Menghitung Privilese yang Kita Miliki Terkait Pendidikan

Kadang kala, kita melupakan segala kemudahan dan keberuntungan yang dimiliki terkait dengan pendidikan. Mungkin juga kita terlalu fokus dengan hambatan yang dihadapi serta kekurangan yang dirasakan, sehingga lupa dengan hal yang perlu disyukuri. Alhasil, belajar dan berusaha dilakukan dengan biasa saja. Yuk, kita menelaah kembali privilese yang kita miliki dalam pendidikan, supaya kita makin menghargai apa yang ada dan lebih berjuang dalam menempuh pendidikan.

1.   Memiliki uang yang cukup untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Meskipun berasal dari keluarga sederhana, memiliki materi yang mencukupi untuk kuliah harus disyukuri. Masih banyak banget lho, orang yang nggak bisa kuliah bahkan putus sekolah karena kepentok masalah biaya.

2. Memiliki rumah/kosan/tempat yang nyaman untuk belajar.

Terbayang jika suasana tempat tinggal nggak mendukung untuk belajar, seperti super berisik, penghuni yang sering bertengkar, tidak ada air bersih, atau terpapar bencana. Kadang kita nggak menyadari bahwa ruang atau kamar yang dimiliki, meskipun tidak instagrammable, sudah sangat layak untuk belajar.

3. Memiliki fasilitas dasar yang menunjang belajar, seperti laptop/komputer, smartphone, dan koneksi internet.

Biarpun perangkat yang dimiliki bisa jadi tidak baru, dan harus nongkrong berjam-jam di perpus untuk menikmati free wifi. Jangan hanya memakai fasilitas tesebut untuk main game atau hal unfaedah lainnya.

4. Memiliki kondisi fisik-mental yang sehat sempurna.

Ini sangat perlu kita syukuri. Bayangkan saja, teman-teman yang memiliki penyakit berat serta difabel tidak menjadikan kondisi mereka sebagai penghalang. Jangan sampai kita menganggap remeh keleluasaan dan kelebihan kondisi fisik dan mental yang dimiliki.    

5. Memiliki keluarga terpelajar.

Orang tua lulusan perguruan tinggi, anggota keluarga punya usaha/karier yang baik, ada kakak/saudara yang kuliah di perguruan tinggi merupakan kelebihan yang bisa dimanfaatkan. Bagaimana memanfatkannya? Kita bisa bertukar pikiran dengan mereka, bertanya pengalaman mereka, dan menyerap wawasan yang mereka miliki.

Nggak dipungkiri, kadang ada “beban” tersendiri, terutama bila menggeluti bidang yang sama dengan keluarga. Misalnya, ibu dokter ternama sementara kamu kuliah kedokteran. Atau kakak psikolog, dan kamu ingin menggeluti dunia yang sama. Biasanya, ada kekhawatiran kamu nggak sebaik mereka. Atau kamu takut dianggap KKN. Jadikan “beban” tersebut sebagai pemacu agar kamu makin semangat mengejar prestasi.

6. Memiliki ortu yang tidak memaksakan pilihan program studi.

THIS!

Ortu yang terbuka dengan prodi yang kamu pilih amat sangat perlu disyukuri. Sangat banyak anak muda yang masih “disetir” oleh ortu mengenai pilihan jurusan kuliah. Prodi yang diminati  si anak ditentang ortu, sementara prodi pilihan ortu nggak sesuai di hati. Duh, ibarat dijodohin tapi nggak cinta. Hiks!

Berterima kasihlah kepada ortu yang mau diajak berdiskusi dan yang mau mendengarkan keinginanmu.   Salah satu bentuk syukur tersebut adalah dengan memilih program studi dengan serius, penuh pertimbagan, dan menjalani studi dengan sungguh -sunggu. Jangan sia -siakan kepercayaan ortumu.

7. Memiliki sekolah dengan akreditasi baik dan fasilitas cukup.

Masih ada lho, sekolah di pelosok yang kekurangan guru, kondisi bangunan mengenaskan, serta minim fasilitas listrik (boro -boro internet!). Kamu memiliki privelese ketimbang siswa dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).   

Kamu bisa mendapatkan akses pendidikan yang baik tanpa kendala berarti. Kamu pun lebih punya kesempatan untuk masuk perguruan tinggi yang berkualitas.

8. Memiliki pekerjaan untuk membantu membiayai kuliah.

Memang sih, bakalan repot dan capek banget. Apalagi ini “pekerjaan kasar”  (blue collar), seperti sopir, pelayan toko, petugas bengkel, dan lainnya. Tapi berapa persen sih, anak muda yang bisa kuliah sambil bekerja?

Ada yang tidak mendapatkan kerja, sehingga nggak punya cukup uang untuk kuliah. Ada yang pekerjaanya menyita waktu dan tenaga, hingga nggak tersisa untuk kuliah.

Sementara itu, ada kamu, yang meski penuh tantangan bisa kuliah sambil bekerja.  Dari situ pula kamu  bisa mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga yang nggak diperoleh mahasiswa lainnya.

9. Memiliki ortu/keluarga yang mendukung anaknya kuliah.

Bisa jadi kondisi keuanganmu pas -pasan atau bahkan kekurangan. Bisa pula kamu nggak memiliki segala privilese di atas. Tapi akan sangat membantu jika punya orangtua yang mendukung pendidikan anaknya. Ada orang tua yang pasif soal pendidikan tinggi, mau kuliah atau tidak terserah saja. Bahkan ada orang tua yang mampu, tapi enggan memberikan anaknya pendidikan yang tinggi. ADA!

Keluarga yang sangat antusias dengan pendidikan dapat menulari semangat mereka kepada dirimu. Kamu seperti punya cheerleader yang mengiringimu meraih mimpi.

10. Memiliki ortu yang tidak menghalangimu mengenyam pendidikan tinggi.

Bisa jadi ortu berasal dari kelas ekonomi kurang mampu dan tidak terlalu mengerti pendidikan tinggi, tapi mereka tidak pernah memintamu berhenti bercita-cita. Mereka hanya membantu semampunya, namun memberikan segala restu dan doanya untukmu.

***

Privilese bisa diartikan sebagai kemudahan, keleluasaan, hak istimewa, atau kondisi baik lainnya yang kamu miliki namun belum tentu dimiliki orang lain. Privilese di sini nggak identik dengan anak muda kaya raya atau berasal dari keluarga berpengaruh. Seperti yang bisa kamu lihat, hal sederhana yang dianggap biasa saja, ternyata bisa menjadi privilese terkait pendidikan.

Bisa jadi kamu nggak memiliki seluruh poin di atas. Yang terpenting adalah bagaimana mensyukuri dan memanfaatkan privilese yang dimiliki. So, stop complaining alias jangan sambat dan teruslah berusaha!

Sumber gambar: Pixabay

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1