Hari Peduli Sampah Nasional dan Tantangan Zero Waste

Tahu nggak sih, kalau tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional? Nah, menyambut Hari Peduli Sampah Nasional, tim Youthmanual  menantang diri sendiri untuk nggak menyampah alias zero waste. Dan hasilnya adalah…..

Apa Itu Hari Peduli Sampah Nasional

Sebelumnya, Youthmanual mau membahas mengenai Hari Peduli Sampah Nasional dulu, nih! Kalau dibandingkan dengan Hari Bumi dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang cukup beken, Hari Peduli Sampah Nasional ini kurang familiar bagi kami.

Ternyata, tepat tanggal 21 Februari 2005, 12 tahun silam, terjadi insiden longsor di tempat pembuangan akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat. Puluhan ton sampah yang menimbun di TPA menimpa rumah warga sekitar. Parahnya, peristiwa tragis tersebut menelan 143 nyawa dan ratusan warga kehilangan tempat tinggal. Hiks!

Untuk memperingati tragedi tersebut dan agar nggak terulang lagi, pemerintah Indonesia pun mencanangkan Hari Peduli Sampah.

Seberapa banyak sih, sampah kita? Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Science menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara peringat dua untuk penyumbang sampah plastik terbanyak di laut. Trus, menurut Dinas Kebersihan DKI Jakarta, tiap harinya ibukota menghasilkan 6.500-7.000 ton sampah. Selain itu, Greeneration, NGO yang peduli dengan isu lingkungan, menyimpulkan bahwa satu orang di Indonesia menggunakan rata-rata 700 kantong plastik per tahun. Beuh!

Artinya, jika terjadi banjir dan polusi lingkungan, jangan ngomel, sob! Soalnya, kita  merupakan bagian dari problem tersebut.

Zero waste

Zero waste merupakan gerakan meminimalisir sampah, hingga sebisa mungkin nggak menyumbang sampah. Jadi semua yang digunakan dipilih supaya nggak nyampah, atau yang bisa digunakan ulang serta didaur ulang. Tujuannya untuk mengurangi sampah serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Di Indonesia, gerakan dengan semangat zero waste ini juga sudah mulai ada. Nah, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, tim Youthmanual mencoba tantangan untuk nggak menghasilkan sampah non-organik selama sehari.

zero waste

Tantangan sehari tanpa sampah

Nadia

Sampah:

1. Bungkus Permen

2. Kapas dan beberapa lembar tissue

3. Kertas struk belanja

4. Pembalut

“Pas meeting di kantor, aku kelupaan makan permen. Baru teringat kalau bungkusnya nyampah. Trus, aku sempat pakai tissue pas ke toilet, pembalut, serta mengggunakan kapas untuk bersihin muka. Yang nggak terduga adalah struk belanja. Jadi, tokonya menetapkan kebijakan kalau tanpa struk uang pembeli dikembalikan (jadi harus pakai struk).

Gara-gara tantangan ini aku jadi menyadari bahwa ternyata selama ini kita gampang sekali menyampah. Dan dari pengalamanku sepertinya perempuan akan lebih susah untuk menerapkan zero waste.”

Iyank

Sampah:

1. 1 Gelas Plastik

2. 1 Kardus tempat makanan

3. Tissue

“Ternyata susah banget ya, untuk nggak menyumbang sampah! Jadi hari ini ada promo di coffee shop. Karena belinya dadakan, aku nggak menyiapkan tumbler. Trus, salah satu teman ada yang ulang tahun dan kita beli martabak. Kardusnya lagi-lagi dibuang. Kalau sedang kumpul-kumpul menurutku lebih sulit untuk menghindari menyampah.

Tapi hari ini aku bawa minum, jadi nggak beli air mineral. Trus, meskipun masih menggunakan tissue pas ke toilet, tapi penggunaannya aku kurangi. Biasanya 4-5 lembar, tapi ternyata 2 lembar udah cukup.

Tambahan lagi, untuk sampah organik (sisa makanan dan lainnya) di lingkungan rumahku (RT) sudah menerapkan pengumpulan sampah. Setelah dikumpulkan diuraikan dan dijadikan pupuk.”

Tisam

1. Beberapa batang korek api

2. Teh celup

3. Bungkus dan wadah bekas biskuit

“Pagi-pagi, aku terpaksa menyampah karena nyalain kompor harus pakai korek api.  Trus, aku memang sudah niat untuk nggak jajan yang pakai bungkus. Solusinya, makan di rumah, bawa bekal, atau jajan tapi dengan piring/gelas beling. Ditahan-tahanin deh, pokoknya untuk pesan makanan online, hehehe.

Sayangnya, aku sempat minum teh celup dan beli biskuit. Nah, wadah biskuit tersebut rencananya mau aku gunakan untuk tempat menaruh perintilan kecil di kamar, tapi keburu dibuang orang di rumah. Di sisi lain, aku sukses nggak menyampah tissue. Bisa diganti sama lap dan handuk. Tantangan ini bikin aku lebih berpikir saat akan melakukan dan mengkonsumsi sesuatu.”

Nisa

1. Kertas minyak tempat makanan

2. Kantong plastik (habis beli makanan)

3. Kertas

“Ternyata yang paling sulit dihindari adalah sampah saat jajan makanan, lho! Memang harusnya bawa tempat makan sendiri, ya.”

***

Huhuhu, ternyata Youthmanual gagal nih, menerapkan zero waste sampah non-organik. Tapi setidaknya kami berusaha mengurangi sampah sehari-hari.

Meski gagal, pengalaman ini jadi pelajaran buat kami untuk lebih peduli dan berpikir saat mengkonsumsi sesuatu. Dan pastinya, kami ingin mencoba lagi nih, tantangan sehari tanpa sampah ini.  #pantangnyerah #penasaran #menujubebassampah Gimana dengan kamu?

 (sumber gambar: chewonki.org, outsidethevault.blogspot.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 3 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1