Serba Serbi Skripsi untuk Mahasiswa Tingkat Akhir: Dari Mulai Persiapan Sampai Tips Saat Sidang

Saya adalah salah satu mahasiswa yang menyelesaikan skripsi dalam waktu dua bulan. Sebetulnya, ini bukan suatu prestasi, sih. Ini bisa saya lakukan karena saya betul-betul tahu apa yang ingin saya tulis dan saya ngebut abis karena mengejar masa sidang, biar bisa lulus bareng teman-teman. Selain itu, saya juga tahu tipe dosen pembimbing saya kayak gimana. Sehingga saya lolos dari bantaian ceramah revisi yang tiada berujung #uhuk

Buat kamu yang lagi memasuki zona “saatnya mengerjakan skripsi” atau zona “skripsi nggak kelar-kelar”, jangan panik dulu, ya. Berikut saya rangkum serba serbi skripsi yang pastinya bermanfaat buat kamu melewati masa-masa bersejarah ini. Kalau kamu tahu tipsnya, skripsi nggak lebih menakutkan dari mantan, kok! #eaaa

Persiapan

1. Pilih topik dan metode yang kamu minati dan kamu kuasai

As I said before, menulis sesuatu yang kamu minati dan kamu kuasai bikin otak dan jari-jari bergerak lebih cepat dalam menyusun skripsi.

Jangan memilih topik hanya berdasarkan keren-kerenan, atau berdasarkan proyek dosen. Kalau kamu nggak berminat dengan topik skripsimu, kamu pasti akan merasa berat dalam menggali teori dan referensi yang harus kamu gunakan.

Selain topik, hal penting lain yang harus kamu tentukan adalah metode yang akan kamu gunakan untuk penelitian. Soalnya, metode akan menentukan hasil penelitian kamu. Jangan sekedar memilih metode yang paling gampang ya, gaes, tetapi pilihlah metode yang paling tepat dan sesuai dengan tujuan skripsi kamu. Metode tersebut juga harus kamu pahami dan kuasai.

Gimana cara memilih topik yang jitu?

  • Gali minat dan passion kamu di perkuliahan secara spesifik
  • Tetap update dengan isu-isu terkini
  • Ikut seminar / workshop akademis
  • Cari referensi dari literatur dan penelitian terdahulu (bisa lewat internet, buku, perpustakaan kampus kamu, perpustakaan kampus lain atau perpustakaan umum)
  • Konsultasi dengan senior di kampus atau dosen pembimbing

Baca selengkapnya cara memilih topik dan membuat judul skripsi yang menarik di sini.

2. Kenali tipe dosen pembimbing

Pejuang skripsi nggak akan lepas dari bantuan dosen pembimbing. Maka sebelum mulai mengerjakan skripsi, pastikan dulu kamu sudah mengenal karakter dosen pembimbing kamu, agar kamu bisa menyesuaikan diri dengan beliau.

Contohnya, kalau dosen pembimbing kamu orangnya adem ayem dan “iya-iya” aja, berarti kamu harus lebih rajin dan lebih inisiatif menanyakan hal-hal kecil saat konsultasi. Contoh lainnya, kalau beliau tipe dosen yang suka hilang-timbul di kampus, sebaiknya sediakan pulsa yang cukup banyak untuk selalu memastikan kabar jadwal konsultasi dengan beliau. Biasanya dosen pembimbing ini juga suka mengirimkan progress skripsi lewat e-mail, lho. Jadi siap-siap kuota internet juga, ya.

Tapi apapun tipe dosen pembimbing kamu, jangan lupa untuk selalu berkomunikasi baik dengan beliau. Karena mereka juga, lho, yang menentukan kelancaran pengerjaan skripsimu, dari mulai kamu mengajukan penelitian skripsi hingga sidang nanti.

3. Alokasikan waktu khusus agar kamu bisa fokus

Menggarap skripsi memang butuh proses yang rumit dan waktu yang panjang.

Tapi tentu aja, kalau kamu bisa menjaga fokus, bkin kerangka outline tinggal mengikuti jalan pikiran dan teori yang pernah kamu pelajari. Terlalu lama verkutat di depan laptop nggak menjamin skripsi kamu jadi bagus juga, lho.  

Oleh karena itu, kamu perlu membuat jadwal untuk membagi waktu antara mengerjakan skripsi dengan bersantai, seperti olahraga, menonton film atau jalan-jalan. Kalau pikiran segar, menggarap skripsi juga bakal lancar, ‘kan?

***

Pada Saat Mengerjakan Skripsi

1. Pastikan “peralatan perang” kamu siap

Beberapa tahun lalu, mencari referensi menyusun skripsi bukanlah perkara mudah. Saya harus menjelajahi perpustakaan beberapa kampus bahkan berdiskusi dengan beberapa tokoh akademisi. 

Sekarang ini, internet membantu banget untuk menyusun materi dan bahan skripsi. Maka pastikan "peralatan perang" kamu ketika mengerjakan skripsi sudah siap. Misalnya, laptop atau komputer, modem atau wifi internet, buku-buku pendukung dari perpustakaan bahkan catatan hasil diskusi dengan senior atau dosen pembimbing.

Persiapkan semuanya di awal agar proses penyusunan skripsi nggak memakan waktu lama.

2. Cari teman senasip sepenanggungan

Kalau topik skripsi kamu sudah sesuai minat, tetapi motivasi skripsi kamu tetap loyo, mungkin kamu harus mencari teman senasib. Memang, ketika kuliah dan mengerjakan tugas sehari-hari ‘kan biasanya bareng temen. Eh, pas skripsi, semua jadi serba sendiri. Revisi sendirian, riset sendirian. Akhirnya mungkin kamu jadi malas, karena apa-apa sendirian.

You don’t have to worry being alone. Coba cari, deh, teman yang bisa diajak wara-wiri ketemu dosen, perpustakaan, dan diskusi bahkan makan saat tengah malam, di saat suntuk seharian ngerjain skripsi.

3. Kebal revisi

Kalau kamu belum terbiasa menulis laporan kuliah atau akademis, siap-siap, saat skripsi, kamu akan sering ketemu dengan yang namanya revisi! Pokoknya, revisi bakal jadi makanan kamu sehari-hari. Apalagi, kalau kamu nggak bisa "klik" sama jalan pikiran sang dosen pembimbing.

Biasanya dosen nggak hanya memberikan revisi untuk kesalahan penulisan, tetapi juga untuk menambahkan poin-poin baru yang harus kita bahas dalam skripsi. Bahkan dosen suka memberikan poin baru mepet pada detik-detik terakhir deadline. Huft!

Meskipun begitu, revisi adalah proses menyempurnakan skripsi kamu. Jangan sampai semangat kamu kendo di tengah jalan ya, sob!

***

Menjelang Sidang

1. Bikin rangkuman presentasi

Percaya atau nggak, skripsi yang saya susun selama dua bulan itu sebetulnya memang nggak terlalu memuaskan. Yaiyalah, harusnya saya bisa menyusun dengan lebih baik kalau nggak ngebut. Tapi nilai saya tetap Alho, gaes.

Usut punya usut, para dosen penguji suka banget sama presentasi saya dalam menyampaikan skripsi tersebut. Saya memang berusaha keras untuk membuat materi presentasi yang jelas namun komprehesif. Gimana caranya bikin dosen penguji nggak bosan mendengar teori-teori yang saya sampaikan.

2. Siapkan copy skripsi, dress code dan apapun yang bikin kamu nyaman

Malam sebelumnya, saya menyiapkan beberapa salinan skripsi dan data-data pendukung untuk para dosen penguji. Saya bahkan menyiapkan baju kece untuk sidang. menata rambut dengan rapi dan membawa foto kecil orang tua saya.

Lebay, ya? Embeeerrr cyiiinnn.

Tapi itu bikin saya nyaman, percaya diri dan semangat banget ketika sidang skripsi.

3. Minta dukungan dari teman dan keluarga

Last but not least, disemangati orang-orang tersayang pas sidang merupakan momen-momen yang luar biasa. Sidang skripsi tuh ibarat pameran dari hasil karya yang kamu buat dengan susah payah selama ini.

Itu kenapa, saya nggak menyarankan skripsi yang dibuat asal jiplak atau malah pakai joki. Kamu cuma bakal merasakan momen ini satu kali dalam hidup. Kalaupun kamu mau lanjut S2, bikin skripsi dan thesis tentulah dua hal yang berbeda.

***

Don’t worry skripsi bukan hal yang menakutkan kok, gaes. Karena pastinya banyak hal-hal yang bakal kamu kangenin saat mengerjakan skripsi.

 

(Sumber gambar: planetaria92.blogspot.co.id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1