengikut-GoT jadi pengikut-GoT.
Soalnya lagi-lagi para fans, tuh, suka "halu" dan cinta buta. Suka merasa, kok bisa sih ada orang nggak suka / nggak nonton Game of Thrones? Jadi setiap ketemu non-pengikut-Game of Thrones, kami pasti yang, “Elo nonton Game of Thrones nggak? Kok enggak? Nonton dong! Suka nggak? Haaaa, nggak suka?!”
Ngeselin nggak tuh?
Sebagai contoh nyata, kemarin sempet terjadi percakapan ini di antara teman-teman saya,
Fans GoT: Elo mulai nonton GoT dong!
Bukan fans GoT: Tapi gue nggak suka action perang-perang.
Fans GoT: Eeeh, inti GoT tuh justru bukan action perang-perang. GoT tuh tentang intrik politik dan drama!
Bukan fans GoT: Tapi gue udah keburu tau siapa-siapa aja yang matiii…
Fans GoT: Tapi elo nggak tau KENAPA mereka mati ‘kan?
… dan seterusnya. Pokoknya, selalu ada alasan kenapa kamu harus nonton Game of Thrones!
4. Punya obsesi yang berbeda-beda
Ada teman saya yang terobsesi dengan teori Game of Thrones. Pokoknya, setiap selesai nonton satu episode, dia pasti langsung menjelajah Internet untuk mencari teori, tentang apa yang akan terjadi berikutnya.
Seorang teman lain terobsesi dengan dunia Seven Kingdoms. Dia hobi mempelajari berbagai benua-benua fiktif di dunia Game of Thrones, petanya, iklimnya, budayanya, dan sebagainya,
Yang pasti, pada punya obsesinya masing-masing.
5. "Halu"nya minta ampun
Kalau saya lagi capek atau frustrasi sama kerjaan, kadang saya pasang headphone, trus…. memutar main theme song-nya Game of Thrones. Setelah itu, semangat jadi membara lagi, deh!
Idih, baper amat?
Bukannya baper, sih. Saya cuma merasa diingatkan, masa’ berjuang melawan kerjaan sehari-hari aja keok? Lihat, dong, Jon Snow yang berjuang melawan semua orang, dari mulai Wildlings, White Walkers sampai teman-teman Night’s Watch-nya sendiri.
Seorang teman saya—sebut saja A—kadang memutar theme song Game of Thrones di mobilnya. Trus pada suatu hari, seorang temannya A nebeng mobilnya, dan dia bingung sendiri, “Ini lagu apa, sih? Kenapa instrumen semua gini, nggak ada nyanyinya?” Hihihi.
6. Bisa mengubah kepribadian orang
Saya punya rekan sekantor yang watak aslinya (katanya) haluuuus sekali, bak putri keraton. Tapi saat nonton suatu episode Game of Thrones yang nyebelin banget, dimana kelakuan penjahatnya "menggemaskan" sekali, si Putri Keraton ini bisa-bisanya memuncratkan kata-kata, “Diem lo, anj****ng!” ke layar TV, sampai semua orang syok!
Mantab *angkat jempol gemeter*
7. Matanya jeli semua
Bagi para fans Game of Thrones, detil sesepele ornamen baju salah satu tokoh minor aja bisa dibahas
Kayaknya cuma fans Game of Thrones, deh, yang bisa mempersoalkan, “Kok Sansa Stark bisa tahu anjing-anjingnya Ramsay Bolton nggak dikasih makan tujuh hari? ‘Kan Sansa udah pergi duluan!” Dan “Sansa kayaknya hamil, deh, soalnya dia ngomong blablabla…”
Wow, mata apa teropong bintang Boscha tuh? Jeli-jeli amat!
Tapi saya paham, sih. Karena pada faktanya, nggak ada satupun tindakan atau bahkan dialog di Game of Thrones yang mubazir, atau nggak ada maknanya.
Contoh, nih. Kalau kamu—wahai para fans Game of Thrones—ingat, ketika dulu Daenarys Targaryen disandera di Temple of Undying, dia sudah diramal akan “membakar dirinya” sebanyak tiga kali, untuk tujuan yang berbeda-beda.
Pembakaran yang pertama untuk life (pas Daenarys “netesin” telor-telor naganya), pembakaran yang kedua untuk enemy (pas Daenarys membakar kuil Dosh Khaleen bersama para Khal-nya), dan pembakaran yang ketiga katanya untuk love. Entah gimana manifestasinya.
Tuh, jadi aksi Dany membakar dirinya sendiri di Dosh Khaleen bukan cuma buat keren-kerenan, gaes.
Trus, sebelum adegan Hodor mati, Jaqen H’ghar ‘kan juga sempat ngomong gini ke Arya Stark, “Memangnya yang pantas mati cuma orang-orang yang bersalah? Orang inosen juga bisa mati.” Siapa sangka ini adalah petunjuk untuk adegan selanjutnya? #RIPHodor
Jadi wajar, dong, kalau mata dan telinganya para fans Game of Thrones jeli semua. Di sekolah pasti pada jago nyontek, deh!
8. Last but not least, paham akan nikmatnya nobar Game of Thrones
Kenapa, sih, fans Game of Thrones selalu bersemangat nobar? Kayaknya fans serial TV lainnya nggak begini, deh. Bahkan mungkin ada bertanya-tanya, apa enaknya, sih, nobar nonton serial TV?
Masalahnya, Game of Thrones bukan sembarang serial TV. It is so packed with emotions, actions, and scandals. Seru banget! Alhasil, adrenalin yang dihasilkan dari nonton Game of Thrones setara dengan adrenalin yang dihasilkan dari nonton pertandingan olahraga.
Lebih seru mana—nonton final World Cup sendirian di kamar, atau rame-rame sama teman-rame? Rame-rame dong, ya. Biar makin semangat teriak-teriak dan histerisnya. Begitu pula adanya dengan nonton Game of Thrones juga begitu.
Valar Morghulis, dan sampai jumpa tahun depan!
(sumber foto: elizabethbanks.com, thegeekparent.com, buzzfeed.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus