Selain BJ Habibie, Gus Dur Juga Sosok Pembelajar yang Patut Dicontoh. Ini Alasannya!

Oleh Nisa Istiqomah

 

Kalau ditanya, siapa tokoh Indonesia yang prestasinya paling cemerlang, nama yang pertama kali muncul di pikiran saya adalah mantan presiden BJ Habibie. Iya, lah! Siapa, sih, yang nggak kagum dengan kejeniusan beliau? Prestasi Pak Habibie pun telah diakui negara-negara Barat sana.

Tetapi menurut saya, selain Pak Habibie, ada sosok mantan presiden lain yang nggak kalah cemerlangnya. Beliau adalah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Wah, mungkin kamu ada yang bingung, memang apa, sih, spesial-nya Gus Dur, selain ucapan-ucapannya yang kerap jadi kontroversi?

Awalnya saya juga berpendapat begitu tentang presiden keempat Indonesia ini. Tetapi ketika saya kuliah, saya banyak membaca mengenai Gus Dur, dan saya jadi tahu kalau Gus Dur adalah sosok yang patut dicontoh oleh kita semua.

Berikut adalah hal-hal yang bisa kita contoh dari beliau!

1. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu

Selepas SD, Gus Dur melanjutkan sekolahnya di SMEP (setara SMP) di Yogyakarta. Beliau lalu meneruskan pendidikannya di sebuah pesantren di Magelang,  Jawa Tengah, kemudian berkuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir, trus kuliah lagi di Universitas Baghdad.

Selepas dari Baghdad, Gus Dur ingin kuliah di Eropa. Sayangnya, Gus Dur nggak sanggup memenuhi persyaratan penguasaan bahasa Jerman, Yunani, dan Latin, untuk mengikuti kuliah Classical Studies di University of Cologne, Jerman. Meski begitu, bukan Gus Dur namanya kalau beliau nggak kreatif!

Gus Dur memutuskan untuk menjadi pelajar keliling. Keliling? Iya, keliling. Jadi, selama setahun, Gus Dur berpindah-pindah membaca buku-buku dari satu perpustakaan universitas ke universitas lainnya. Untuk memenuhi biaya hidup, Gus Dur juga banyak akal. Di waktu tertentu, beliau pergi ke pelabuhan untuk membersihkan kapal-kapal tanker demi mendapatkan upah. Wow, keras juga, ya, hidup (dan tekad belajar) Gus Dur!

2. Punya minat baca yang tinggi

Dikutip dari Kepustakaan Presiden Perpustakaan Nasional, Gus Dur sangat hobi membaca sejak beliau masih anak-anak. Kebetulan ayah Gus Dur, Abdul Wachid Hasyim—yang sempat menjadi Menteri Agama RI—memiiki perpustakaan pribadi yang sering dimanfaatkan oleh Gus Dur untuk membaca berbagai macam buku. Gus Dur juga suka mengunjungi perpustakaan-perpustakaan di Jakarta.

Ketika SMP, Gus Dur sudah membaca banyak buku klasik, seperti karya Ernest Hemingway, dalam bahasa Inggris. Nggak hanya itu, sejak SMP pun beliau sudah hobi melahap buku-buku filsafat. Hebaaat! Pas SMP, bacaan saya apa, ya? Paling mentok novel teenlit, hehehe.

Karena minat baca Gus Dur yang tinggi ini sangat terkenal, Komodo Dragon Foundation dan Wahid Institute pun membuat patung beliau di Taman Amir Hamzah, Jakarta. Patung tersebut menggambarkan Gus Dur kecil yang sedang membaca buku. Meski demikian, yang tinggi bukan hanya minat baca Gus Dur, lho, tetapi juga minat (serta bakat) beliau dalam menulis. Semasa kecil, Gus Dur pernah memenangkan kompetisi mengarang se-kota Jakarta.  

3. Giat belajar berbagai ilmu

Mungkin fakta tentang Gus Dur yang paling kamu ingat adalah beliau datang dari kalangan ulama. Maka mungkin kamu menyangka, ilmu beliau cuma seputar urusan agama dan pemerintahan. That’s it. Padahal kenyataannya, Gus Dur banyak belajar lintas bidang ilmu, lho. Selain membaca, Gus Dur juga hobi bermain bola, catur, dan mendengarkan musik klasik. Gus Dur juga suka nonton film. Itu sebabnya pada tahun 1986  dan  1987, beliau pernah ditunjuk sebagai juri Festival Film Indonesia. Wow!

4. Pemikirannya yang terbuka dan tidak membatasi pergaulan

Kita semua tahu kalau Gus Dur dibesarkan dalam lingkungan ormas NU. Maka siapa sangka bahwa ketika Gus Dur sekolah dan nyantri di Yogyakarta, beliau sering ikut  forum diskusi dengan anggota Muhammadiyah? Ternyata perbedaan latar belakang keluarga nggak menyempitkan lingkup pergaulan Gus Dur. Beliau malah membuka lebar lingkaran pertemanannya.

***

Menurut saya, Gus Dur adalah sosok hebat. Beliau pantas banget menjadi panutan kita semua dalam hal berjuang menuntut ilmu. Beliau mencontohkan bahwa ilmu bisa datang dari mana saja, dari siapa saja. Penglihatannya boleh saja terbatas, tetapi semangat menuntut ilmunya tanpa batas!

(sumber gambar : santrigusdur.com, citraindonesia.com, www.fourlook.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
vegas4D | 4 hari yang lalu

Raih Kemenangan Besar di Vegas4D. daftar vegas4d vegas 4d https://vegas4d.xyz/ https://vegas4d.store/

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
syakila putri | 1 bulan yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 2 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 3 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1