Katanya, sih, dalam pacaran, perbedaan bukan masalah. Lagian apa, sih, yang enggak buat cinta? #eaaa. Tapi sob, kalau gebetan atau pacar kamu datang dari daerah atau bahkan negara yang berbeda sama kamu, siap-siap mengalami momen-momen yang bikin kamu gigit jari seperti ini, ya!

1. Ketika kamu nggak tahu kata yang mewakili maksud kamu, dalam bahasa si do’i

“Dasar kamu gombal!” Sebenarnya kamu pengen ngomong begitu ke pacar, tapi bahasa Inggrisnya gombal apa, ya?

Jangankan bahasa beda negara. Bahasa beda pulau aja udah beda!

Kamu: “Mengke kali kau!”

Pacar: “Hah?! Apa tuh mengke?”

Aduh, momennya keburu ilang, deh, karena harus ngejelasin dulu!

2. Ketika hal yang biasa buat kamu ternyata bukan hal yang biasa buat si do’i (atau sebaliknya)

Ada beberapa isu yang mungkin sepele bagi kamu, tapi besar bagi si pacar (yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda). Misalnya, buat kamu, mengubah nama belakang setelah menikah (ciyeee..) adalah sesuatu yang wajar banget, bahkan harus dilakukan secara otomatis. Tapi ternyata pacar kamu nggak setuju, karena buat do’i, ganti nama belakang is a big deal. Jreng! Jreng!

3. Ketika gestur sosial kamu disalahartikan oleh si do’i, gara-gara perbedaan budaya

Suatu hari, pacar kamu ngasih kamu kado. Karena kepengen bersikap sopan, kamu nggak langsung membuka kadonya depan dia. Eeeh, ternyata dalam budaya pacar kamu, hal tersebut menunjukkan sikap nggak berterima kasih. Do’i ngambek, deh. Yaaah... :(

4. Ketika kamu nggak bisa berkomunikasi dengan keluarga si do’i

Akhirnya kamu diundang makan malam di rumah keluarga si do’i. Cihiiiy! Tapi karena kamu nggak menguasai bahasa asli pacar kamu, kamu jadi nggak bisa ngobrol banyak sama ortunya. Alhasil, kalian cuma bisa berkomunikasi dengan bahasa Tarzan.

Eh, eh, kok nama kamu disebut-sebut terus, ya, dalam pembicaraan mereka? Lagi pada ngomongin apa, sih? #parnoattack #suudzonsyndrome

5. Ketika hal yang menurut kamu lucu dianggap nggak lucu oleh si do’i

Buat kamu, Indonesian Lawak Klub, tuh, acara TV terlucu, deh. Setiap nonton, kamu pasti ngakak sambil nepuk-nepuk bahu si do’i. Tapi kok dia nggak ketawa, ya? Padahal nontonnya udah pake subtitles, nih, zzzz.

6. Ketika kata yang sama punya makna yang berbeda dalam bahasa si do’i

Ceritanya, kamu pacaran sama orang Malaysia. Trus, suatu ketika, do’i bilang kamu “comel”. Lah, padahal kamu belum pernah cerita apa-apa sama dia. Kok dibilang comel?

Eits, jangan tersinggung dulu. Dalam bahasa Melayu, “comel” bukan berarti “banyak ngoceh”, melainkan “lucu” dan “menggemaskan”! Ciyeee, yang tadinya mau marah jadi malah tersipu malu, niyeee.

7. Ketika nama kamu ternyata punya makna dalam bahasa si do’i

Kalau pacar kamu orang Spanyol, dia pasti akan sering bilang, “Denada!”. Nah, kalau nama kamu Denada, jangan GR dulu. Soalnya, dalam bahasa Spanyol, “Denada” itu artinya “sama-sama” alias “terimakasih kembali”. Iiih, GR aja...

8. Ketika si do’i ngajakin kamu makan makanan yang (menurut kamu) aneh banget

Wah, kata pacar kamu yang orang Prancis, nanti malam dia mau ngajakin kamu dinner date! Ihiiiy! Makan-makan enak, nih.

Lah, kok, kamu malah diajak makan bekicot dan hati bebek? Eewww! Eits, jangan ngomel dulu, sob. Makanan khas atau kegemaran setiap daerah ‘kan berbeda-beda. Orang Prancis memang hobi makan escargot alias bekicot, sehingga bagi mereka, hal tersebut biasa aja. Sebaliknya, mungkin do’i eneg ngelihat kamu makan gulai otak sapi atau lidah cabe hijau di restoran Padang.

Kata Maudy Ayunda, Cinta Butuh Pembuktian #eaaa. So, have an open-mind dan cobain dulu, deh, makanan kegemaran pacar kamu. Demi cinta!

(sumber foto: blusherseduction.com, telegraph.co.uk, metro.co.uk, reactiongifs.com, onegreenplanet.org)