Pengertian Keketatan Persaingan, Daya Tampung, dan Peluang dalam SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri

Banyak beredar data seputar SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri yang menampilkan soal keketatan persaingan, daya tampung, peluang, serta lainnya. Bisa data di laman pendaftaran SNMPTN dan SBMPTN, Youthmanual, berbagai media, hingga tempat bimbingan belajar. Nah, kamu mesti mengerti mengenai data yang disajikan, supaya nggak salah kaprah. Berikut ini adalah istilah dan kata yang sering dipakai.

* Daya tampung:  Mengacu pada jumlah kursi yang tersedia. Biasanya yang disebutkan adalah daya tampung program studi, tetapi bisa juga daya tampung perguruan tingginya. Kemudian ada yang menampilkan daya tampung keseluruhan, dan ada pula daya tampung per seleksi, misalnya daya tampung prodi Sistem Informasi di PTN Z pada SNMPTN 40, SBMPTN 60, dan Seleksi Mandiri 20.

Daya tampung bisa berubah setiap tahunnya.  Misalnya, daya tampung prodi Psikologi USU pada SNMPTN 2018 adalah 178 sedangkan pada SNMPTN 2019 hanya 162. So, kamu mesti mengecek informasi terbarunya dan jangan sampai salah lihat tahun, ya. Misalnya, daya tampung yang dimaksud adalah tahun 2015, sementara kamu mengira tahun 2019. 'Ra mashok!

* Keketatan persaingan: Gambaran persaingan untuk masuk suatu kampus atau program studi. Keketatan persaingan bisa berupa persentase peserta yang diterima. Misalnya, dari 1000 pendaftar yang diterima hanya 10, maka keketatan persaingannya adalah 1 persen. Bisa juga keketatan persaingan dituliskan dengan perbandingan peserta yang berhasil masuk, contohnya 10:1000 atau 1 : 100 orang.

Keketatan persaingan tiap jalur bisa berbeda. Misalnya, angka keketatan persaingan Teknik Industri UI di SNMPTN berbeda dengan di SBMPTN.

* Program studi paling diminati: Nah, pengertian paling diminati mesti dicari tahu lebih lanjut, karena bisa saja multitafsir. Biasanya, prodi dengan peminat paling banyak diukur dengan pendaftar terbanyak. Bisa juga dengan pendaftar terbanyak pada pilihan pertama. Selain itu, ada juga definisi prodi dengan persaingan paling ketat.

* Program studi paling sepi peminat: Hal ini bisa disebabkan pendaftarnya paling sedikit atau yang persaingannya tidak terlalu ketat.

*PTN dengan nilai rata-rata diterima tertinggi: Tahun ini posisi tersebut direbut ITB, baik untuk Soshum maupun Saintek. Nilainya merupakan hasil tes SBMPTN atau yang sekarang disebut UTBK. Jadi yang dihitung adalah nilai peserta SBMPTN yang lolos SBMPTN, kemudian dirata-ratakan. Misalnya PTN X menerima 100 peserta SBMPTN soshum. Nah, rata-rata nilai (UTBK) 100  orang yang diterima tersebut adalah 576. Nila rata-rata tiap kampus dibandingkan dan diurutkan yang tertinggi.  

Apa manfaat nilai itu untuk calon peserta SBMPTN? Kamu bisa membandingkannya dengan skormu apakah di atas rata-rata PTN yang dituju, atau di bawahnya.

* Passing grade: Sering nih, muncul data “passing grade” suatu prodi alias ambang batas nilai untuk bisa masuk jurusan tersebut. Masalahnya, passing grade baru bisa diketahui setelah penerimaan berlangsung, karena tergantung performa peserta di tahun tersebut. Bisa saja di tahun 2018 yang diterima prodi Akuntansi PTN YY skornya antara 520 sampai paling 514, kemudian di tahun 2019 nilai peserta yang diterima antara 522 sampai  505.

Trus, sejauh ini nggak ada kampus yang memberikan data passing grade resmi. Jadi kemungkinan passing grade tersebut merupakan prediksi.

*Program studi favorit/populer/beken: Nah, favorit dan beken merupakan kata yang subjektif, jadi perlu dilihat konteksnya. Apakah favorit karena banyak peminat, keketatan persaingan tertinggi, atau gambaran secara umum yang sifatnya subjektif.

Contohnya, prodi Kedokteran merupakan favorit di UI. Bisa saja ini karena dari tahun ke tahun prodi Kedokteran termasuk yang banyak peminatnya, meskipun bukan yang terbanyak. Atau bisa jadi karena Kedokteran dianggap bergengsi oleh sebagian orang. Jadi makna favorit bisa beragam dan relatif subjektif.

Nah, apakah ada lagi istilah yang ingin kamu tanyakan? Tulis di kolom komen, ya.

(sumber gambar:

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 6 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1