12 Pekerjaan di Bank yang Nggak Perlu Latar Belakang Jurusan Ekonomi (Bagian 1)
- Aug 14, 2019
- Beby Nurdiana Rohman
Ketika kamu mendengar kata "bank", maka, apa yang akan kamu ingat? Uang? Menyimpan dan mengatur uang? Bunga bank? Well, kurang lebih hal yang kamu ingat disini, pastinya, berhubungan dengan hal-hal seputar perekonomian. Lalu, ketika kamu mendengar kata bank, pekerjaan apa yang selalu muncul di kepalamu? Apakah customer service dan juga teller bank?
Hmm... Perlu kamu ketahui, nih, gaes, kerja di bank memang terkadang membutuhkan orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan manajemen. Akan tetapi, ada, kok, gaes, pekerjaan lainnya di bank yang nggak meminta calon pelamarnya berasal dari pendidikan ekonomi atau manajemen.
Pekerjaan di bank pun nggak hanya seputar teller dan customer service, saja, lho. Kalau kamu penasaran tentang apa saja, sih, pekerjaan-pekerjaan di bank yang nggak berhubungan dengan ekonomi, perlu banget, nih, kamu simak poin-poin berikut ini!
1. Human Resources and Development
Human Resources and Development atau yang biasa disebut sebagai HRD merupakan pekerjaan yang nggak membutuhkan latar belakang perekonomian. Biasanya kamu diminta memiliki latar belakang yaitu psikologi. Namun, pada kenyataannya, nggak cuma anak psikologi saja, kok, yang bisa masuk ke ranah pekerjaan ini. Kalau kamu anak antropologi dan sosiologi, kamu juga bisa masuk ke ranah pekerjaan ini.
HRD memiliki pekerjaan bukan hanya mengenai rekrutmen calon pegawai saja, ya. Tetapi, HRD juga bekerja untuk mengembangkan sumber daya manusia di kantor, mengatur budget untuk pengembangan sumber daya manusia, mengurus gaji dari karyawan, mengurus tunjangan karyawan, absensi karyawan dan sebagainya.
2. Bagian resiko
Setiap pekerjaan pasti memiliki risk atau resikonya tersendiri. Untuk diperbankan, resiko yang akan ditanggung pada umumnya cukup besar. Kenapa begitu? Karena di bank, sebagian besar pekerjaannya mengatur keuangan dari nasabah. Kalau satu nasabah saja menyimpan uang yang besar, maka, bagaimana jika dalam jumlah yang besar?
Maka dari itu, bagian resiko ini hadir untuk melihat apakah suatu aktivitas pada bank dapat berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan resiko atau malah sebaliknya. Jika ditemukan aktivitas yang dapat menimbulkan resiko yang besar, para pekerja di bagian resiko ini akan memberitahukan kepada unit-unit di bank yang terkait. Biasanya, resiko sering muncul pada unit-unit yang berhubungan dengan transaksi seperti unit pinjaman, unit penjualan dan sebagainya.
Pada bagian resiko ini, kamu nggak harus paham betul semua teori-teori ekonomi, kok. Setiap bank, pastinya memiliki budaya resikonya tersendiri. Maka dari itu, daripada kamu menghafal teori ekonomi lagi, ada baiknya kamu mempelajari budaya resiko di kantormu kelak. Jadi, kalau pun kamu memiliki latar belakang sastra inggris, sastra jepang, teknik dan sebagainya, bagian resiko tetap sesuai denganmu, kok.
3. Bagian SOP
Setiap perusahaan pastinya memiliki SOP-nya tersendiri. SOP itu apa, sih? SOP itu sendiri memiliki kepanjangan yaitu Standard Operating Procedure. Pada SOP ini lah, cara kerja suatu unit akan ditulis. Jadi, ketika kamu bekerja nggak sesuai SOP, maka dapat dikatakan bahwa kamu telah melakukan suatu kesalahan.
Nah, di bank pun, tetap memiliki SOP dan ada pula orang-orang yang menuliskan semua peraturan dan cara kerja pada SOP ini. Biasanya, SOP di-review setiap dua tahun sekali. Namun, jika ada perubahan cara kerja atau peraturan, SOP dapat diberikan tambahan atau perubahan.
Bekerja pada bidang SOP ini cukup seru, lho. Kamu akan bertemu dengan banyak orang untuk mendiskusikan cara kerja dari suatu unit. Setelah SOP-mu selesai, kamu akan bertemu atasan dari unit yang sedang kamu kerjakan SOP-nya untuk meminta persetujuannya. Menarik, kan, gaes?
4. Bagian penyedia fasilitas kantor
Di bank, kamu pun bisa menjadi orang yang menyediakan fasilitas-fasilitas kantor seperti gedung, peralatan kerja, telepon dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan acara-acara yang diselenggarakan oleh bank. Nah, biasanya, bagian ini akan menyediakan suatu barang sesuai dengan permintaan dari masing-masing unit.
Untuk bekerja pada bagian ini, kamu nggak perlu berasal dari jurusan ekonomi, manajemen dan sebagainya karena kamu bisa belajar untuk mengerjakan tugasmu dengan sendirinya. Selain itu, kamu akan sering bertemu dengan banyak vendor-vendor dan belajar melakukan penawaran atas suatu barang, lho.
5. Bagian IT
Siapa disini yang merupakan anak IT? Buat kamu yang berkuliah pada jurusan IT, berbahagialah karena tempatmu untuk bekerja tidaklah terbatas! Kamu pun bisa bekerja di bank, lho.
Mau bagaimana pun, setiap bank pastinya memiliki sistem untuk mengatur suatu transaksi. Jika sistem ini error dan berakibat pada tersendatnya proses transaksi, maka, unit IT lah yang bertanggungjawab atas hal ini. Selain itu, setiap bank pada saat ini pasti sudah memiliki e-banking atau internet banking, maka dari itu, bagian IT memiliki fungsi yang cukup penting pada hal ini.
Selain berhubungan dengan jaringan internet, para pekerja IT pun mengurus laptop atau komputer yang digunakan oleh pegawai lainnya. Kalau ada pegawai baru, biasanya bagian IT yang akan mengurus laptop atau komputer tersebut. Begitu pula dengan email dan akun lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan.
6. Bagian penyediaan dan pengiriman kartu
Kalau kamu membuat kartu kredit, pastinya bagian customer service sudah menyediakan kartu yang cukup banyak. Tetapi, tahukah kamu siapa yang mengurus kartu-kartu tersebut jika suatu saat habis? Yap! Yang mengurus kartu-kartu tersebut adalah para pekerja di bagian penyediaan dan pengiriman kartu.
Pada bagian ini, kamu akan berhubungan dengan vendor-vendor yang dapat memproduksi kartu-kartu. Nggak hanya kartu debit saja nih, biasanya, bagian ini pun menyediakan kartu kredit. Disini, para pekerja nggak hanya berurusan dengan vendor namun juga berurusan dengan data-data dari nasabah. Data-data nasabah ini bisa berupa apa pekerjaan dari nasabah, nama dari nasabah, alamat nasabah dan sebagainya. Selain menyediakan kartu, biasanya bagian ini pun akan mengurus pengiriman kartu tersebut ke nasabah atau ke cabang-cabang tertentu.
***
Wah, ternyata banyak juga, kan, pekerjaan di bank yang nggak membutuhkan latar belakang jurusan ekonomi atau manajemen. Selain itu, ternyata, pekerjaan di bank bervariasi juga, ya, dan nggak selalu berhubungan dengan hitung-hitungan.
Well, maka dari itu, gaes, kalau ada seseorang yang bilang jurusanmu nggak sesuai dengan pekerjaan di bank, menurut saya hal tersebut sangatlah naif. Kenapa? Karena pada umumnya, hanya sekitar sepuluh hingga dua puluh persen pelajaran di kampus yang dapat diterapkan pada pekerjaan di bank. Selebihnya ialah soft skills yang kamu dapatkan ketika kamu belajar pada jurusan atau organisasi. Nah, setelah mengetahui ternyata pekerjaan di bank itu beragam, apakah kamu tertarik untuk bekerja di bank, nih, gaes?
Baca juga:
(Sumber gambar:videoblocks.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus