6 Entrepreneur Keren dan Sukses Lulusan ITB

Siapa, sih, yang nggak kenal ITB alias Institut Teknologi Bandung? ITB adalah perguruan tinggi legendaris yang identik sebagai universitas yang selektif, dan dipenuhi oleh mahasiswa selektif bin “ngambis” alias ambisius. Jangan coba-coba ganggu mereka kalau menjelang ujian, deh. Bisa langsung ditelen kamu!

Nggak heran kalau lulusan ITB banyak yang berprestasi dan terdampar di berbagai perusahaan hebat.

Meski demikian, banyak juga lulusan ITB yang nggak berkarier di perusahaan beken. Maksudnya? Berkarier di perusahaan jeblok? *jitak*.  Bukaaan… maksudnya, ada banyak alumni ITB yang sukses menjadi entrepreneur dan technopreneur hebat.

Siapa aja, sih? Nih!

Achmad Zaky

Alumnus jurusan Teknik Informatika 2004
Founder & CEO, Bukalapak.com

youthmanual - ceo itb

Karier Zaky di dunia teknologi dan entrepreneurship berawal saat ia masih kuliah. Waktu itu Zaky membangun sebuah startup konsultan teknologi, Deft Technology, yang membangun sistem quick count Pemilu di platform mobile.

Setelah lulus dari ITB, Zaky membangun perusahaan jasa konsultan teknologi bernama Suitmedia pada tahun 2009. Tapi bak pintu rumah Pak RT, hati Zaky lalu terketuk ingin membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Akhirnya Zaky merintis pasar online Bukalapak.com pada tahun 2010.

Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak, tetapi respon mereka sangat kecil. Klien pertama Bukalapak justru para pedagang kecil. Ketika ditanya kenapa mereka mau gabung, katanya karena barang mereka di toko nggak laku, sehingga mereka mau mencoba jualan online. Sejak itu, Zaky memfokuskan Bukalapak kepada para pelaku UMKM yang belum terlalu besar. Strateginya berhasil. Di tahun 2011, ada sekitar 10,000 pedagang yang bergabung di Bukalapak!

Pertumbuhan Bukalapak yang pesat banget ini menarik minat banyak investor untuk menanam modal. Bahkan saat ini, Bukalapak adalah salah satu e-commerce market place terbesar di Indonesia.

Roby Muhamad

Alumnus jurusan Fisika 1997
Co-founder & Chief Scientist Provetic, Co-Founder Yogrt

youthmanual - itb

Bagi yang belum kenal, Roby Muhamad adalah seorang ilmuwan, ahli sosiologi, serta entrepreneur yang fokus meneliti bidang jejaring sosial dan data sosial.

Kalau melihat latar belakangnya, Roby memang hobi kuliah (berat, ya, hobinya…). Bayangin aja, setelah lulus program S1 dari jurusan Fisika ITB, Roby lanjut kuliah S2 di bidang Theoritical Physics. Setelah itu, ia mengambil program Master lagi di bidang Quantitative Methods in Social Science sekaligus di bidang Sociology di Columbia University, Amerika Serikat. Ia pun lulus dengan gelar Master of Arts dan M.Phil di kedua bidang tersebut.

Udah? Ternyata belum! Roby kuliah lagi di bidang Sosiologi (Social Networks), dan kali ini ia lulus dengan Ph.D.

Sekembalinya ke Indonesia di tahun 2010, Roby mendirikan AkonLabs. Dua tahun kemudian, Roby mendirikan sebuah perusahaan konsultan riset dan data bernama Provetic, dimana Roby menjadi co-founder dan Chief Scientist-nya.  Pada tahun 2015, Roby dan beberapa rekannya mendirikan Yogrt, sebuah aplikasi hiburan dan sosial berbasis lokasi.

Sekarang, Roby juga aktif sebagai dosen dan peneliti di Universitas Indonesia.

Italo Gani

Alumnus Jurusan Teknik Industri 1998
Founder & CEO Adskom, Inbound ID

youthmanual - italo gani

Italo adalah salah satu senior di industri mobile dan digital marketing di Indonesia.

Setelah lulus dari ITB, Italo banyak berkecimpung di dunia telekomunikasi. Ia memulai karirnya di Nawala Networks, perusahaan pengembang dan penyedia VoIP.

Lepas dari Nawala, Italo merintis perusahaan VoIP pertamanya bernama DigitalBridge Communication. Ia lalu melanjutkan kariernya sebagai Chief Commercial Officer di mStars, sebuah perusahaan penyedia konten dan aplikasi mobile.

Berikutnya, Italo mulai membantu merintis beberapa perusahaan startup yang bergerak di bidang digital marketing seperti Adstars, InboundID, dan Adskom, sebuah perusahaan teknologi periklanan yang mendapatkan pendanaan dari banyak investor modal ventura ternama (ngerti nggak? Kalau nggak ngerti nanya, ya).

Saat ini, Italo menjabat sebagai CEO di Adskom dan chairman di InboundID.

Enda Nasution

Alumnus Jurusan Teknik Sipil 1999
CEO dan Co-founder Sebangsa

youthmanual -enda nasution

Bagi kamu yang doyan blogging, dosa banget, deh, kalau nggak kenal Bapak Blogger Nasional kita, Enda Nasution.

Lulusan Teknik Sipil ITB yang mulai ngeblog sejak 2001 ini sebenarnya memulai kariernya di dunia periklanan. Enda mengawali karirnya sebagai Copywriter di biro iklan ternama Ogilvy & Mather sebelum pindah ke Thailand untuk bekerja sebagai eMarketing Manager di sana.

Setelah kembali ke tanah air, Enda melanjutkan karirnya di bidang periklanan sebelum akhirnya merintis start-up pertamanya, Politikana.com. Pada tahun 2007, Enda berinisiatif mengadakan Pesta Blogger untuk pertama kalinya, dan langsung disambut hangat, sehangat pantat penggorengan. Dihadiri oleh lebih dari 500 blogger, lho!

Selain ngeblog, Enda juga aktif di media sosial. Ia merasa pengguna aktif media sosial di Indonesia banyak banget, namun semuanya menggunakan media sosial buatan luar negeri. Maka pada tahun 2012, Enda mengembangkan aplikasi buatannya sendiri, bernama Sebangsa, yang menawarkan konten serba lokal. Pada akhir tahun 2015 kemarin, media sosial ini memperoleh penghargaan sebagai salah satu dari 10 aplikasi terbaik oleh Google Play. Selamat ya, Om Enda! Makan-makan, dong!

 Muhammad Yukka Harlanda

Alumnus jurusan Teknik Sipil 2007
CEO & Co-founder Brodo
 

youthmanual - itb

Kenal merk sepatu lokal Brodo? Atau malah punya? Nah, Yukka adalah salah satu co-founder-nya dari Brodo yang sudah mulai merintis usahanya ini sejak masih kuliah.

Ide mendirikan Brodo muncul cuma karena Yukka kesulitan menemukan sepatu yang bagus untuk ukuran kakinya. Kalaupun ada, harganya mahal. Akhirnya pada tahun 2010, Yukka beserta rekannya memulai usaha footwear dengan modal awal sekitar 7 juta rupiah. Tanpa pengalaman membuat sepatu, Yukka memulai bisnis ini cuma dengan modal tekun baca buku dan belajar lewat Youtube. Tuh! Tuh! Tuh! *diulang tiga kali biar afdol*

Sekarang ini kesuksesan Brodo nggak usah ditanya, deh, sob soalnya bikin sirik. Dari tahun 2010, pertumbuhan bisnisnya mengalami pengingkatan rata-rata 300-400%. Pada tahun 2015 kemarin, Yukka dinobatkan sebagai salah satu Endeavor Entrepreneur oleh Endeavor, sebuah program entrepreneurship global yang menyaring pengusaha-pengusaha berpotensi yang memberikan dampak sosial tinggi.

Arief Widhiyasa

Alumnus jurusan Ilmu Komputer 2005
CEO & Co-founder Agate Studio

youthmanual- itb arief widhiyasa

Memutuskan untuk drop out dari ITB? Gila! Nggak mau lanjut masuk RS Jiwa sekalian?! Mengingat betapa selektif, kompetitif, dan prestisnya ITB, mungkin sebagian besar orang berpikir bahwa keputusan untuk keluar dari ITB adalah tindakan nekat. Namun Arief Widhiyasa justru beneran memutuskan untuk keluar dari kampusnya tersebut, demi menjalankan usaha game developer-nya sendiri.

Berawal dari hobinya bermain game dan mengikuti berbagai perlombaan game developer, Arief bersama 17 orang temannya memutuskan untuk membentuk sebuah game developer sendiri bernama Agate Studio.

Awalnya, seperti kebanyakan perusahaan baru, Agate Studio masih kere sampai Arief harus bekerja 15 jam sehari dengan gaji Rp50,000 saja. Wow, bokeknya ngalahin anak kos, ya! Namun seiring dengan waktu, Agate Studio berkembang cukup pesat. Game mereka merambah kemana-mana. Kalau awalnya mereka hanya mengembangkan game untuk website, mereka lama-lama mengembangkan game untuk ke game consoles seperti PlayStation 4 dan Xbox One. Bahkan Agate Studio sempat bekerja sama dengan Square Enix—developer dari game Final Fantasy—untuk merilis game SENGOKUIXA. Contoh game Agate Studio yang booming lainnya adalah Football Saga 2 dan Smash Mania.

Seperti Yukka dari Brodo, Arief juga dinobatkan sebagai salah satu Endeavor Entrepreneur asal Indonesia, lho. Bikin bangga!

***

Sebenarnya masih banyak entrepreneur dan technopreneur lulusan ITB yang nggak kalah hebatnya dengan orang-orang yang disebutkan di atas, seperti Ramya Prajna (Think Web), Agung Nugroho (Kudo), Indrasto Budisantoso (Jojonomic), Narenda Wicaksono (Dicoding), Redya Febriyanto (Telunjuk.com), dan Andri Yadi (Dycode). Cerita tentang merekanya lain kali aja, ya. Kalau dijabarkan semua sekarang, nanti skripsi nggak kelar-kelar ah, sob.

Pokoknya salut untuk ITB yang sukses mencetak entrepreneur dan  technopreneur hebat!

(sumber gambar: www.itb.ac.id, www.techinasia.com, id.wikipedia.org, www.cnnindonesia.com, www.eventbrite.com, www.bloogong.blogspot.com, www.ensiklopediaindonesia.com)


 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1