Tahu, Nggak, Kenapa Para Pemenang Olimpiade Menggigit Medali Mereka Ketika Berfoto?

Setiap kamu ngikutin berita tentang Olimpiade, pasti kamu udah nggak asing lagi dengan foto-foto para pemenang yang (hampir semua) berpose seperti ini:

gigit medali

Yep, pose "gigit medali" ini udah jadi pose yang iconic banget dalam sejarah Olimpiade. Pose ini pun mungkin bikin kamu bertanya-tanya. Kenapa, sih, medalinya harus banget digigit? Jelas-jelas medalinya terbuat dari logam, bukan cokelat. Apa faedahnya? Kenapa medalinya nggak dikasih ke saya aja? #ngarep​

Ternyata, ada banyak alasan di balik tradisi gigit-medali-pas-difoto ini. Salah satunya adalah, ehm, nilai estetik dalam dunia media.

Menurut David Wellechinsky, presiden dari Komunitas Sejarah Olimpiade Internasional dan salah satu pengarang buku The Complete Books of The Olympics dalam wawancaranya untuk CNN di tahun 2012, pose gigit medali ini terus didukung, karena para fotografer ingin mengabadikan sesuatu yang "olimpiade banget" dan memiliki nilai jual.

“It’s become an obsession with the photographers, I think they look at it as an iconic shot, as something that you can probably sell. I don’t think it’s something the athletes would probably do on their own.”

olimpiade 1991olimpiade 2008Pose gigit medali pada Olimpiade 1992 (atas) dan 2012 (bawah)

Dengan kata lain, pose ini memang pose yang staged banget, alias diarahkan oleh fotografer. Nggak heran, ya, meskipun muka para pemenang pada hepi karena berhasil mendapatkan medali, beberapa atlet ada yang kelihatan awkward gara-gara seenaknya disuruh gigit logam, hihihi.

Trus, hal ini juga ada hubungannya dengan metode nenek moyang kita zaman dulu untuk mengetes keaslian logam mulia.

Asal tahu aja, emas murni tuh lebih lembek dari gigi manusia, tapi lebih keras dari pyrite atau emas palsu. Jadi, biar nggak kena tipu, orang zaman dulu selalu menggigit emas untuk mengetesnya, logam tersebut asli atau palsu. Kalau emasnya memang emas murni, gigitannya akan meninggalkan bekas.

Tetapi sejak tahun 1912, medali emas Olimpiade nggak lagi terbuat dari emas murni. Medali emas kini hanya mengandung 1.2-1.34 persen kadar emas murni, dan mayoritas campuran yang digunakan dalam medali emas adalah perak, yang memiliki kepadatan lebih tinggi dari emas.

Ada, lho, atlet Olimpiade yang saking hepinya berhasil menang, dia menggigit medalinya dengan terlalu keras, sampai giginya patah! Atlet tersebut adalah David Moeller asal Jerman.  Duh!

gigit medali emasMas, itu logam Mas, bukan cokelat koin...

Meskipun tradisi gigit medali ini adalah tradisi yang cukup absurd dan (berpotensi) membahayakan, ujung-ujungnya para pemenang tetep bakal mikir: "doesn't matter, had medal!"

(sumber gambar: aol.com, buzzfeed.com, gettyimages.com, nbcolympics.com, thesun.co.uk)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
voocccie | 2 bulan yang lalu

I recently decided to try something new and came across bitcoin online casinos https://casinohex.jp/online-casinos/bitcoin-casinos/. I've been interested in cryptocurrency for a long time, but I didn't think it would work so well in casinos. Deposits take seconds, and withdrawals are instant.…

Industri Game Makin Menjanjikan, Inilah Pilihan Profesi Untuk Para Pecinta Game
kebidananUnesa | 3 bulan yang lalu

Yuk teman-teman bisa dibaca artikel dibawah ini yang merasa stress saat kuliah https://s1kebidanan.fk.unesa.ac.id/post/tips-kuliah-tanpa-stres-bisa-kok

7 Tips Ampuh Hadapi Tugas Kuliah yang Numpuk Biar Kamu Tak Merasa Stress
Big Head | 4 bulan yang lalu

Wow, this hobby is pretty cool! If you're interested in reading about other fun hobbies, check it out here: https://hobiapaaja01.wordpress.com

10 Hobi yang Mencerminkan Kepribadianmu
Ica Test | 6 bulan yang lalu

Kuliah di luar negeri bukan hanya soal menempuh pendidikan, tapi juga soal membuka cakrawala baru dalam hidup. Ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan mahasiswa internasional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah tujuh keuntungan utama kuliah di luar negeri, beserta pemikiran…

7 Keuntungan Kuliah di Inggris
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©