Stereotip Generasi Z di Dunia Kerja: Cek Plus Minusnya
- Sep 28, 2020
-
Fatimah Ibtisam
Apa sih, yang ada di pikiran para bos dan senior jika membahas generasi Z dalam dunia kerja? Jadi, saat anak muda melamar kerja atau mulai berkarier, umumnya mereka akan berhadapan dengan stereotip tertentu. Stereotip merupakan keyakinan orang lain yang mengidentikkan suatu kelompok dengan perilaku atau kecenderungan tertentu. Biasanya stereotip berupa prasangka yang subjektif dan sifatnya negatif. Meskipun ada juga yang positif. Kenyataannya, stereotipe belum tentu benar.
Dari hasil pengamatan dan obrolan kami, inilah rangkuman mengenai stereotip anak muda/generasi Z dalam dunia kerja.
Stereotip Minus
*Terlalu fokus dengan gadget/gampang terdistraksi gadget.
* Kurang peduli atau nggak paham etika dan sopan santun.
* Kurang paham sejarah dan pengetahuan dasar mengenai negara.
* Yang tinggal di ibu kota atau kota besar lainnya, nggak mengerti kehidupan di luar daerah atau lingkungannya.
* Kurang nyaman dengan komunikasi secara langsung. Lebih suka chat atau email.
* Serba ingin cepat, sehingga nggak sabaran dan kurang menghargai proses dalam bekerja.
* Mental lembek. Dimarahi atau dikritik keras bisa bikin ia mundur (resign) atau down.
* Ketergantungan dengan gadget, aplikasi, dan perangkat elektronik, sehingga sulit mengerjakan sesuatu tanpa hal tersebut.
* Nggak suka diberikan peran kecil, tugas yang terkesan remeh.
* Kurang bisa berempati dengan orang lain karena fokus pada diri sendiri.
* Komitmen kurang.
Stereotip Plus
* Menguasai teknologi yang berhubungan dengan pekerjaan.
* Keterampilan menggunakan komputer nggak perlu diragukan.
* Mudah dihubungi dan bisa berkomunikasi kapan dan di mana saja. Karena smartphone dan email selalu on.
* Familiar dengan tren/update terbaru sosial media.
* Memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan hidup.
* Kritis dan nggak sungkan menyatakan pendapatnya.
* Kreatif.
* Memahami Bahasa Inggris.
* Ingin bisa berkontribusi dan berbuat sesuatu yang positif.
* Punya semangat kewirausahaan.
Netral/Bisa Positif, Bisa Juga Negatif
* Suka lingkungan kerja yang santai dan fun
* Suka suasana kantor dengan penataan kece, biar instagramable.
* Multitasking. Biasa mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu.
***
Prasangka VS Ekspektasi
List di atas merupakan stereotip untuk generasi Z alias generasi muda kelahiran 1995 hingga 2010 dalam konteks dunia kerja.
“Tapi aku nggak begitu, kok!”
Yup, itu karena stereotip bukan lah fakta, dan sangat mungkin salah. Bisa dikatakan ini adalah prasangka sekaligus ekspektasi sebagian orang mengenai dirimu.
Kamu perlu menyadari adanya stereotip tersebut bukan untuk mencocokkan sikapmu, tetapi lebih pada mengetahui padangan orang lain secara umum. Dengan mengetahui stereotip anak muda, kamu pun bisa mawas diri dan menampilkan yang terbaik dari dirimu.
Caranya sih, dengan meminimalisir hal yang negatif, dan menambah hal yang positif. Misalnya nih, saat diajak berbicara oleh rekan kerja atau senior, kamu jangan sambil melihat hape. Kecuali ada hal yang super penting dan mendesak. Sebab kebiasaan nggak melihat lawan bicara, dan mendengarkan sambil mainan hape, hanya akan menegaskan stereotip negatif, seperti kurang paham etika dan nggak bisa lepas dari gadget.
Sebaliknya, banyak juga ekspektasi pada pekerja muda. Di antaranya soal kemahiran dasar menggunakan komputer, berinteraksi dengan internet, dan kemudahan dihubungi (online). Maka, akan mengecewakan bila kamu gaptek.
Nggak Perlu Terjebak Stereotip
Poin penting lainnya, jangan terjebak stereotip. Maksudnya, kamu perlu sadar bahwa dirimu tidak didefinisikan oleh stereotip tersebut. Nggak perlu terlalu ngoyo meyakinkan orang lain. Buktikan saja bahwa kamu bisa bekerja dengan baik.
Kembalikan pada diri sendiri, perbaiki bila ada yang tidak benar. Sebaliknya, tingkatkan hal yang perlu dikembangkan. Misalnya, kamu nggak perlu suka menggunakan media sosial karena kamu anak muda. Tapi kamu perlu paham teknologi yang menunjang pekerjaanmu. Paham ya, bedanya?
Kamu juga nggak perlu melakukan sesuatu supaya dianggap baik dan sopan. Tanamkan aja bahwa etika serta perilaku yang sopan dibutuhkan dalam interaksi sosial. Pastinya kamu dan orang lain sama-sama ingin dihargai, ‘kan?
Selamat bekerja!
Kategori
Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©
I recently decided to try something new and came across bitcoin online casinos https://casinohex.jp/online-casinos/bitcoin-casinos/. I've been interested in cryptocurrency for a long time, but I didn't think it would work so well in casinos. Deposits take seconds, and withdrawals are instant.…
Industri Game Makin Menjanjikan, Inilah Pilihan Profesi Untuk Para Pecinta GameYuk teman-teman bisa dibaca artikel dibawah ini yang merasa stress saat kuliah https://s1kebidanan.fk.unesa.ac.id/post/tips-kuliah-tanpa-stres-bisa-kok
7 Tips Ampuh Hadapi Tugas Kuliah yang Numpuk Biar Kamu Tak Merasa StressWow, this hobby is pretty cool! If you're interested in reading about other fun hobbies, check it out here: https://hobiapaaja01.wordpress.com
10 Hobi yang Mencerminkan KepribadianmuKuliah di luar negeri bukan hanya soal menempuh pendidikan, tapi juga soal membuka cakrawala baru dalam hidup. Ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan mahasiswa internasional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah tujuh keuntungan utama kuliah di luar negeri, beserta pemikiran…
7 Keuntungan Kuliah di InggrisKeren
8 Langkah Mudah Agar Tampilan Presentasi Kuliahmu Jadi Menarik