Kenalan Sama Ronny Setiawan, Sang Ketua BEM yang Sempat di-DO

Beberapa hari lalu, nama Ronny Setiawan, ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mendadak beken. Pasalnya, pada tanggal 5 Januari 2016 lalu, Ronny mendapat Surat Keputusan Rektor yang memecat—men-DO—dirinya sebagai mahasiswa.

Yang bikin heboh, keputusan DO ini terjadi setelah mahasiswa UNJ melakukan aksi protes ke pihak kampus. Ronny di-DO karena dianggap membuat tulisan di medsos yang katanya berisi hasutan terhadap kampus. Katanya lagi, tulisan Ronny tersebut dianggap melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. “Intinya, saya diberhentikan sebagai mahasiswa UNJ atas tuduhan tindak kejahatan berbasis teknologi dan aktivitas penghasutan," tulis Ronny di status Facebook-nya.

youthmanual save ronny

Dalam waktu kurang dari 24 jam, Aliansi Mahasiswa UNJ berhasil mengumpulkan lebih dari 50 ribu dukungan untuk petisi #SaveRonny yang memprotes SK DO Ronny Setiawan.

Sementara Kepala UPT Humas UNJ Asep Sugiarto memberi keterangan pada Kompas, “Sebenarnya [Ronny] orangnya santun, cuma tulisan-tulisannya dinilai kurang berkenan. Tahu sendiri ‘kan anak muda kalau nulis gimana. Apalagi anak-anak organisasi,"

Langsung, lah, banyak pihak yang nggak terima dengan keputusan ini. Nggak cuma rekan-rekan Ronny di UNJ, lho, tetapi juga mahasiswa se-Indonesia. Hashtag #SaveRonny dan #SaveRonnySetiawan pun memenuhi media sosial. Mereka protes keras lantaran aspirasi dan kritik dari mahasiswa dibungkam dengan cara men-DO sang ketua BEM. Pada akhirnya, nggak cuma mahasiswa yang protes, tetapi juga alumni, anggota DPR, menteri, dan tokoh masyarakat. Semua ikut turun tangan atau komentar. Rame, deh!

Sampai akhirnya, Pak Rektor UNJ dan Ronny dipertemukan secara baik-baik. Istilahnya, islah. Setelah islah dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2016, rektor menarik surat keputusan pemecatan Ronny, sehingga Ronny bisa kuliah lagi seperti biasa. Mahasiswa serta pihak rektorat pun berdamai.

youthmanual

Islah antara Pak Rektor (kanan, sedang bersalaman) dan Ronny (tengah).

Berikut pernyataan Pak Rektor, Prof Dr Djaali, seperti yang dikutip oleh situs Okezone, "Tentu sebagai ayah [pihak pengajar -red], anak [mahasiswa –red] minta maaf, ya dimaafkan. Nah, kemudian dibuatlah pernyataan tertulis oleh Ronny dan beberapa mahasiswa lainnya, yakni kesepakatan untuk menarik dan meralat segala pendapat yang sudah di-posting," ujarnya. 

Ronny juga ikut memberi pernyataan, Ada hikmah yang bisa diambil dalam peristiwa ini. Kepada rektor, agar lebih bijak sebelum mengambil keputusan. Kalau untuk saya pribadi, jadi melihat [bahwa] ternyata perjuangan untuk membela kebenaran itu ada ancamannya. Namun di balik ancaman akan ada hal yang indah."

Trus, baik Ronny maupun Pak Rektor mengakui bahwa ada miskomunikasi dengan pihak kampus. Ternyata miskom bukan bisa cuma terjadi antara kamu dan si do’i ya, gaes!

***

Per hari ini, persoalan bisa dibilang sudah selesai. Tapi gara-gara kasus ini, Youthmanual jadi penasaran sama sosok Ronny Setiawan yang memicu mahasiswa dari berbagai kampus dan daerah untuk kompak bergerak.  Kenalan dulu, lah, biar (sok) akrab!

* Ronny lahir di Jakarta, 1 Oktober 1993. Anak ke 4 dari 5 bersaudara ini merupakan alumni SMAN 65 Jakarta dan SMPN 48 Jakarta.

* Waktu SMA, Ronny sempat mencatat beberapa prestasi, di antaranya juara III lomba karya tulis ilmiah tingkat kotamadya, juara Harapan II Cerdas Cermat Fisika tingkat kotamadya, serta juara I lomba MTQ.

* Ronny diterima sebagai mahasiswa jurusan Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2011.

* Bakat memimpin Ronny sepertinya sudah kelihatan sejak awal jadi mahasiswa. Buktinya, pas baru masuk kuliah, Ronny terpilih menjadi ketua angkatan.

* Ia kemudian mulai aktif di organisasi mahasiswa jurusan dan fakultas, hingga terpilih sebagai ketua BEM FMIPA di tahun 2013.

* Tahun 2015, Ronny terpilih sebagai ketua BEM Universitas Negeri Jakarta. Saat ini, masa jabatannya sudah hampir berakhir dan akan digantikan oleh ketua terpilih berikutnya. Untuk pengurus yang baru, Ronny berpesan, “Katakan hitam kalau hitam, katakan putih kalau putih.”

* Karena akan turun jabatan, semester ini Ronny mau fokus menyelesaikan skripsi. Udah 4,5 tahun sob, do’i kuliah S1. Wuih, kalau waktu itu Ronny beneran di-DO, nggak kebayang paitnya kayak apa. Semangka Ronny! Semoga skripsinya lancar jaya!

* Cowok yang suka membaca buku relijius ini bercita-cita menjadi pengajar Kimia.

Sukses terus Bung Ronny! Semoga kasus kemarin nggak bikin patah semangat, dan malah bisa jadi pelajaran yang bermanfaat, ya. 

(sumber gambar: Pojok Satu, Republika, Twitter/#saveronny, Instagram/@saveronny)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1