5 Aturan dan Kegiatan Untuk Mahasiswa Baru yang Menyebalkan (Tapi Sebenarnya Bermanfaat)

Ribet juga, ya, menjadi mahasiswa baru. Banyak kegiatan yang harus diikuti, beragam perintilah yang wajib dibawa/dipakai, hingga risiko dijutekin dan diomelin senior. Belum lagi harus penyesuaian dan adaptasi dengan perkuliahan. Ciyan, deh! Tapi dibalik segala aturan serta rangkain aktivitas ribet yang harus dijalani maba, ada faedah yang bisa kamu peroleh, lho.

Benar banget kalimat bijak yang mengatakan bahwa mungkin saja hal yang nggak kamu sukai justru baik untukmu. Seperti halnya segala kerepotan menjadi maba berikut ini:

1. Setiap hari wajib pakai jaket almamater. 

Malesin banget, ‘kan? Penampilan jadi monoton dan ketahuan banget status “maba”-nya. Kebayang dong, tiap hari selama berminggu-minggu mesti pakai jaket almamater. Cuci-kering-pakai-cuci-kering-pakai begitu terus sampai sinetronnya tamat! Tapi kamu perhatiin deh, manfaat aturan ini.

Pertama, memang benar dengan "berkostum: jaket kamu jadi ketahuan masih maba. Itu berarti banyak yang siap membantu apabila kamu punya pertanyaan atau saat kebingungan di kampus. Kedua, mereka bakal lebih maklum saat kamu melakukan suatu kesalahan.Misalnya, salah cara memesan atau antri di kantin atau salah masuk kelas. Namanya juga maba, yekan? Ketiga, pakai jaket almamater adalah salah satu cara untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap kampus dan kebersamaan angkatan (maksudnya sama-sama berjaket, hehe). Walaupun hal ini belum tentu efektif bagi semua maba, ya. Keempat, kapan lagi kamu bakalan sering pakai jaket almamater kalau bukan pas maba, ya nggak?

Daripada terus-terusan kzl, mendingan kenakan jaketmu dengan penuh kebanggaan. Biarkan aura kamu sebagai mahasiswa kampus keluar. Sedaaap!    

2. Aturan pakai kemeja, celana/rok bahan, sepatu tertutup.

Sementara senior bebas memakai berbagai model outfit ke kampus dan bisa nyantai bersandal. Walau membatasi dan terkesan kaku, namun pakaian dengan aturan ketat seperti itu sebenarnya pantas buat ngampus. Aturan ini juga membiasakan kamu untuk tampil rapi. Alhasil, saat ada kegiatan formal di kampus atau tugas magang, kamu nggak akan canggung lagi.

3.  Tugas superbanyak setiap hari.

“Besok, bikin esai 5 halaman, trus review buku 3 halaman, spasi 1. Kliping dikumpulin lusa!” Begitu titah kakak senior sehari-hari.

Aelah..... belum juga resmi masuk kuliah, tugas udah buanyak banget! Bikin capek fisik, otak, dan mental. Gimana nanti pas udah kuliah dan masih ada tugas maba??? Males banget, toh nggak bakalan ngaruh sama IP.

Mungkin kamu berpandangan demikian. Tapi, pernah nggak kamu berpikir bahwa tugas yang seabreg-abreg itu melatih kamu menghadapi perkuliahan. Jadi, kamu terbiasa berusaha keras dan mengerjakan banyak tugas. Alhasil ketika masuk kuliah nggak kaget lagi. Tugas itu diharapkan bikin kamu makin mahir saat berhadapan dengan proyek di kelas. Nggak apa lah, kalau esai kamu dikritik habis-habisan sama senior. Setelahnya kamu pun lebih mengerti serta nggak mengulangi kesalahan yang sama.

4. Disuruh menghafal nama senior dan dosen, kadang disuruh minta tanda tangan atau wawancara mereka segala.

Ribet, ribet, ribet! Ngafalin teori aja nggak kelar-kelar, eh nambah kerjaan menghafal nama atau minta tanda tangan senior. Gaes, tujuan tugas ini adalah supaya kamu KENAL dengan senior.

Youthmanual jelas menentang senioritas. Yang senior nggak boleh melakukan bullying.  Sebaliknya, yang junior juga jangan sampai “alergi” alias anti bergaul sama senior. Rugi amat! Pengalaman senior bisa jadi masukan buat kamu, mereka bisa membantu kamu saat menghadapi masalah, dan jadi tempat meminjam buku dan perlengkapan kuliah. Kurang apa lagi coba untungnya kenal sama senior? Apalagi kalau kece.

Selain itu, nggak bosen-bosen Youthmanual ngingetin bahwa kenal dan menjalin hubungan baik dengan orang lain termasuk senior merupakan aset penting. Yup, nggak sedikit lho, freshgrad yang dapat tawaran pekerjaan dari seniornya. Apalagi kalau si senior menganggap kamu memiliki karakter dan kemampuan yang baik.

5. Bolak-balik ikutan pengarahan, seminar, workshop untuk mahasiswa baru.

Dear maba, segala kegiatan itu manfaatnya buat kamu juga, kok. Coba deh, pemikiran kamu dibalik. Daripada merasa jadi “korban” karena harus ikutan acara ini-itu, mendingan kamu mikirin berapa banyak panitia yang mencurahkan waktu dan tenaganya hanya untuk mengurus acara khusus buat maba. Trus, bayangkan juga biaya yang dikeluarkan.

Menjadi maba merupakan suatu hal yang spesial, karena serangkaian acara dipersiapkan KHUSUS BUAT KAMU. Selama kegiatannya tersebut positif, ya nikmati saja, meskipun rada ribet. Pengalaman sebagai maba nggak terulang lagi, gaes. Jadi, selamat datang maba! 

(sumber gambar: presby.edu)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 19 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 29 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1