Tetap Berpikir Positif dalam Situasi Sulit dan Kondisi Terpuruk? Bisa, Kok!

Hari Selasa (13/6) lalu bisa dibilang adalah hari yang paling ditunggu-tunggu (sekaligus hari yang paling ingin dilewati) oleh kamu yang masih duduk di kelas 3 SMA.

Yup, ada pengumuman hasil SBMPTN yang bikin kamu deg-degan dengan masa depan yang kelak akan kamu hadapi. Ditambah persentasi kelulusan yang nggak sampai 15 persen, makin sport jantung, deh, tuh.

Which means—akan ada lebih banyak anak muda yang merasa kecewa dibanding yang bisa sumringah dengan hasil yang didapat. Duh, siapa sih, yang nggak sedih kalau ujung-ujungnya usaha keras yang diberikan dijawab dengan penolakan?

Merasa sedih dan kecewa itu boleh, gaes. Tapi, nggak ada faedahnya juga kalau kamu terlalu berlarut-larut dalam keterpurukan. Kalau menye-menyenya kelamaan, bisa-bisa kamu bakal semakin sulit untuk bangkit karena pikiran-pikiran negatif yang terlalu banyak “muncul” dari kegagalan kamu.

Nggak tembus SMBPTN bukanlah akhir dari hidup kamu, kok. Bisa aja ternyata jurusan yang kamu pilih di SBMPTN nggak akan sesuai dengan passion. Bisa aja kamu “dikasih” waktu tambahan untuk mengevaluasi pilihan jurusan dan mendaftarkan diri di jurusan yang tepat saat ujian mandiri. Atau, bisa aja emang jalan kesuksesan kamu ada di universitas swasta. Who knows?

Karena kondisi mental yang baik dan pemikiran positif adalah sugesti terbaik untuk mencapai kesuksesan, ada baiknya kamu belajar untuk dapat tetap berpikir positif meskipun terjebak dalam situasi yang sulit dan keadaan terpuruk. Menjaga pemikiran positif dan optimisme dalam situasi dan kondisi yang buruk emang nggak mudah, tapi bukan berarti kamu nggak bisa melakukannya.

Nah, buat kamu yang seminggu belakangan lagi down banget gara-gara hasil SBMPTN nggak sesuai harapan (or life sucks, in general), Youthmanual punya beberapa ide untuk membantu kamu agar dapat terus berpikir positif walau badai menghadang (aih).

1. Biasakan diri untuk bersyukur

1

Kalimat ini emang kedengeran klise, tapi banyaaak banget yang terlalu meremehkan kekuatannya. Soalnya, udah jelas nggak mungkin banget manusia bisa bersyukur ketika ditimpa musibah!

Disini, nih, letaknya kesalahan kamu.

Paham, kok, kamu baru aja mengalami sesuatu yang nggak menyenangkan. Tapi coba, deh, pikirkan lagi. Di luar sana, masih ada yang nasibnya nggak seberuntung kamu yang “cuma” nggak tembus SBMPTN. Bahkan mungkin ada yang boro-boro mau ikut SBMPTN, buat ngelanjutin sekolah ke jenjang yang lebih tinggi aja mereka nggak mampu karena keterbatasan yang dimiliki.

Intinya, peribahasa selalu ada langit di atas langit bukan cuma untuk mereka yang nyombong. Kalau kamu bisa menggeser mindset kamu ke sudut pandang yang lebih luas, maka percaya deh, nggak peduli situasi dan kondisi seperti apa pun yang dialami, kamu akan terus dapat berpikir positif dan melewatinya dengan lebih mudah.

2. Susun plan B, C, D, dan seterusnya

Gaes, masa depan itu penuh pilihan dan kemungkinan. Salah banget rasanya kalau kamu terlalu memfokuskan diri pada satu hal dan mengabaikan—bahkan menutup diri—dari hal-hal lain yang nggak kalah penting untuk kamu eksplorasi.

Gagal di satu tempat bukan berarti jalan kamu untuk terus maju pasti tertutup, kok. Orang-orang sukses pun selalu menganggap kegagalan sebagai pelajaran terbaik mereka, dan menjadikannya sebagai batu loncatan untuk mencoba hal-hal lain yang selama ini bahkan nggak mereka tahu dan pahami untuk dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah.

Kalau dengan cara yang satu nggak berhasil, kamu masih bisa mencoba beribu cara lainnya. Buat berbagai rancangan untuk mencapai tujuan kamu dengan memperhitungkan segala kemampuan dan kemungkinan yang ada, mulai dari plan B, C, D sampai seterusnya. Ingat, ada banyak jalan menuju Roma!

3. Nikmati alam bebas

3

Tahu nggak sih, kalau menikmati alam bebas efektif banget untuk menenangkan pikiran yang kacau?

Dilansir dari ScienceDirect, para peneliti mengkonfirmasi bahwa orang-orang yang lebih sering menikmati alam bebas memiliki tingkat kesehatan fisik dan mental yang lebih baik dibandingkan mereka yang jarang atau nggak sama sekali melakukan hal tersebut. Menghabiskan waktu di ruang terbuka yang masih asri dapat menurunkan level stres, meningkatkan daya ingat, dan memberikan ketenangan.

Buat yang belum coba metode ini, yuk langkahkan kaki kamu kea lam terbuka sekarang juga. Nggak perlu ke tempat yang jauh dan super fancy—sekadar cuci mata di taman kota atau mengunjungi wisata alam lokal terdekat juga udah cukup. It’s cheaper than any therapy, anyway!

4. Lakukan hal baiksekecil apa pun itu

Ada yang pernah denger random act of kindness? Frasa tersebut memiliki arti berupa kebaikan kecil yang kamu lakukan tanpa direncanakan atau maksud tertentu, dan ditujukan kepada siapa pun secara acak.

Kegiatan ini bisa banget membangkitkan dengan seketika dan membuat diri kamu kembali berpikir positif. Rasa senang dan puas yang kamu dapatkan ketika melihat orang lain merasa lebih baik karena apa yang kamu lakukan, secara nggak langsung dapat meningkatkan self-esteem serta membuat kamu merasa berarti.

Kegiatan “remeh” seperti ngebantu ibu kamu yang lagi ribet bikin takjil, nolongin anak kecil yang nggak bisa nyebrang, atau sekadar lempar senyum tulus ke pelayan toko pun masuk dalam hitungan "perbuatan baik". Yang penting adalah niatnya, bukan besarnya! Hihihi.

5. Bergaul dengan orang-orang yang bisa menghibur kamu

5

Ketika menemui kegagalan, nggak jarang orang-orang yang merasa kecewa memilih untuk menarik diri dari kehidupan, mengubur diri dalam rasa sedih, dan akhirnya malah stres dan depresi. Duh!

Yang seperti ini, nih, sob, yang nggak boleh kamu biasakan. Menurut penelitian, stres itu menular. Makin lama kamu berdiam diri di dalamnya, makin besar posibilitas kamu untuk membiarkan hal tersebut mempengaruhi pola pikir kamu. Dan bukannya nggak mungkin kalau efek tersebut akan menjadi hal yang permanen.

Kalau rasa sedih bisa mempengaruhi pikiran negatif, begitu pula dengan rasa senang. Daripada pundung sendirian, lebih baik kamu kelilingi diri kamu dengan orang-orang positif yang dapat menarik kamu jauh dari pemicu stres dan pikiran negatif. Maka dari itu, pilihlah baik-baik orang yang bisa kamu percaya dalam lingkaran pertemanan kamu, ya!

6. Treat ya self!

Hal apa lagi, sih, yang paling menyenangkan selain memanjakan diri kamu sendiri?

Merasakan kegagalan bukan berarti kamu nggak layak untuk diberikan “penghargaan”, gaes. Everyone deserves a medal for each attempt at everything. Mencoba nggak selalu menjanjikan kesuksesan, dan kegagalan nggak dimaksudkan untuk menyalahkan diri sendiri. Menghibur diri sendiri itu hukumnya wajib, nggak peduli apa pun yang kamu hadapi.

Kegiatan sederhana seperti “me time” dan mensyukuri hidup kamu penting banget untuk dilakukan agar kamu tetap bisa menjaga pemikiran positif dalam situasi dan kondisi apa pun. Positive mind is a healthy mind. Itulah hal paling dasar yang harus kamu kuasai untuk dapat bangkit dan lanjut meniti kesuksesan di masa depan.

Stay positive!

(sumber gambar: shopify.com, etsy.com, youtube.com, pinterest.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1