10 Hal yang Penting Dilakukan di Tahun Pertama Kuliah
- Sep 04, 2015
- Laila Achmad
1. Rajin Masuk Kelas
“Ya eyalah!” mungkin begitu pikir kamu. Eits, nggak segampang itu, lho!
Saat kuliah, nggak ada orang yang maksa atau bahkan ngingetin kamu untuk masuk kelas. Kalau kamu bolos, nggak ada yang peduli, karena risiko ditanggung sendiri. Materi kuliah pun bisa didapat di textbook atau fotokopian. Kalau ada urusan catat-mencatat, bisa pinjam catatan teman.
Bikin tergoda bolos nggak, sih?
Tahan godaan tersebut. Tetaplah rajin masuk kelas, karena pertama, mayoritas mata kuliah sangat mementingkan absensi, dan tandatangan absensi nggak selalu bisa “dititip” teman (baca: dipalsukan).
Kedua, hampir selalu ada hal berharga yang bisa kamu dapatkan di kelas, seperti bocoran kisi-kisi ujian, pembagian kelompok belajar, atau arahan tugas. Jangan selalu mengandalkan teman untuk info-info sampingan begini.
Yang lebih gawat, kadang dosen ngasih kuis mendadak yang nilainya sangat diperhitungkan. Nah lho!
2. Get Organized
Kalau mau bahas soal getting organized saat kuliah, pembahasannya bisa jadi satu artikel sendiri, nih.
Tapi menurut versi Youthmanual, berikut poin-poin pentingnya:
- Beli beberapa folder, masing-masing untuk satu mata kuliah. Setiap mata kuliah biasanya sering bagi-bagi selebaran, seperti silabus dan fotokopian materi. Kadang selebaran ini berguna nantinya, jadi sebaiknya simpan dengan rapih.
- Simpan tugas-tugas paper yang sudah dinilai dan dikembalikan oleh dosen.
- Gunakan planner atau agenda, entah yang berbentuk buku atau elektronik. Agenda elektronik (misalnya, aplikasi di smartphone) kayaknya lebih praktis ya, gaes, tapi buku agenda biasanya lebih awet dan accessible.
- Rajin-rajin buat—dan cek—to-do list.
- Manfaatkan kalender sebaik mungkin. Lagi-lagi terserah mau pake kalender hadiah dari bengkel yang ada gambar cewek seksinya, atau kalender elektronik (tips: Google Calendar is reaaally good). Catat semua deadline tugas, tanggal ujian, jadwal dosen, dan hari libur.
3. Jaga Kesehatan
Salah satu problem yang paling sering menimpa mahasiswa baru adalah jatuh sakit, bahkan sampai dirawat di RS.
Karena ini isu serius, pembahasannya juga perlu satu artikel sendiri kali, ya.
Untuk sekarang ini, berikut tips versi singkatnya: jangan ketagihan kafein, atur keuangan untuk selalu bisa makan “benar”, jangan menggantungkan diri kepada junkfood, banyak makan sayur, banyak minum air putih, maksimalkan kegiatan di siang hari supaya nggak begadang, dan olahraga.
Phew! Do I sound like your mom?
4. Jalan-Jalan
Di hari-hari awal kuliah, jelajahi seluruh kawasan universitas kamu. Cari tahu lokasi dan sistem fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan perkuliahan (perpustakaan, computer centre, studio praktek, rektorat, markas BEM) maupun kebutuhan sehari-hari (warung makan, pujasera, pangkalan ojek, bank, gym, minimarket, klinik, tempat ibadah).
Dulu saya baru kenalan sama perpustakaan pusat setelah tiga tahun kuliah, dan rasanya nyesel banget! So find out what facilities your university has to offer as soon as possible.
Walaupun kamu mahasiswa baru, jangan segan-segan mengeksplor, ya. Jangan takut sama senior. Takutnya sama pojokan-pojokan berhantu di universitas kamu aja, hiii… #bikinparno
5. Selesaikan Masalah Dengan Teman Sekamar
Teman sekamar di kos ataupun asrama belum tentu cocok sama kamu. That’s okay! Nggak ada aturan yang bilang kamu harus sahabatan dengan teman sekamar, kok. Yang penting, kamu harus bisa bekerjasama untuk jangka waktu panjang.
Dari awal, tentukan batasan dan buat aturan, misalnya dalam hal pinjam-pinjaman barang dan jam tidur.
Kalau kamu merasakan sesuatu yang nggak sreg dengan teman sekamar, langsung bicarakan baik-baik dan cari solusinya. Jangan dipendam sampai meledak, apalagi kalau kamu sampai harus pindah kosan.
Jika sebelumnya kamu nggak terbiasa sekamar dengan orang lain, itung-itung ini ajang latihan melatih kesabaran dan rasa toleransi.
6. Ikut Sesuatu
“Sesuatu” ini maksudnya organisasi atau komunitas, ya. ‘Srah, deh, mau organisasi atau komunitas apaan. Mau ikut Komunitas Mahasiswa Pencinta Batu Akik Bulu Macan juga bisa!
Ada banyak manfaat bergabung di organisasi atau komunitas, diantaranya memperluas pergaulan, memberikan pengalaman baru, serta memberikan hardskills dan softskills kece yang nggak didapat di dalam kelas. Kamu juga akan mendapat rasa sense of belonging, karena bergabung dengan sekelompok orang yang punya minat sama.
Plus, lumayan ‘kan buat nambah-nambahin daftar pengalaman di CV?
7. Dekati Senior
Dekat dengan senior itu berharga, lho. Berawal dari nongkrong dan ngobrol santai, ujung-ujungnya kamu akan dapet banyak “ilmu informal” yang nggak mungkin ada di kelas atau sekretariat. Misalnya, cara menguasai mata kuliah tertentu, cara ngadepin dosen galak, atau info kos-kosan dan tempat makan enak.
Mereka juga bisa bantu-bantu kamu, misalnya, dengan minjemin buku teks wajib, transfer-transfer file film dan musik asik, dan sebagainya Sebagai bonus, senior biasanya asik diajak nongkrong bareng. They usually have the best dirty jokes and card tricks!
Kedekatan dengan senior ini paling efektif terjalin lewat Ospek. Jadi kalau kamu emang pengen dekat dengan senior, jangan lewatkan Ospek!
8. Akrab Sama Dosen
Sama halnya dengan akrab sama senior, akrab sama dosen pun banyak sekali manfaatnya.
Samperin dosen saat mereka lagi santai di kantor atau seusai kelas, trus tanya segala hal yang pengen kamu tanyakan soal mata kuliah beliau, atau minta rekomendasi bacaan yang bisa bantu kamu memahami materi.
Dosen (kebanyakan) berbeda dengan guru sekolah. Mereka biasanya lebih terbuka. Dijamin, dosen lebih menghargai mahasiswa yang aktif-aktif-bawel-dikit daripada diem-diem-nilai-jeblok.
9. Buka Rekening Baru
Setelah jadi mahasiswa, biasanya kamu harus buka rekening di bank yang berafiliasi dengan universitas, demi keperluan bayar-bayaran.
Tapi kalau kamu perlu buka rekening lainnya untuk kebutuhan sehari-hari, go for it. Hal ini akan melatih kamu mengelola keuangan pribadi. Pilih bank yang memberikan banyak kemudahan (misalnya, mobile banking, ATM setoran tunai), punya kantor cabang dekat kampus, lalu buat ATM-nya.
Tapi jangan bikin kartu kredit dulu, ya. Percayalah, godaan saiton ngutang demi belanja itu nyata, saudara!
10. Jadi Mandiri dan Proaktif
Tentunya, orangtua atau keluarga masih akan bantu kalau kamu terlibat masalah besar. Tapi di luar itu, kamu harus mandiri. Harus bisa atur makan, atur keuangan, atur waktu, jaga kesehatan, jaga keamanan, memecahkan masalah, bahkan cuci baju sendiri.
***
Yang paling penting, kamu nggak boleh lupa dengan peran utama kita sebagai mahasiswa. Mungkin kamu bayar mahal kuliah untuk mendapatkan gelar, tetapi gelar harus didukung dengan ilmu. Dan ketika sudah jadi mahasiswa, orangtua nggak akan menuntun kita dalam mencari ilmu tersebut. Maka jadilah mahasiswa yang proaktif and go get that knowledge!
(sumber gambar: pcmag.com, atmajaya.ac.id, facebook.com/Meme-Comic-Mahasiswa)
Kategori
Profesi Terkait
Profesi Terkait Lainnya
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus