Hari gini punya kartu nama? Masih perlu nggak, sih?

Soalnya, mayoritas profil kita 'kan udah pindah ke dunia maya. Jadi ketika memperkenalkan diri—baik ke calon bos atau calon gebetan—kita cukup kasih username media sosial, Linkedin, atau bahkan nama lengkap aja. Karena kadang, hanya dengan meng-Google nama lengkap, kita sudah bisa tahu info komplit tentang pemilik nama tersebut.

Jadi lima tahun lagi, kalau kita menyodorkan kartu nama, jangan-jangan kita bakal diketawain. Atau kartu namanya dilinting buat jadi korek kuping. Paiiit…

Trus, gimana, dong, orang-orang yang masih mempertahankan budaya kartu nama? Mereka jadi lebih kreatif! Kartu nama mereka didesain jadi interaktif, fungsional, dan artistik.

These are some amazingly smart examples.

***

Kartu nama seseorang dari sebuah perusahaan survival training. Bentuknya berupa… dendeng yang beneran bisa dimakan! Itung-itung bisa jadi alat survive saat kemping, yaaa.

Dua contoh kartu nama penata rambut.

Efek “rambut” ini terbuat dari kumpulan jepit rambut, lho! Jadi selain dapat kartu nama, sang penerima juga jadi dapat satu set jepit rambut *colong sebanyak-banyaknya*

Tiga contoh kartu nama studio dan pelatih yoga. Cerdas!

Kartu nama seorang pengacara perceraian. Meski bisa dirobek (mewakili konsep “perceraian”), info sang pengacara ada di kedua sisi yang bisa dirobek tersebut.

Dua contoh kartu nama personal trainer.

Kartu nama ini terbuat dari karet dan harus di-stretch dulu supaya tulisannya terbaca. Jadi belum apa-apa, kita harus stretching jari dulu, ya!

Kartu nama seorang terapis pijat. Kartu nama ini menciptakan metafora, bahwa sang terapis akan “meluruskan simpul-simpul pada otot kamu,”. Aiiih.

Kartu nama seorang, ehm, ahli sunat.

Kartu nama ahli reparasi sepeda, yang bisa berfungsi jadi kunci mur.

Kalau kamu kerja di Lego, ini perwakilan kartu nama kamu, lho. Lucu amat?!

Kartu nama nggak harus benar-benar berbentuk kartu. "Kartu nama" seorang makeup artist cukup berupa cap yang berisi informasi nama dan nomor telpon. Bisa ditempel dimana aja, deh!

***

Setuju nggak, sih, kalau saya bilang semua contoh diatas tuh clever banget? Desainnya keren, sedikit interaktif, dan mendeskripsikan bisnisnya dengan jelas.

Kalau bisa bikin bisnis sendiri, kartu nama kamu mau kayak gimana, hayooo…

(sumber gambar: Cup of Jo, Bored Panda, Web Designer Depot, One Xtra Pixel, Gizmodo, Vivas, Andrew Keir)