Kenalan Sama Ronny Setiawan, Sang Ketua BEM yang Sempat di-DO
- Jan 10, 2016
- Fatimah Ibtisam
Beberapa hari lalu, nama Ronny Setiawan, ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mendadak beken. Pasalnya, pada tanggal 5 Januari 2016 lalu, Ronny mendapat Surat Keputusan Rektor yang memecat—men-DO—dirinya sebagai mahasiswa.
Yang bikin heboh, keputusan DO ini terjadi setelah mahasiswa UNJ melakukan aksi protes ke pihak kampus. Ronny di-DO karena dianggap membuat tulisan di medsos yang katanya berisi hasutan terhadap kampus. Katanya lagi, tulisan Ronny tersebut dianggap melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. “Intinya, saya diberhentikan sebagai mahasiswa UNJ atas tuduhan tindak kejahatan berbasis teknologi dan aktivitas penghasutan," tulis Ronny di status Facebook-nya.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, Aliansi Mahasiswa UNJ berhasil mengumpulkan lebih dari 50 ribu dukungan untuk petisi #SaveRonny yang memprotes SK DO Ronny Setiawan.
Sementara Kepala UPT Humas UNJ Asep Sugiarto memberi keterangan pada Kompas, “Sebenarnya [Ronny] orangnya santun, cuma tulisan-tulisannya dinilai kurang berkenan. Tahu sendiri ‘kan anak muda kalau nulis gimana. Apalagi anak-anak organisasi,"
Langsung, lah, banyak pihak yang nggak terima dengan keputusan ini. Nggak cuma rekan-rekan Ronny di UNJ, lho, tetapi juga mahasiswa se-Indonesia. Hashtag #SaveRonny dan #SaveRonnySetiawan pun memenuhi media sosial. Mereka protes keras lantaran aspirasi dan kritik dari mahasiswa dibungkam dengan cara men-DO sang ketua BEM. Pada akhirnya, nggak cuma mahasiswa yang protes, tetapi juga alumni, anggota DPR, menteri, dan tokoh masyarakat. Semua ikut turun tangan atau komentar. Rame, deh!
Sampai akhirnya, Pak Rektor UNJ dan Ronny dipertemukan secara baik-baik. Istilahnya, islah. Setelah islah dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2016, rektor menarik surat keputusan pemecatan Ronny, sehingga Ronny bisa kuliah lagi seperti biasa. Mahasiswa serta pihak rektorat pun berdamai.
Islah antara Pak Rektor (kanan, sedang bersalaman) dan Ronny (tengah).
Berikut pernyataan Pak Rektor, Prof Dr Djaali, seperti yang dikutip oleh situs Okezone, "Tentu sebagai ayah [pihak pengajar -red], anak [mahasiswa –red] minta maaf, ya dimaafkan. Nah, kemudian dibuatlah pernyataan tertulis oleh Ronny dan beberapa mahasiswa lainnya, yakni kesepakatan untuk menarik dan meralat segala pendapat yang sudah di-posting," ujarnya.
Ronny juga ikut memberi pernyataan, “Ada hikmah yang bisa diambil dalam peristiwa ini. Kepada rektor, agar lebih bijak sebelum mengambil keputusan. Kalau untuk saya pribadi, jadi melihat [bahwa] ternyata perjuangan untuk membela kebenaran itu ada ancamannya. Namun di balik ancaman akan ada hal yang indah."
Trus, baik Ronny maupun Pak Rektor mengakui bahwa ada miskomunikasi dengan pihak kampus. Ternyata miskom bukan bisa cuma terjadi antara kamu dan si do’i ya, gaes!
***
Per hari ini, persoalan bisa dibilang sudah selesai. Tapi gara-gara kasus ini, Youthmanual jadi penasaran sama sosok Ronny Setiawan yang memicu mahasiswa dari berbagai kampus dan daerah untuk kompak bergerak. Kenalan dulu, lah, biar (sok) akrab!
* Ronny lahir di Jakarta, 1 Oktober 1993. Anak ke 4 dari 5 bersaudara ini merupakan alumni SMAN 65 Jakarta dan SMPN 48 Jakarta.
* Waktu SMA, Ronny sempat mencatat beberapa prestasi, di antaranya juara III lomba karya tulis ilmiah tingkat kotamadya, juara Harapan II Cerdas Cermat Fisika tingkat kotamadya, serta juara I lomba MTQ.
* Ronny diterima sebagai mahasiswa jurusan Kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2011.
* Bakat memimpin Ronny sepertinya sudah kelihatan sejak awal jadi mahasiswa. Buktinya, pas baru masuk kuliah, Ronny terpilih menjadi ketua angkatan.
* Ia kemudian mulai aktif di organisasi mahasiswa jurusan dan fakultas, hingga terpilih sebagai ketua BEM FMIPA di tahun 2013.
* Tahun 2015, Ronny terpilih sebagai ketua BEM Universitas Negeri Jakarta. Saat ini, masa jabatannya sudah hampir berakhir dan akan digantikan oleh ketua terpilih berikutnya. Untuk pengurus yang baru, Ronny berpesan, “Katakan hitam kalau hitam, katakan putih kalau putih.”
* Karena akan turun jabatan, semester ini Ronny mau fokus menyelesaikan skripsi. Udah 4,5 tahun sob, do’i kuliah S1. Wuih, kalau waktu itu Ronny beneran di-DO, nggak kebayang paitnya kayak apa. Semangka Ronny! Semoga skripsinya lancar jaya!
* Cowok yang suka membaca buku relijius ini bercita-cita menjadi pengajar Kimia.
Sukses terus Bung Ronny! Semoga kasus kemarin nggak bikin patah semangat, dan malah bisa jadi pelajaran yang bermanfaat, ya.
(sumber gambar: Pojok Satu, Republika, Twitter/#saveronny, Instagram/@saveronny)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus