Mumpung lagi rame-ramenya kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) di 101 wilayah Indonesia (Yup, nggak cuma Jakarta, lho gaes!), Youthmanual pun bertanya ke pelajar dan mahasiswa: “Apa yang akan kamu lakukan jika menjadi kepala daerah?”

Mungkin para calon Gubernur dan wakil Gubernur, plus calon Walikota dan Bupati, bisa mencontek jawaban anak muda ini.

Menghilangkan suap

Muhammad, Mahasiswa Ilmu Peternakan‍ Universitas Sebelas Maret‍, Surakarta

“Pertama, menghilangkan suap. Caranya dengan memperbaiki sistem (birokrasi) dan mengawasi pegawai negeri. Kemudian, berusaha meminimalisir kemiskinan di daerah tersebut serta membuka lapangan kerja untuk pengangguran.”

Blusukan ke Tempat Terpelosok

Aurelia, siswi SMA Cikal Amri, Jakarta

“Aku akan:

• Menegakkan hukum.
• Membuat daerah tersebut jadi lebih bersih.
• Pergi ke tempat-tempat terpelosok di daerah yang aku pimpin dan menangani masalah yang ada di sana, tanpa menyuruh bawahan."

Pariwisata dan Manusia-nya

Ekal, mahasiswa Hubungan Internasional‍ UIN, Jakarta

“Mengembangkan pariwisata dearah, mulai dari sarana dan fasilitas yang menunjang, hingga sumber daya manusianya. Menurut saya, SDM merupakan kunci pembangunan,  sedangkan pariwisata adalah salah satu aset dan potensi terpenting yang dimiliki Indonesia.

Sekarang ini, infrastruktur dan SDM yang menunjang pariwisata masih kurang banget! Contohnya di daerah saya, Maluku Utara. Fasilitas di sekitar obyek wisata masih minim, trus masyarakatnya kurang terlatih mengenai ekonomi dan pariwisata. Di masyarakat, masih ada yang menerapkan pungutan liar pada wisatawan dan masih ada yang belum bisa berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Indonesia. Semua itu bisa bikin wisatawan nggak nyaman.

Makanya, selain membangun dan memperbaiki sarana, fasilitas umum, dan transportasi untuk menunjang potensi pariwisata, saya juga akan memberikan pelatihan ekonomi-pariwisata pada masyarakatnya.”

Jalur pejalan kaki lebih besar

Rania, siswi SMP Cikal Amri Jakara

“Hal yang akan aku lakukan jika menjadi Gubernur adalah menjadikan transportasi publik lebih baik dan membuat side walk (jalur pejalan kaki) yang lebih besar supaya masyarakat nyaman berjalan kaki. Aku juga akan membuat Jakarta lebih aman dan bersih. Terakhir, aku akan memastikan semua anak mendapat pendidikan yang baik.”

Perbaiki kinerja pemda

Rifki, SMAN 1 Surakarta

"Melihat kerja pemerintah daerah (pemda) terlebih dahulu. Seandainya ada yang masih kurang, saya akan perbaiki internal pemda-nya dulu. Kalau itu udah beres, baru akan saya perbaiki laju birokrasi hingga ke daerah-daerah. Trus, memperbaiki permasalahan instansi di daerah, dan membereskan masalah sosial di masyarakat. Setelah itu semua, masalah lingkungan dan tata kota. Baru deh, kemudian menjalankan program-program tambahan.

Ekspos keunggulan daerah

Nabil, siswa SMAI Al-Azhar Syifa Budi, Surakarta

“Pertama, membuat daerah yang dipimpin bebas dari pengangguran. Kedua, mengangkat dan mengembangkan keunggulan daerah, tersebut sehingga bisa diketahui hingga daerah lain.”

Tanam pohon

Clara, siswi SMA Cikal Amri, Jakarta

"Aku bakal mencari lahan-lahan kosong untuk ditanami pepohonan sebanyak yang bisa ditampung. Di lahan tersebut nggak diperbolehkan membangun apapun.”

Mengganti angkot dan bus

Felita, mahasiswi Technopreneurship‍ Universitas Surya Bogor‍

“Aku akan melanjutkan pembangunan yang ada, dimulai dengan memperbaiki jalan yang rusak. Kemudian, aku akan membangun fasilitas baru seperti puskesmas, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.

Masalah angkutan umum juga harus dibenahi. Paling nggak, angkot dan kopaja (bus) yang sudah nggak layak, diganti dengan kendaraan baru yang lebih aman dan nyaman. Kalau alat transportasinya sudah siap, baru deh, tarif parkir dinaikkan 3 kali lipat, sehingga masyarakat bakal memilih menggunakan angkutan umum.”

Banyak juga ya, yang ingin aku lakukan seandainya jadi kepala daerah, hehehe… Tapi yang terpenting adalah jujur, berkomitmen, dan terbuka sama rakyat.”

Membangun infrastruktur

Wira, siswa SMA Cikal Amri, Jakarta

"Kebanyakan daerah di Indonesia memiliki persoalan infrastruktur. Nah, aku akan mengembangkan prasarana dan fasilitas umum untuk membangun masyarakat yang menyatu. Melalui fasilitas bersama, masyarakat pun bisa mengembangkan potensi mereka serta saling berbagi.

Oh iya, menurutku di zaman keterbukaan informasi seperti sekarang, sudah nggak berlaku tuh, gaya kepemimpinan yang protektif dan eksklusif.”