5 Keuntungan Gabung di Ekstrakurikuler Film
Perkembangan teknologi digital belakangan ini membuat industri perfilman indie maju pesat. Sekarang, dengan hanya bermodalkan smartphone, kamu udah bisa bikin film indie (independen) yang layak ditonton publik, lho. Beda banget dengan zaman dulu. Kalau mau “syuting-syutingan”, harus pakai kamera mini DV yang mahal dan nggak praktis, padahal hasilnya biasa aja.
Kalau kamu seorang movie buff dan penasaran ingin memproduksi film sendiri, coba ikutan komunitas film indie, atau bentuk grup film bareng teman-teman yang punya minat sama. Paling asyik, sih, kalau sekolahan kamu punya ekskul film, karena biasanya segala keperluan memproduksi film sudah disediakan oleh pihak sekolah.
Ikutan ekskul film bisa memberikan beberapa keuntungan yang faedah banget, lho. Apa aja, tuh?
1. Jadi punya wadah penyaluran ide yang oke
Sebagai anak muda, pastinya kamu punya energi dan passion yang tinggi, plus waktu ekstra untuk produktif di luar kelas (kalau udah kuliah nanti, bakal lebih sibuk, lho!). Nah, paling oke kalau kamu menyalurkan energi dan passion kamu ini lewat suatu wadah yang terstruktur dan jelas, seperti ekstrakurikuler.
Kenapa ekstrakurikuler film? Karena setiap orang punya imajinasi dan mimpi, dan imajinasi bisa diwujudkan dalam bentuk film, lho. Se-absurd apapun imajinasi kamu, asal kamu kreatif, bisa ditumpahkan dalam media film. Jadi kalau kamu memang suka bermimpi dan punya banyak ide gokil, cocok banget, deh, ikutan ekskul film.
2. Bisa belajar kerja tim
Memproduksi film adalah kegiatan tim banget. It’s all about teamwork! Semua tahapan pembuatan film harus dikerjakan bersama kelompok, dari mulai proses pra-produksi (membuat naskah, mencari lokasi syuting yang pas, dsb), proses syuting, sampai proses pasca-produksi (mengedit film, mempromosikan film, dsb).
Dalam tim, kamu bakal harus menghadapi banyak orang dari beragam divisi, seperti divisi videografi, lighting, set dan properti, kostum, dan lainnya. Karakter, kepentingan, keahlian, dan kemauan mereka pun tentunya berbeda-beda.
Kalau kamu nggak bisa menjaga kekompakan tim, pembuatan film kalian juga bakal bubar, sob!
3. Punya passion baru
Saat belajar bikin film, otomatis kamu juga akan belajar tentang berbagai divisi dalam sebuah pembuatan film. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada divisi videografi, lighting, set dan properti, kostum, dan banyak lainnya.
Nah, lama-lama kamu pasti akan tertarik pada salah satunya. Misalnya, mungkin ternyata bakat dan passion kamu adalah bidang penyutradaraan, atau mungkin bidang desain kostum. Atau mungkin kamu lebih suka menggarap efek spesial? Intinya, lewat ekskul film, kamu bisa menemukan bakat dan passion kamu yang lebih spesifik lagi. Asyik, ‘kan?
4. Terpacu untuk jadi (lebih) kreatif
Nggak bisa disangkal, membuat film memang perlu kreativitas tinggi. Kalau kamu mau aktif menelurkan ide-ide yang segar selama terlibat dalam ekskul film, mau nggak mau, kamu harus rutin memeras creative juice kamu.
Cara memicu kreativitas ada macam-macam, namun yang paling gampang adalah memperbanyak referensi tontonan. Coba tonton film dari berbagai genre, yang dikemas dengan berbagai gaya, termasuk genre film yang nggak kamu sukai. Selama menonton, bedah dan eksplorasi adegan-adegan di dalamnya.
Lama-lama, setelah melihat banyak referensi film, kamu pasti jadi semakin haus bereksplorasi dan ingin memicu diri untuk nggak bikin dua karya yang sama.
Oya, kalau kamu anak ekskul film, kamu juga akan lebih menghargai film-film yang kamu tonton, karena jadi paham bahwa proses pembuatannya sama sekali nggak gampang.
5. Jadi punya portfolio
Kepikiran nggak, bahwa hasil film-film yang kamu produksi selama ikut ekskul film bisa jadi portfolio? Kalau kamu mau terjun ke industri kreatif, punya portfolio, tuh, penting banget, lho.
Portfolio penting untuk merekam gaya berkreasi kamu, juga untuk merekam kemajuan kamu dari waktu ke waktu. Misalnya, kualitas film yang kamu buat saat kelas 1 SMA pasti berbeda, dong, dengan kualitas film yang kamu buat saat kelas 3 SMA.
Portfolio juga berguna banget saat kamu melamar kerja nanti. Film-film yang pernah kamu buat adalah bukti bahwa kamu pernah menjalani kerja kreatif dan teamwork yang berat. Ini bisa jadi nilai plus untuk perusahaan yang kamu lamar.
Film-film yang kamu buat juga akan jadi memori masa SMA, dan bisa dipertontonkan ke anak cucu nanti #mikirnyajauh.
(sumber gambar: hollywoodreporter.com, kaleo.sacredhearts.org, nyfa.edu)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus