Program Studi Kuliah yang Diambil Para Presiden Indonesia
- Dec 26, 2018
- Fitria Aisyah
Banyak orang berkata bahwa program studi kuliah akan menentukan karier-mu di masa depan. Tapi, gimana kalo ternyata kamu bercita-cita menjadi seorang presiden suatu hari nanti? Kira-kira harus pilih program studi kuliah apa aja, sih?
Hmm, jangan pusing tujuh keliling, gaes. Hihihi.
Program studi kuliah apa aja bisa jadi presiden kok. Lho, kok bisa? Bisa, dongg. Masih nggak percaya?
Nah, buktinya para presiden Indonesia ini bukan lulusan sarjana politik atau pemerintahan, lho, gaes. Terus, program studi kuliah apa yang mereka ambil, ya? Biar nggak penasaran, yuk cari tau selengkapnya berikut ini.
1. Soekarno
Pada 10 Juni 1921, Soekarno menyelesaikan pendidikan setingkat SMA di HBS (Hoogere Burgerschool) Surabaya. Setelah itu, Presiden pertama Republik Indonesia ini melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH) atau yang kini lebih dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB).
Presiden Soekarno mengambil program studi Waterbowkunde (Tata Bangunan Air)—yang dalam perkembangannya ternyata beliau lebih berminat jadi arsitek bangunan umum. Kemudian beliau dinyatakan lulus pada 25 Mei 1926 dan diwisuda pada 3 Juli 1926 bersama dengan delapan insinyur lainnya.
2. Soeharto
Setelah lulus dari SMP, Presiden Soeharto sempat berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan-nya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, hal tersebut nggak bisa terlaksana karena terkedala faktor ekonomi.
Hingga pada tahun 1942, orang yang menjabat sebagai Presiden kedua di Indonesia ini melihat pengumuman soal penerimaan anggota Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) aka tentara kerajaan Belanda.
Akhirnya, Soeharto mendaftarkan diri dan diterima menjadi tentara, gaes. Saat itu, beliau hanya sempat bertugas selama tujuh hari dengan Pangkat Sersan karena Belanda telah menyerah kepada Jepang.
3. Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J. Habibie)
Pada tahun 1954, Eyang Habibie, begitu sapaan akrabnya, memilih Teknik Mesin di Fakultas Teknik ITB. Setahun setelahnya (dari tahun 1955-1965) orang yang menjabat sebagai Presiden ketiga di Indonesia ini melanjutkan pendidikan di Aeronautika dan Astronautika (Teknik Penerbangan) dengan memilih spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen (RWTH) Aachen, Jerman Barat.
Eyang Habibie, kemudian menerima gelar Diplom Ingenieur pada tahun 1960 dan predikat Summa Cum Laude pada tahun 1965. Wihh, keren banget, ya?
4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa Gus Dur pernah menerima beasiswa dari Kementerian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, lho, gaes. Di sana, beliau memilih program Studi Islam.
Presiden keempat Indonesia ini menikmati hidupnya sebagai mahasiswa di Mesir. Beliau berperan aktif dalam Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi Jurnalis majalah perkumpulan tersebut.
5. Megawati Setyawati Soekarnoputri (Megawati Soekarnoputri)
Setelah tamat SMA, Megawati Soekarnoputri melanjutkan kuliahnya di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Sayangnya, masa studinya hanya berlangsung setahun (yaitu dari 1965-1967), akibat kondisi politik yang nggak kondusif pada saat itu.
Ketika situasi mulai membaik, Presiden Indonesia yang kelima dan menjadi Presiden wanita pertama di Indonesia ini kembali melanjutkan pendidikan perguruan tinggi-nya di Psikologi, Universitas Indonesia (UI).
Tapi lagi-lagi, Megawati nggak menamatkan kuliahnya sampai tuntas, gaes. Soalnya, pada tahun 1970 sang ayah, Presiden Soekarno meninggal dunia.
6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sama seperti Presiden Soeharto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY juga merupakan lulusan militer. SBY menempuh pendidikannya di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada tahun 1973. Kemudian, beliau melanjutkan lagi studinya di American Language Course di Texas, Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam tersebut, Presiden keenam di Indonesia ini juga belajar di Airbone and Ranger Course, Fort Benning serta Infantry Officer Advanced Course. Beliau bahkan pernah mengambil kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, lho, gaes.
7. Joko Widodo (Jokowi)
Joko Widodo atau yang lebih dikenal Pak Jokowi merupakan lulusan dari SMA Negeri 6 Surakarta. Setelah itu, Presiden Indonesia yang masih menjabat hingga saat ini melanjutkan kuliah-nya di Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.
Selama kuliah, Pak Jokowi juga sebagai anggota Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama, lho, gaes. Tahun 1985, beliau resmi jadi sarjana Ilmu Kehutanan setelah menyusun skripsi dengan judul 'Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta'.
***
Nah, itulah program studi kuliah dari orang-orang nomor satu di Indonesia. Bertolak belakang banget dari program studi Ilmu Politik atau Ilmu Pemerintahan, 'kan?
Jadi, jurusan kuliah apa pun nggak akan pernah menjamin karier-mu di masa depan. Buktinya, masih banyak kok orang-orang yang sukses, meskipun salah ambil program studi kuliah. Yang penting itu, ada niat dan usaha dalam mengejar apa yang di cita-citakan. Betul, begitu?
Baca juga:
-
Kadang Kita Berhasil, Kadang Kita Belajar – Bagaimana Tokoh Sukses Menyikapi Kegagalan
-
7 Tips Kepemimpinan Menurut Tokoh dan Pemimpin Top Dunia
-
Para Pemimpin Sukses yang Ternyata Introvert. Siapa Bilang Orang Introvert Nggak Cocok Memimpin?
(Sumber gambar: youtube.com, hariansejarah.id, scmp.com, breakingnews.co.id, muslimobsession.com, hasanah.id, politiktoday.com, sandypsd.wordpress.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus