Ada yang ingat dengan pertunjukkan Mesakke Bangsaku-nya stand-up comic Pandji Pragiwaksono? Atau malah ada yang nggak tahu sama sekali? Iiih, sedih, deh.

Tapi kalau Pandji Pragiwaksono kenal, dong? Yup, MC, penyiar radio, penulis buku, stand-up comic, dan aktor yang multitalenta itu. Nge-rap aja doi bisa!

Ceritanya, tahun 2015, Pandji melakukan stand-up show keliling dunia. Iya, sob, Pandji melakukan world tour stand-up comedy, tepatnya di 11 kota di 7 negara di 4 benua—Singapura, Melbourne, Adelaide, Brisbane (Australia), London, Berlin, Amsterdam (Eropa), Guang Zhou, Beijing (Tiongkok), Los Angeles, dan San Francisco (Amerika Serikat).

Bagi yang belum pernah dengar tentang kabar ini, tema yang diangkat Pandji dalam world  tour-nya ini adalah Mesakke Bangsaku, yang artinya Kasian Bangsaku. Sebelum keliling dunia, Pandji sudah pernah melakukan show Mesakke Bangsaku ini keliling Indonesia, di 14 kota.

Mesakke Bangsaku di Jakarta

Walaupun namanya Mesakke Bangsaku, bukan berarti Pandji menjelek-jelekkan Indonesia, lho. Kamu juga pasti sadar, dong, bahwa Pandji justru adalah salah satu entertainer lokal paling nasionalis sekarang ini?

Lewat pertunjukkan stand-up comedy-nya, Pandji malah ingin menggugah bangsa Indonesia tentang negara tercinta ini.

Kata Pandji soal Mesakke Bangsaku, “Saya ingin menumpahkan kegelisahan, pengalaman dan unek-unek yang ada di diri saya tentang Indonesia di panggung internasional.”

Lanjutnya lagi, "Indonesia itu nggak sempurna. Ada banyak kesalahan dan kalau kita enggak sadari, kita enggak bisa berharap adanya perubahan. Jadi bukannya menjelek-jelekkan negara. Kita sepakati saja, baru nanti bisa perbaiki sama-sama,"

Mungkin kamu udah pernah nonton Mesakke Bangsaku. Mungkin belum. Di hari peringatan kemerdekaan ini, saya ingin berbagi salah satu cuplikan pertunjukkan tersebut, saat Pandji tampil di San Francisco, Amerika Serikat, alias pertunjukkan

Merinding!

Dirgahayu Indonesiaku!

Gue, sebelum tur dunia, udah pernah tur di Indonesia. Gue udah pernah ke Aceh sampai Papua. Dan Indonesia itu nggak jelek. Tapi emang nggak sesempurna seperti apa yang diceritakan ke kita di buku pelajaran.

Ada orang Spanyol temen gue, namanya Miguel. Dia bilang, “Indonesia is not a poor country. It’s a rich county, [but] poorly managed.”

Dan itu betul. Kita, tuh, nggak mau turun tangan untuk ngeberesin Indonesia. Pemerintah aja yang kita suruh, karena kita pikir itu kerjaan mereka. Padahal itu tanggung jawab kita juga. Lo tinggal di negara yang sama, gitu!

Dan lo nggak percaya, karena lo tinggal di [luar negeri]. Gue udah keliling dunia, men. Dan gue makin sayang sama Indonesia. I know it doesn’t seem make sense, tapi bener.

Gedein dikit, gedein dikit *Pandji berbicara kepada teknisi, untuk membesarkan lagu background yang sedang dipasang, yaitu Tanah Airku, ciptaan Ibu Soed*

Gue suka lagu ini, karena bait keduanya. Baitnya kayak gini.

*lalu Pandji menyanyi*

Walaupun banyak negri ku jalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

*di bangku penonton, beberapa penonton tampak menyanyikan lagunya*

Gue udah pernah ngeliat tembok Cina, tembok Berlin, tulisan Hollywood, Big Ben, pake mata kepala gue sendiri. Dan semakin jauh gue ninggalin Indonesia, semakin banyak yang gue lihat dari dunia, gue, tuh, semakin kangen dan semakin sayang sama Indonesia!

[Kangen] sama hal-hal yang kalo di tanah air nggak pernah kita anggap. Sama, misalnya, suara tukang kue putu tengah malam, handalnya tukang ojek, dan pasar kaget yang kadang-kadang kita suka sebel sama baunya, tapi saat ini, warna-warninya dan serunya kebayang-bayang, gitu.

Indonesia itu nggak sempurna. Tapi dia LAYAK diperjuangkan. Gue nggak tau, nih, rencana ke depan elo apa. Tapi moga-moga kita ketemu lagi. Elo dan gue, kita yang bangun Indonesia pake tangan kita sendiri. Kita yang memakmurkan negeri. Kita yang bikin Indonesia mandiri.

Terimakasih, semuanya. Terimakasih.

(sumber gambar: Shout Magz, pandji.com)