6 Manfaat Belajar IPS Untuk Kamu, Otakmu, dan Negaramu!
- May 19, 2016
- Youthmanual
Oleh Neildeva
Wahai anak IPS, pernah nggak kamu merasa sebel harus belajar Sejarah, Sosiologi, Geografi, Ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya? Mungkin kamu pikir, bahan bacaan ilmu sosial banyak banget, sih? Belum lagi, kalau orang-orang bilang masa depan jurusan IPA jauh lebih cerah. Duh, jadi makin males.
Padahal belajar ilmu sosial, tuh, penting banget, lho. Kalau menurut Gross (1978), pelajaran IPS bisa membantu nalar kamu bekerja dengan baik untuk mengambil keputusan atas berbagai macam persoalan hidup.
Sementara menurut Audrey Osler, profesor dari University of Leeds, Inggris, ada enam manfaat besar lainnya, nih, dari belajar IPS. Apa aja, tuh?
1. Membantu kamu meramal masalah-masalah di masa depan—dan mencari solusinya
Kalau kamu jago belajar IPS, kamu bisa jadi “meramal” masa depan, lho.
Sebagai contoh, dengan ilmu sosial, kamu jadi bisa menganalisis, apa, sih, dampak pembangunan MRT Jakarta? Misalnya, apa dampak ekonominya? Mungkin MRT bakal menciptakan lahan-lahan kerja baru—seperti pemantau rute MRT berbasis IT—tapi gimana nasib supir angkot? Supir ojek? Apakah mereka akan semakin tergeser?
2. Membantu kamu membangkitkan perekenomian Indonesia
Selain “menerawang” masa depan, ilmu sosial juga bisa bikin kamu jeli mengamati hal-hal yang lagi happening saat ini, termasuk isu-isu ekonomi terbaru.
Misalnya, kalau kamu belajar IPS, kamu jadi tahu bahwa mendingan belanja brand lokal daripada belanja di brand-brand retil luar negeri, karena jadi bisa memutar perekonomian Indonesia. Hari gini, brand lokal—terutama brand untuk anak muda—tuh buanyaaak banget, lho. Prestis dan kualitasnya juga nggak kalah dengan brand luar, sebagai contoh, Cotton Ink, House of Jealouxy, Wardah, dan sebagainya.
Kalau industri lokal maju, perekonomian Indonesia pun akan membaik. Ketersediaan barang-barang made in Indonesia pun tambah banyak dan harganya makin murah. Nah, kalau udah gitu, yang untung siapa lagi kalau bukan kamu sendiri?
3. Kamu jadi tahu cara mensejahterakan masyarakat
Sains memang berguna untuk membuat berbagai macam produk, misalnya makanan, pakaian, gadget, kendaraan, dan sebagainyai. Tapi gimana dengan kesejahteraan pekerja yang banting tulang membantu proses produksinya?
Tanpa ilmu sosial, seorang CEO nggak akan tahu cara menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan membuat regulasi yang fair buat para pekerjanya. Di berita-cerita, ada banyak banget ‘kan insiden pekerja nggak sejahtera, nggak terurus, bahkan meninggal karena kecelakaan di area kerjanya? Nah, hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kemanusiaan ini nggak dijelaskan dalam sains!
4. Menjaga keamanaan
Saya mau ngejelasin poin ini lewat contoh kasus, ya.
Pada suatu waktu, warga di sebuah kawasan perumahan di Nottingham, Inggris, sering banget kemalingan barang berharga di rumah mereka. Usut punya usut, ternyata modus pencurinya adalah masuk dari atap rumah. Nah, kalau mau melacak gerombolan malingnya, polisi perlu waktu yang agak lama. Akhirnya, polisi setempat bekerja sama dengan para sosiolog dari Nottingham Trent University untuk mengatasi hal ini.
Mereka pun membuat situational crime prevention, alias pencegahan kejahatan.
Caranya, para sosiolog membujuk warga setempat untuk mengganti genteng rumah mereka dengan genteng berbahan metal yang anti-maling. Nggak cuma sampai situ, mereka juga mengajak para penjual genteng metal untuk bekerja sama, misalnya, dengan memberikan diskon kepada warga yang mau ganti genteng, atau at least membantu warga mengganti atap rumahnya.
Jangan lupa, Psikologi dan Krimonologi adalah cabang ilmu IPS, lho. Tanpa para ahli dari dua cabang ilmu tersebut, polisi bakal kesusahan melacak atau mempelajari pola pikir kriminal!
5. Memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia
Masih harus tawuran melulu?
Udah bukan rahasia lagi bahwa kurikulum Indonesia, tuh, ehem, kurang bagus. Murid Indonesia dituntut untuk mengejar prestasi akademi, tapi nggak diajarkan untuk jadi kritis, mandiri, inisiatif, dan punya jiwa pemimpin. Makanya, mungkin murid-murid Indonesia jagoan menghapal rumus ini-itu, tapi mereka nggak bisa memecahkan masalah di dunia nyata. Trus, begitu lulus sekolah, mereka pun lupa sama segala ilmu yang bertahun-tahun dihapalkan itu.
Nah, kalau kamu mendalami IPS, nantinya kamu bisa jadi ilmuwan sosial yang membantu memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia. Sekarang ada banyak, lho, ilmuwan sosial—seperti tim ilmuwan dari Cambridge dan Leeds University—yang meneliti bagaimana cara membuat sekolah yang efektif, yang nggak hanya menjadikan anak-anaknya berwawasan, tetapi juga punya jiwa kepemimpinan yang oke, selalu haus ilmu pengetahuan walaupun di luar sekolah, punya moral yang baik, dan sebagainya.
6. Bikin otak kamu jadi “gaul” dan nggak kaku
Dalam bergaul, kamu ‘kan harus bergaul seluas-luasnya, supaya kamu bisa kenal banyak orang, sehingga social skill kamu luwes dan pikiran kamu terbuka. Jangan cuma “mendem” di satu geng, gaes! Kalau kamu bisa berteman dengan orang-orang yang background-nya beda jauh sama kamu, baru kamu sah disebut anak gaul ;)
Itulah analogi pelajaran IPS. FYI, ilmu IPS itu cabangnya banyaaaak sekali, sehingga mempelajarinya bisa memperluas cara pandang kamu.
Misalnya, lewat IPS, kamu jadi bisa tahu cara pandang kelompok feminis dalam menghargai perempuan, pergerakan sosial, perbedaan budaya, dan identitas (kaum minoritas, suku-suku pedalaman, dan lain-lain). Kamu jadi tahu pandangan baru, sehingga kamu jadi lebih paham akan perbedaan. Otak pun jadi “gaul”.
Emang kenapa kalau “otak” nggak gaul? Well, yang pasti, kamu jadi terpaku sama satu sudut pandang aja. Akibatnya, kamu bisa jadi merendahkan orang-orang yang “berbeda” sama kamu. Padahal Indonesia, tuh, tingkat keberagamannya tinggi banget, lho. Kalau cara pandang kamu kaku, dijamin, kamu bakal berantem melulu sama orang!
***
Jadi, masih kzl harus belajar IPS? Jangan ya, gaes. IPS itu ilmunya luas dan bermanfaat sekali, lho, terutama untuk menghadapi berbagai fenomena di masyarakat.
Apalagi, cari ilmu IPS nggak harus dengan baca buku, lho. Kamu bisa ke museum, ke seminar-seminar sosial, ikut kegiatan kerelawanan, dan banyak lainnya. Seru ‘kan?
(sumber gambar: tavistocktutors.com, sablelitmag.org, aktual.com, nasional.republika.co.id, ayobandung.com)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus