Panduan Masuk Universitas Indonesia 2019 Jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI. Cek Keketatan Persaingannya!

Kesempatan jadi mahasiswa Universitas Indonesia tahun 2019/2020 kembali terbuka lewat SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri SIMAK UI. Simak informasinya, karena banyak yang berubah dibandingkan penerimaan S1 Reguler UI tahun-tahun sebelumnya. Cek juga prodi dengan persaingan paling ketat di SNMPTN dan SBMPTN.

Untuk S1 Reguler, UI membuka 32 prodi Saintek (IPA) dan 32 prodi Soshum (IPS). Di antara jurusan tersebut ada 2 yang paling gres alias baru dibuka tahun lalu, yakni Aktuaria dan Teknik Biomedik (Teknobiomedik). Baca informasi selengkapnya di bawah ini.

SNMPTN: Kuota Tetap

Beberapa tahun belakangan, Universitas Indonesia memberlakukan kuota minimal untuk jalur SNMPTN yakni 30 persen. Namun ketika tahun ini kuota minimal SNMPTN diturunkan menjadi 20 persen, kuota yang diberlakukan UI tetap 30 persen.

Jadwal SNMPTN:

* 4 sampai 25 Januari: Pengisian dan Verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

* 4 sampai 4 Februari: Pendaftaran SNMPTN

*  23 Maret: Pengumuman SNMPTN

Pilihan prodi: Maksimal 2 prodi S1, boleh keduanya di UI.

Informasi selengkapnya seputar SNMPTN 2019 bisa kamu klik di sini

Seleksi: yang menjadi penilaian adalah nilai akademik (rapor), prestasi yang sejalan dengan prodi yang dituju, serta prestasi/reputasi sekolah.

Prodi Saintek dengan Keketatan Tertinggi pada SNMPTN:

1. Aktuaria: 1.3 persen

2. Gizi: 2.6 persen

3. Arsitektur Interior: 2.9 persen

4. Arsitektur: 3.0 persen

5. Teknik Biomedis: 3.0 persen

Prodi Soshum dengan Keketatan Tertinggi pada SNMPTN:

1 Hubungan Internasional: 1.5 persen

2. Sastra Inggris: 1.7 persen

3. Bahasa dan Kebudayaan Korea 1.8 persen

4. Komunikasi: 2.4 persen

5. Ilmu Perpustakaan: 2.8 persen

5. Administrasi Negara: 2.8 persen

Catatan:

* Berdasarkan SNMPTN tahun sebelumnya, siswa IPA bisa mendaftar jurusan Soshum di UI (walau lintas jurusan pada SNMPTN tidak dianjurkan oleh penyelenggara Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi). Sebaliknya, siswa IPS tidak bisa mendaftar SNMPTN IPA.

* Jangan sampai salah mengisi PDSS. Kesalahan bisa membuat penerimaan dibatalkan, lho. Fatal banget, ‘kan?

* Jika kamu telah dinyatakan lulus SNMPTN namun tidak mengambil, maka bisa berpengaruh untuk penilaian sekolahmu. Berikut keterangan resmi dari Universitas Indonesia, “Universitas Indonesia tidak mengenal istilah blacklist dalam jalur prestasi akademik maupun jalur ujian tulis. Bagi siswa yang diterima melalui jalur prestasi akademik (SNMPTN dan PPKB) kemudian tidak mengambil kesempatan tersebut, konsekuensinya adalah Indeks Prestasi Sekolah akan menurun yang berdampak pada penerimaan mahasiswa baru tahun mendatang.”

SBMPTN, Kuota Berkurang Drastis

Jika sebelumnya kuota jalur SBMPTN mencapai 70 persen, maka tahun ini hanya 40 persen. Alhasil, kemungkinan persaingan menembus SBMPTN ke UI pun semakin ketat. Penyebab utama pengurangan ini adalah dibukanya kembali jalur mandiri  (SIMAK UI) untuk S1 reguler. Penyelenggaraan SBMPTN 2019 sendiri juga mengalami perubahan besar sehingga cukup wajar jika PTN seperti UI dan lainnya jmelakukan penyesuaian dengan perubahan. Untuk informasi lengkap seputar SBMPTN 2019 bisa kamu klik di sini.

Jadwal SBMPTN

* Pendaftaran UTBK: 1 Maret hingga 1 April

* UTBK: 13 April hingga 26 Mei (Ada 10 tanggal yang bisa dipilih maksimal 2 kali ujian)

* Pengumuman hasil UTBK: Sekitar 10 hari setelah tes

* Pendaftaran SBMPTN: 10 hingga 24 Juni

* Pengumuman SBMPTN: 9 Juli 2019

Pilihan: Maksimal 2 prodi, di maksimal 2 PTN. Boleh keduanya di UI. Boleh prodi Saintek/Soshum saja, atau 1 prodi Saintek dan 1 prodi Soshum dengan catatan mengikuti tes Saintek dan Soshum.

Seleksi: Ujian Tulis Berbasis Komputer dengan materi Tes Potensi Skolastik dan Tes Potensi Akademik

Biaya: Rp200.000 per satu kali UTBK (Jika 2 UTBK Rp400.000)

Prodi Saintek dengan Keketatan Tertinggi pada SBNMPTN

1. Aktuaria: 1.2 persen

2. Teknik Biomedis: 2.0 persen

3. Arsitektur Interior: 2.3 persen

4. Gizi: 2.3 persen

5. Arsitektur: 2.7 persen

Prodi Soshum dengan Keketatan Tertinggi pada SBNMPTN:

1. Sastra Inggris: 1.5

2. Hubungan Internasional: 1.6

3. Bahasa dan Kebudayaan Korea 1.8 persen

4. Komunikasi: 2.1 persen

5. Ilmu Perpustakaan: 2.5 persen

Catatan:

* Jalur SBMPTN memungkinkan kamu untuk lintas jurusan di UI, baik siswa IPA maupun IPS. Kecuali untuk prodi Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Di kedua jurusan tersebut pendaftar harus lulusan IPA.

SIMAK UI, Comeback-nya Seleksi Mandiri UI

Beberapa tahun belakangan, tidak ada seleksi Mandiri untuk masuk S1 Reguler UI. Sebelumnya, SIMAK UI (mandiri) hanya untuk prodi vokasi dan non reguler (S1 pararel). Nah, tahun ini diberikan kuota 30 persen untuk SIMAK UI. Jadi, jika belum berhasil menembus UI lewat SNMPTN dan SBMPTN, masih ada kesempatan pada seleksi mandiri.

Jadwal SIMAK UI 2019:

* Pendaftaran: 10 Juni sampai 10 Juli 2019

* Ujian Tulis: 21 Juli

* Pengumuman: Di Bulan Juli, tanggal diumumkan kemudian.

Prodi yang bisa dipilih: Total 6 prodi dengan perincian maksimal 3 prodi S1 reguler (Soshum/Saintek/Campuran), maksimal 3 prodi vokasi, dan maksimal 3 prodi S1 pararel. Jadi komposisinya bisa 3 S1 Reguler + 2 Vokasi + 2 S1 pararel atau lainnya dengan jumlah maksimal 6.  Tapi nggak boleh, misalnya, memilih 4 prodi S1 reguler, karena maksimal 3.

Seleksi: Tes tertulis, sebagai berikut:

  • Kemampuan IPA (Untuk yang mengambil prodi saintek): Matematika IPA, Biologi, Kimia, Fisika. Waktu pengerjaan 120 menit.
  • Kemampuan IPS (Untuk yang mengambil prodi soshum): Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi. Waktu pengerjaan 60 menit.
  • Kemampuan Dasar: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Waktu pengerjaan 60 menit.
  • Esai. Waktu pengerjaan 45 menit.

Biaya: Rp400.000 (1 atau 2 prodi Soshum/Saintek), Rp500.000 (2 prodi campuran). Untuk tambahan pilihan prodi Rp60.000 per prodi.

Catatan:

* Uang kuliah mahasiswa yang masuk lewat jalur mandiri (SIMAK UI) sama dengan yang masuk lewat SNMPTN atau SBMPTN.

* Sama seperti SBMPTN, dalam SIMAK yang menentukan hanya tes tertulis, termasuk esai.

***

Dari "Jatah" Daerah hingga Esai

Secara keseluruhan, dalam seleksi masuk  UI nggak ada porsi atau jatah untuk calon mahasiswa dari daerah tertentu, semua punya kesempatan yang sama. Cek keterangan dari akun twitter SIMAK UI berikut ini, “UI menerima mahasiswa baru murni berdasarkan kompetensi dan kemampuan akademiknya, dari seluruh daerah, Sabang sampai Merauke, tidak ada kuota khusus untuk daerah-daerah tertentu. Tidak ada juga pertimbangan terkait latar belakang ekonomi/finansial dari pendaftar.”

Trus, untuk SBMPTN dan SIMAK seleksi hanya berdasarkan hasil tes yang dijalani. Jadi, hasil Ujian Nasional, nilai rapor, piagam penghargaan dan lainnya nggak berpengaruh dalam seleksi ini. Pihak SIMAK UI pun memaparkan di Twitter, “SIMAK murni didasarkan hasil ujian tulis sebagaimana SBM (SBMPTN). Tidak dipengaruhi asal SMA, asal daerah, nilai rapor, dan lain-lain. Murni bergantung dari hasil ujian saja.”

UI juga nggak memiliki prodi bidang seni atau olahraga sehingga tidak memerlukan portofolio. Nah, menurut UI, salah satu cara belajar yang efektif untuk SBMPTN dan SIMAK UI adalah dengan latihan mengerjakan soal.

Salah satu hal yang menarik di penerimaan UI tahun ini adalah adanya tes esai. Apa, ESAI??!! Yup, sejauh ini belum ada keterangan yang membahas mengenai detail tes tersebut. Namun, menurut Universitas Indonesia tes menulis esai ini bertujuan untuk melihat soft skills calon mahasiswanya.

Jadi, siapa di sini yang pengen masuk UI?

 

Baca juga:

Serba-Serbi SBMPTN 2019, Cek Informasi Lengkapnya

Fakta Fakta Mengenai Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Indonesia 2019

(Sumber gambar: Stanley Morales from Pexels)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 19 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 29 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1