Kuliah Keguruan? Ngapain Aja, Sih?
- Dec 10, 2015
- Youthmanual
Oleh Nitya Krisnantari
Seperti banyak mahasiswa lain, sewaktu saya lulus SMA dan harus milih jurusan kuliah, saya pun bingung. Tapi kemudian saya mikir, kayaknya kuliah Keguruan seru juga, nih. Lebih spesifik lagi, saya tertarik kuliah Keguruan Bahasa Inggris. Nantinya jadi bisa ngajar Bahasa Inggris, dibayar pula. Apalagi mengajar ada sebuah pekerjaan mulia.
Jadi penasaran, deh. Masih banyak nggak, sih, anak muda yang bercita-cita jadi guru?
Well, kalau ditanya begitu, mungkin pada mikir-mikir dulu kali, ya, atau langsung ngasih respon-respon semacam, “Emangnya nggak ribet, ya, mesti ngajarin anak-anak bandel di sekolah?” atau “Duh, nggak kali, ya. Bukannya gaji guru di Indonesia, tuh, kecil?” Yap, kalau kita bicara soal profesi guru di Indonesia, jawaban-jawaban seperti itu hampir selalu muncul.
Tapi mungkin beberapa dari kalian ada yang penasaran dengan profesi keguruan dan dengan kuliah yang mendukung profesi tersebut. Maka kali ini saya mau berbagi serba-serbi tentang kuliah Keguruan dan profesi yang berhubungan dengannya.
1. Mata Kuliah
Beberapa contoh mata kuliah wajib di jurusan Keguruan adalah Psikologi Pendidikan, Penilaian Pembelajaran, dan berbagai Metode Pengajaran dalam kelas.
Sementara mata kuliah pilihannya berbeda-beda di setiap peminatan. Misalnya, pada jurusan Keguruan Bahasa Inggris, mata kuliah pilihannya antara lain Public Speaking 1, Reading Comprehension, Academic Writing 1, Research Method in English Language Teaching, Error Analysis, dan sebagainya.
Jadi, mata kuliah pilihannya tergantung sama hal-hal yang nantinya kompeten dengan peminatan pengajaran kita. Karena peminatan saya adalah Bahasa Inggris, maka saat kuliah, umumnya saya belajar tentang gimana, sih, cara ngajar Bahasa Inggris yang oke dan terstandar? Atau, gimana, sih, cara me-manage kelas dan interaksi antar murid? Bagi saya, ilmu-ilmu ini seru dan menantang.
2. Kegiatan Perkuliahan
Satu kegiatan wajib dalam perkuliahan Keguruan adalah… ngajar. Ya, iya lah yaa!
Pada empat semester pertama, mahasiswa jurusan Keguruan biasanya ditempa dengan ilmu-ilmu dasar mengajar serta materi pengembangan skill dalam mengajar, sementara pada empat semester sisanya, mahasiswa jurusan Keguruan wajib mempraktekkan ilmu mengajar mereka. Istilah kecenya, “simulasi ngajar”.
Pada saat simulasi ngajar, mahasiswa jurusan Keguruan nggak langsung melakukan teaching activity di depan murid beneran, kok, tetapi di depan teman-teman di kelas dulu. Ada enaknya, ada enggaknya, sih. Enaknya, kita nggak merasa terlalu keki kalau bikin kesalahan saat ngajar. Namanya juga sama teman-teman sendiri. Nggak enaknya, simulasi ini “ilusi” aja. Ngajar di dunia nyata ‘kan sebenarnya nggak segampang ini, ya, hehehe.
Pada semester empat ke atas ini, mahasiswa jurusan Keguruan nggak cuma harus tampil di depan kelas untuk “simulasi ngajar”, tetapi juga untuk berbagai kegiatan lainnya. Misalnya saya pernah diminta mewawancara tokoh-tokoh sukses, lalu mempresentasikan profil tokoh tersebut di depan kelas. Saya juga pernah harus menampilkan drama dari salah satu karya sastra klasik Inggris, Wuthering Heights, Tentunya, semua dalam bahasa Inggris.
3. Kesempatan Kerja
Lowongan kerja sebagai guru, tuh, ada banyaaaak banget, lho, bahkan di Jakarta yang notabene punya banyak tenaga kerja guru.
Lowongannya nggak hanya untuk di sekolah swasta atau negeri konvensional, tetapi juga untuk sekolah-sekolah national plus bahkan international, di daerah kawasan ekspatriat Jakarta Selatan.
Sementara kalau kamu nggak suka “tampil” ngajar depan kelas, kamu bisa jadi guru privat.
Yang harus kamu ingat, mahasiswa lulusan Keguruan nggak selalu harus jadi guru. Lulusannya bisa jadi penerjemah (kalau jurusan yang diambil adalah jurusan keguruan bahasa asing, seperti saya), konselor pendidikan, sekretaris, perancang kurikulum, bahkan PNS di Kemendiknas. Banyak, ‘kan?
4. Keuntungan Jadi Guru
a. Jam kerja fleksibel. Kalau kamu kepengen punya waktu kerja yang fleksibel, guru adalah salah satu profesi yang tepat banget! Selain jam kerjanya nggak seharian—bisa pagi-siang atau sore aja—seorang guru juga nggak terikat dengan sekolah tempat kerjanya, jadi ia masih bisa ngajar privat atau tutoring di luar jam ngajar intensif di sekolah.
b. Gaji (bisa) memadai. Gaji seorang guru sebenarnya nggak selalu “rendah”. Tergantung institusi tempat kerja kita serta kualifikasi kita sendiri, kok.
c. Dapat “fringe benefits” dari sekolah dan murid. Guru juga sering dapat perlakuan atau kesempatan seru dari sekolah dan murid, seperti misalnya, bisa ikut karya wisata bersama murid. Teman saya, yang sekarang mengajar di sekolah TK, setiap Valentine selalu mendapat “surat cinta”, bunga, dan cokelat dari murid-muridnya! Awww… Hal kecil tapi menyenangkan, yaaa.
d. Suka kebawa gaul. Biasanya, nih, guru SMP dan SMA suka kebawa “gaul” alias up-to-date dengan berita dan gaya bicara anak muda. Jadi nggak pernah kuper, deh!
e. Berkesempatan besar jadi relawan. Tapi yang paling penting, seorang guru berkesampatan besar untuk menjadi pengajar sukarela bagi mereka-mereka yang membutuhkan. Hal ini tentunya bakal sangat membantu pendidikan bangsa.
(sumber gambar: Illains, Wikimedia,The Real Side, Bangku Depan,Youtube)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus