Kalau kamu memutuskan untuk kuliah sambil mengambil pekerjaan sampingan, wah, sukses, ya! Seru banget pasti. Tapi seperti semua hal lain di dunia, kuliah sambil kerja—walaupun cuma kerja magang—ada pro-kontranya. Apa aja, tuh?

PRO

1. Menambah kemampuan kamu

“Active university students from all major”

Kalau kamu rajin berburu kerja magang, pasti kamu sering, deh, ngeliat persyaratan yang satu ini di pengumuman lowongan kerja magang untuk anak mahasiswa.

Yap, memang belakangan ini, banyak perusahaan yang mau menerima anak magang dari jurusan mana aja, nggak harus sesuai dengan bidang kerja perusahaan tersebut.

Hal ini tentunya menguntungkan kamu banget, karena dengan magang di industri yang berbeda dengan jurusan kuliah, kamu jadi bisa menambah keahlian di luar comfort zone kamu.

Misalnya, kamu mahasiswa Fakultas Ekonomi, tapi kamu kepengen belajar mengenai Public Relations atau komunikasi. Nah, silahkan, deh, coba magang di public relations agency.

2. Menambah pengalaman

Kerja magang nggak hanya menambah kemampuan hard skill, lho, tetapi juga kemampuan soft skill, seperti misalnya kemampuan bergaul dengan orang-orang yang lebih tua di kantor, serta membangun networking yang baik.

Pengalaman magang juga sangat berpengaruh terhadap karir kamu ke depannya, karena HRD di berbagai perusahaan lebih tertarik kepada kandidat yang udah punya pengalaman kerja—minimal pernah terjun langsung di dunia karir—daripada fresh graduate. Intinya, kerja magang bisa jadi kesempatan kamu menuju karir yang gemilang.

3. Menambah uang jajan

Kadang-kadang pekerjaan magang itu digaji, walaupun nggak semua, ya. Kalau kamu digaji, berarti kamu bisa nambah uang jajan sendiri, deh, tanpa harus merepotkan orang tua.

Dengan tambahan pemasukan ini, kamu juga jadi bisa belajar self-financing dan mengatur keuangan kamu sendiri.

Tapi jangan terlalu girang, lantas foya-foya dan menghambur-hamburkan uang jajan kamu, ya. Be wise with you money! Kamu ‘kan udah ngerasain, gimana rasanya harus capek-capek kerja demi secercah berlian.

KONTRA

1. Harus terus-terusan berpacu dengan waktu

Kalau kamu kerja magang sambil kuliah, kamu bakal sering kepepet deadline dari kedua sisi sehingga harus terus-terusan berpacu dengan waktu. Bahkan kalau udah kepepet deadline (dan manajemen waktu kamu kurang oke), tidur aja bisa jadi berasa dosa!

2. Bisa menimbulkan stres berkelanjutan

Kalau kamu kerja magang sambil kuliah, kamu bisa jadi stres karena dikejar tugas kuliah, juga stres karena dikejar deadline kantor. Apalagi ketika kuliah lagi bertubi-tubi, dan deadline kantor juga lagi tak kunjung habisnya. Waduh, kamu bisa jadi rentan nge-down akibat stres yang nggak berhenti-berhenti.

3. Kuliah terancam nggak kelar-kelar

Ini dia, nih, hal terburuk yang bisa menimpa kamu yang kuliah sambil kerja magang, yaitu kuliahnya nggak selesai-selesai! Hal ini sering terjadi kalau kamu udah keenakan mendapat penghasilan dari kerja magang, trus terlena, trus jadi males ikut perkuliahan.

Hal kayak gini, nih, yang nggak boleh di tiru. Pasalnya, sebagai mahasiswa, kuliah kamu seharusnya tetap jadi prioritas utama. Sementara untuk urusan kantor, kamu harus pintar-pintar aja menjalaninya. Setiap orang punya cara masing-masing untuk menyelesaikan tugas mereka, dan kamu juga pasti punya cara sendiri supaya tugas kuliah kelar, urusan kantor juga kelar.

***

Itu dia, tuh, dilema kuliah sambil kerja magang. Namun, terlepas dari kontra-kontranya, yakin, deh, kerja keras kamu akan berbuah baik pada akhirnya. Percaya ‘kan sama pepatah yang satu ini: bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Semangat!

(sumber foto: pinterest.com, kinfolk.com, quotesgram.com)