Perguruan Tinggi Terbaik 2019 Versi Kemenistekdikti

Sebanyak 13 perguruan tinggi masuk klaster 1 alias mendapat penilaian terbaik dari Kemenristekdikti di tahun 2019. Pada penilaian tahun 2018 lalu, ada 14 kampus yang masuk klaster 1. Berarti jumlah kampus klaster 1 berkurang tahun ini. Yup, dari 2.141 perguruan tinggi nonvokasi, 13 kampus masuk Klaster 1, sebanyak 70 kampus masuk klaster 2, sebanyak 338 perguruan tinggi masuk klaster 3, sebanyak 955 perguruan tinggi masuk klaster 4, dan sebanyak  765 perguruan tinggi masuk Klaster 5 berjumlah.

Inilah 13 perguruan tinggi terbaik 2019 yang masuk klaster 1 beserta total skor-nya.

1.Institut Teknologi Bandung (skor 3.671 – klaster 1)
2.Universitas Gadjah Mada (skor 3.594 – klaster 1)
3.Institut Pertanian Bogor (skor 3.577 – klaster 1)
4.Institut Teknologi Sepuluh Nopember (skor 3.462 – klaster 1)
5.Universitas Indonesia (skor 3.401 – klaster 1)
6.Universitas Diponegoro (skor 3.207 – klaster 1)
7.Universitas Airlangga (skor 3.056 – klaster 1)
8.Universitas Hasanuddin (skor 3.036 – klaster 1)
9.Universitas Brawijaya (skor 2.948 – klaster 1)
10.Universitas Padjadjaran (skor 2.906 – klaster 1)
11.Universitas Andalas (skor 2.795 – klaster 1)
12.Universitas Sebelas Maret (skor 2.711 – klaster 1)
13.Universitas Sumatera Utara (skor 2.695 – klaster 1)

Yup, seperti yang bisa kamu lihat, semua kampus yang masuk klaster 1 adalah PTN. Urutannya pun nggak beda jauh dengan pemeringkatan 2018 (lihat gambar di bawah). Kemudian, dari ketigabelas kampus, yang mendominasi atau 10 di antaranya terletak di pulau Jawa, sementara dua kampus terletak di Sumatra dan 1 kampus di Sulawesi.

Pemeringkatan tahun 2018.

Indikator Penilaian

Terdapat penambahan indikator penilaian dibandingkan dengan evaluasi tahun lalu. Indikator nilai ini disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Di antaranya, tahun ini ada penilaian terhadap jumlah dosen asing, pembelajaran online, jumlah paten dosen, kinerja pengabdian pada masyarakat, hingga jumlah lulusan yang dapat pekerjaan dalam waktu 6 bulan. Lebih lengkapnya soal penilaian adalah sebagai berikut:

Kinerja input (bobot 15 persen), yang meliputi:

  • Persentase dosen berpendidikan S3,
  • Persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar
  • Rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen
  • Jumlah mahasiswa asing
  • Jumlah dosen asing

Proses (bobot 25 persen), yang meliputi

  • Akreditasi institusi BAN-PT
  • Akreditasi prodi BAN-PT
  • Kerja sama perguruan tinggi
  • Pembelajaran daring (online)
  • Kelengkapan laporan PDDIKTI
  • Laporan keuangan.

Kinerja output (bobot 25 persen), yang meliputi:

  • Jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen
  • Kinerja penelitian
  • Kinerja kemahasiswaan
  • Jumlah perogram studi terakreditasi internasional.

Outcome (bobot 35 persen), yang meliputi:

  • Kinerja inovasi dan penambahan
  • Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan
  • jumlah sitisi per dosen
  • jumlah patent per dosen
  • kinerja pengabdian pada masyarakat.

(sumber gambar: canva.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1