5 Mitos Tentang Jurusan Kuliah yang Nggak Perlu Kamu Percaya

Teman-teman yang lagi pusing persiapan ujian nasional mana suaranya???

Belum juga mulai ujian, kamu sekarang pasti lagi dibayang-bayangi mau ambil jurusan apa kelak ketika kuliah nanti. Menentukan jurusan memang perkara besar ya, gaes. Apalagi kalau jurusan kuliah tertentu dibumbui mitos ini dan itu. Makin galau, deh!

Menurut Michelle Podbelsek, seorang konselor perkuliahan, ada beberapa mitos yang masih dipercaya sama anak-anak SMA sederajat yang mau kuliah. Padahal, mitos ini sama sekali nggak benar dan tentu aja nggak perlu kamu pusingkan.

Mitos #1: Jurusan kuliah pasti menentukan karir kamu nanti

Emang, sih, bisa jadi pekerjaan kamu nanti sesuai dengan jurusan kuliah kamu. Etapi banyak juga orang yang karirnya melenceng dari jurusan kuliah... dan tetap sukses!

Makanya, sebagai mahasiswa, kamu jangan cuma mengambil manfaat dari dalam kelas, tetapi juga dari luar kelas, misalnya dengan membangun network dan mempertajam soft skills, supaya kamu bisa sukses di pekerjaan apapun nanti.

Youthmanual selalu menyarankan kamu masuk jurusan kuliah yang sesuai dengan passion. Bagus-bagus bidang ini terus kamu geluti sampai bekerja nanti.

Mitos #2: Ada jurusan kuliah gampang dan jurusan kuliah susah

Banyak orang berpikir bahwa ada beberapa jurusan kuliah yang santai dan gampang.

Malah, nggak sedikit mahasiswa baru yang ngaku memilih kuliah di jurusan ilmu sosial supaya nggak ketemu matematika. Well, bad news, kids. Hampir semua jurusan kuliah ada pelajaran hitungannya. Contohnya, di jurusan Psikologi, mahasiswanya harus banyak berkutat dengan ilmu statistika yang berhubungan erat dengan matematika. Malah, statistika merupakan materi penting dalam jurusan Psikologi, serta beberapa jurusan sosial lainnya.

Setiap jurusan punya pendekatan yang berbeda dalam mempelajari keilmuannya. Tapi bukan berarti ada jurusan gampang atau susah. Semua pembelajaran penting, lho.

Fahmi Rasyid, seorang mahasiswa yang mengambil dua jurusan kuliah sekaligus bilang, dia menganggap penting kedua jurusan kuliah yang diambilnya. Menurut Fahmi, kuliah itu adalah proses untuk menemukan hal-hal unik dari keilmuan yang dipelajari. Nggak ada jurusan yang gampang, setiap jurusan pasti berbeda-beda.

Mitos #3: Setelah menentukan jurusan, kita nggak bisa pindah!

Di sebagian kampus, pindah jurusan bukan pilihan. Kecuali kalau kamu mau mendaftar, ikutan tes, dan mengulang kuliah dari awal lagi. Namun ada, lho, beberapa universitas yang mengizinkan mahasiswanya pindah jurusan saat kuliah sudah berjalan. Apalagi kalau dasar-dasar kuliahnya sama.

Saya pernah punya teman yang pindah dari jurusan Hubungan Internasional ke jurusan Komunikasi. Universitas membantunya mentransfer nilai mata kuliah di semester awal. Kebetulan, beberapa mata kuliah dasarnya ada yang sama. Bagaimanapun juga, kuliah sesuai dengan minat penting hukumnya, gaes. Mengganti jurusan demi menjalani perkuliahan dengan lebih baik nggak ada salahnya dong.

Mitos #4: Kalau lintas jurusan dari SMA/SMK, kuliah kamu bakal berantakan

Mitos ini juga sering banget bikin anka-anak SMA dan SMK dari jurusan tertentu ragu sama dirinya sendiri. Misalnya, anak jurusan IPS kalau ambil jurusan Teknik langsung nggak percaya diri. Atau anak SMK yang nggak ambil jurusan kuliah linear mendadak hilang semangat.

Padahal, perkuliahan nggak ditentukan sama apa yang kamu pelajari semasa sekolah, kok. Mungkin ini berpengaruh ketika kamu mengikuti ujian di universitas negeri, tapi kesuksesan perkuliahan itu sendiri benar-benar ditentukan oleh kerja keras kamu di kelas, mengerjakan tugas-tugas dosen, ujian akhir semester dan menyusun skripsi.

Mitos #5: Jurusan kuliah berpengaruh saat kamu melamar kerja

Asal kamu tahu, gaes, selama pekerjaan yang kamu lamar nggak membutuhkan kemampuan teknis yang spesifik, kamu bisa melamar posisi apapun dari jurusan apapun. Misalnya, untuk bekerja di bidang media, perusahaan akan tetap memberi kamu kesempatan meskipun kamu berasal dari jurusan lainnya.

Perusahaan zaman sekarang, terutama start up, lebih mementingkan CV yang menarik dan soft skills kamu secara keseluruhan. Selain itu, mereka akan menilai kamu habis-habisan ketika wawancara pekerjaan. Karena pada prinsipnya, mengajarkan pekerjaan tertentu lebih mudah pada mereka yang punya sikap kerja yang baik.

Para pemimpin perusahaan percaya, bahwa calon pekerja yang baik bukan hanya dinilai dari ilmu yang dipelajari selama kuliah.

 

(Sumber gambar: wkhscounselors.com, squarespace.com, startschoolnow.com, hercampus.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1