Oleh Ladhy Fitriza Nabila

Kalau mendengar kata hipnotis, apa yang langsung kepikiran sama kamu? Pasti antara nama Romy Rafael, Uya Emang Kuya, atau modus penipuan. Ya ‘kan?

Wahai sahabat, sesungguhnya hipnotis nggak seputar tiga hal itu aja. Hipnotis bisa dipraktekkan pada banyak hal lainnya, lho. Masa, sih?

Sebelumnya, kamu tahu nggak, definisi hipnotis itu apa? Hipnotis adalah suatu seni penyampaian “pesan”, agar pesan tersebut dapat diterima oleh orang lain, dan berlanjut menjadi tindakan sesuai maksud pesan tersebut. Bahkan kalau kita berhasil dirayu oleh seorang salesman untuk beli produk mereka, berarti kita sudah terhipnotis.

Jadi bisa disimpulkan bahwa hipnotis adalah sebuah gejala psikologi yang murni, alias biasa aja. Wajar. Nggak aneh. Yang aneh itu kelakuan para stage hypnotist di TV yang nyuruh-nyuruh orang yang “dihipnotis” untuk bertingkah ajaib hanya demi rating semata.

Bahkan hipnotis juga bisa dimanfaatkan untuk penyembuhan, lho. Biasanya hipnotis dimanfaatkan oleh beberapa terapis untuk menyembuhkan orang yang depresi, psikosomatis, dan sebagainya. Nama beken praktik ini adalah hypnotherapy.

Di sisi lain, banyak juga orang yang menggunakan hipnotis untuk berbuat jahat, demi cari duit. Bahkan beberapa bulan lalu, salah seorang tim Youthmanual ada yang dihipnotis seseorang lewat telpon, sampai dia kehilangan uang jutaan rupiah!

Nah, makanya we’re here to protect you! #eaakk Eh, Youthmanual bukan polisi ataupun another supernatural practitioner yang bakal ngejampi-jampi kamu supaya kamu selamat dunia akhirat, kok. Youthmanual cuma mau kasih beberapa tips, supaya kamu nggak dihipnotis untuk tujuan buruk. Check these tips out!

1. Jangan melayani pertanyaan yang diajukan oleh sekelompok orang (lebih dari dua orang).

Jangan! Pokoknya jangan! Ini adalah modus standar para kriminal, karena kalau kamu ditanya pertanyaan aneh-aneh, kamu akan bingung, sehingga lebih mudah untuk dihipnotis.

Jadi jangan gampang ngobrol sama mas-mas sebelah kamu, kecuali kalau dia cuma nanya “Sekarang jam berapa ya, Mbak?” dan wajahnya mirip Nicholas Saputra. Kalau begitu, silahkan kamu jawab dengan 10 atau 11 digit nomor hape kamu. Sekalian alamat rumah juga boleh.

2. Kalau ada orang yang menepuk kamu, sekaget apapun, usahakan jangan terlibat dalam pembicaraannya juga.

Kalau kamu dikagetkan oleh seseorang, usahakan langsung alihkan perhatian kamu ke hal yang lain, supaya pikiran kamu terdistraksi dan nggak jadi fokus sama dia. Misalnya, kalau ada yang nepok kamu, tepok balik! Lalu, ajak dia maen pok ame-ame.

Kalau dia mukanya semacam Hamish Daud, ajak maen pok ame-ame di rumah kamu, sambil kenalin dia ke orang tua.

3. Jangan pernah meladeni pembicaraan orang nggak dikenal yang mengawali pembicaraannya dengan sesuatu yang kurang logis. Segera putuskan pembicaraan dan kabur!

Kalau ada seseorang yang ngajak kamu ngobrol, tapi obrolannya agak aneh atau nggak logis, hati-hati! Kemungkinan dia mau bikin kamu bingung, supaya kamu terdistraksi dan gampang dihipnotis. Segera singkirkan diri, atau singkirkan orang tersebut. Misalnya, dengan menyikutnya. Nyikutnya yang kencang, ya. Jangan pelan, nanti malah mesra.

Kamu juga bisa menyilangkan kaki kamu, karena gestur tersebut merupakan gestur bawah sadar untuk melakukan melindungi diri. Apalagi kalau kaki orang tersebut yang kamu silang. Lalu putar badannya tiga kali. Trus sikut. Selesai! Kamu terhindar dari bahaya hipnotis! Tapi ribet ya, sob.

4. Jangan pernah memberikan identitas diri kamu kepada orang yang tidak dikenal melalui telfon/SMS

Hari gini, hipnotis juga bisa dilakukan lewat telpon, bahkan SMS, lho. Lagipula, bahaya banget, lho, memberi tahu identitas diri kepada orang yang nggak kamu kenal, apalagi yang nggak pernah kamu lihat. Kalau ternyata orangnya nggak punya hidung macam Voldemort, gimana?

***

Nah, inget-inget empat tips di atas, ya, supaya kamu terhindar dari hipnotis orang-orang jahat. Silahkan dipraktekkan kalau kamu merasa didekati oleh orang yang mencurigakan. Kalau orangnya nggak mencurigakan plus ganteng bin macho, lebih baik kamu yang hipnotis dia, trus bawa dia pulang ke rumah.

(sumber gambar: youtube.com, pixabay.com, rebloggy.com)