Prodi di ITS dengan Passing Grade Skor UTBK Tertinggi dan Terendah pada SBMPTN

Walau jumlah pendaftar Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada SBMPTN turun drastis, persaingan masuk ITS tetap sangat berat. Rata-rata nilai UTBK peserta yang diterima termasuk yang tertinggi. Skor ITS tersebut hanya dikalahkan oleh Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada. Lantas mana sajakah prodi di ITS yang paling sulit ditembus berdasarkan passing grade dan skor UTBK SBMPTN 2019? Kamu juga bisa tahu prodi mana saja yang passing grade dan skor UTBK-nya paling rendah, plus informasi skor UTBK prodi di ITS lainnya.      

Prodi Paling Sulit Ditembus di ITS berdasarkan Skor UTBK (Saintek)

1. INFORMATIKA

Skor UTBK rata-rata: 686,33

Passing grade: 663,89

Skor tertinggi: 757,62

2. SISTEM INFORMASI

Skor UTBK rata-rata: 669,85

Passing grade: 652,73

Skor tertinggi: 713,97

3. SAINS AKTUARIA

Skor UTBK rata-rata: 672,43

Passing grade: 650,25

Skor tertinggi: 721,92

4. TEKNIK SIPIL

Skor UTBK rata-rata: 674,81

Passing grade: 648,51

Skor tertinggi: 765,69

5. TEKNIK ELEKTRO

Skor UTBK rata-rata: 665,03

Passing grade:  643,07

Skor tertinggi: 733,21

Prodi Paling Mudah Ditembus di ITS berdasarkan Skor UTBK (Saintek)

1. TEKNIK PERKAPALAN

Skor UTBK rata-rata: 634,62

Passing grade: 608,55

Skor tertinggi: 699,05

2. FISIKA

Skor UTBK rata-rata: 624,08

Passing grade: 607,80

Skor tertinggi: 692,55

3. TEKNIK SISTEM PERKAPALAN (GELAR GANDA ITS-JERMAN)

Skor UTBK rata-rata: 635,64

Passing grade: 602,56

Skor tertinggi: 700,77

4. DESAIN INTERIOR

Skor UTBK rata-rata: 611,90

Passing grade: 596,42

Skor tertinggi: 637,27

5. DESAIN PRODUK INDUSTRI

Skor UTBK rata-rata: 610,73

Passing grade: 593,97

Skor tertinggi: 647,55

6. TEKNIK GEOFISIKA

Passing grade: di bawah 581,91

Passing Grade dan Skor UTBK Prodi Lainnya (Saintek)

1. TEKNIK KIMIA

Skor UTBK rata-rata: 669,82

Passing grade: 642,56

2. ARSITEKTUR

Skor UTBK rata-rata: 660,33

Passing grade: 639,37

3. STATISTIKA

Skor UTBK rata-rata: 659,15

Passing grade: 639,31

4. TEKNIK INDUSTRI

Skor UTBK rata-rata: 667,42

Passing grade: 638,67

5. TEKNIK BIOMEDIK

Skor UTBK rata-rata: 657,05

Passing grade: 636,90

6. TEKNIK MESIN

Skor UTBK rata-rata: 659,35

Passing grade: 636,70

7. TEKNIK FISIKA

Skor UTBK rata-rata: 650,02

Passing grade: 631,59

8. TEKNIK KOMPUTER

Skor UTBK rata-rata: 653,27

Passing grade: 630,95

9. TEKNIK MATERIAL

Skor UTBK rata-rata: 648,40

Passing grade: 627,85

10. TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

Skor UTBK rata-rata: 646,44

Passing grade: 624,95

11. TEKNIK LINGKUNGAN

Skor UTBK rata-rata: 648,00

Passing grade: 624,03

12. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Skor UTBK rata-rata: 644,58

Passing grade: 622,84

13. TEKNIK KELAUTAN

Skor UTBK rata-rata: 640,41

Passing grade: 620,51

14. MATEMATIKA

Skor UTBK rata-rata: 643,76

Passing grade: 620,40

15. KIMIA

Skor UTBK rata-rata: 635,54

Passing grade: 619,59

16. TEKNIK GEOMATIKA

Skor UTBK rata-rata: 632,72

Passing grade: 618,60

17. BIOLOGI

Skor UTBK rata-rata: 631,48

Passing grade: 615,84

18. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Skor UTBK rata-rata: 631,14

Passing grade: 611,86

19. TEKNIK TRANSPORTASI LAUT

Skor UTBK rata-rata: 624,98

Passing grade: 611,73

*Keterangan: Untuk prodi Desain Interior, DKV, dan Desain Produk Industri, seleksi nggak hanya dengan skor UTBK tapi juga menggunakan portofolio desain seperti yang disyaratkan panitia SBMPTN.

Skor UTBK Soshum

1. MANAJEMEN BISNIS

Skor UTBK rata-rata: 637,29

2. STUDI PEMBANGUNAN

Skor UTBK rata-rata: 622,66

*Keterangan: ITS baru membuka jurusan Soshum tahun lalu dengan prodi Manajemen Bisnis. Sementara itu, program studi Studi Pembangunan baru dibuka tahun ini.

Peminat Menurun, Persaingan Tetap Berat

Dari segi kuantitas, pendaftar ITS pada SBMPTN 2019 menurun jauh hingga nyaris 60 persen. Yup, pada SBMPTN 2018 terdapat sekitar 34 ribu pendaftar ITS, sedagkan tahun ini hanya 14 ribuan. Padahal kursi yang tersedia relatif sama. Jika dihitung, keketatan persaingan di ITS pada SBMPTN 2019 secara keseluruhan adalah 1:9.

Jumlah pendaftar serta keketatan persaingan di ITS dari segi kuantitatif alias perhitungan angka memang kalah dibandingkan banyak PTN lain. Namun, tingkat kesulitan untuk masuk ITS relatif lebih tinggi dibandingkan PTN lainnya. Yup, nilai rata-rata yang lolos ITS adalah peringkat empat tertinggi, baik untuk Soshum maupun Saintek.

Kok bisa begitu?

Jawabannya: Kualitas > Kuantitas.

Maksudnya, kuantitas alias jumlah pendaftar di ITS memang berkurang jauh, tapi kualitas alias performa nilai UTBK pendaftarnya sangat tinggi. Yup, jumlah pendaftar dan persentase keketatan persaingan memang bisa menjadi salah satu acuanmu. Tapi itu semua nggak mutlak. Semua kembali ke bagaimana performa kamu dan pesaing kamu.

Semoga berhasil!

(sumber gambar: its.ac.id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
voocccie | 2 bulan yang lalu

I recently decided to try something new and came across bitcoin online casinos https://casinohex.jp/online-casinos/bitcoin-casinos/. I've been interested in cryptocurrency for a long time, but I didn't think it would work so well in casinos. Deposits take seconds, and withdrawals are instant.…

Industri Game Makin Menjanjikan, Inilah Pilihan Profesi Untuk Para Pecinta Game
kebidananUnesa | 2 bulan yang lalu

Yuk teman-teman bisa dibaca artikel dibawah ini yang merasa stress saat kuliah https://s1kebidanan.fk.unesa.ac.id/post/tips-kuliah-tanpa-stres-bisa-kok

7 Tips Ampuh Hadapi Tugas Kuliah yang Numpuk Biar Kamu Tak Merasa Stress
Big Head | 4 bulan yang lalu

Wow, this hobby is pretty cool! If you're interested in reading about other fun hobbies, check it out here: https://hobiapaaja01.wordpress.com

10 Hobi yang Mencerminkan Kepribadianmu
Ica Test | 6 bulan yang lalu

Kuliah di luar negeri bukan hanya soal menempuh pendidikan, tapi juga soal membuka cakrawala baru dalam hidup. Ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan mahasiswa internasional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah tujuh keuntungan utama kuliah di luar negeri, beserta pemikiran…

7 Keuntungan Kuliah di Inggris
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©