Persiapan SNMPTN 2018: 4 Kesalahan yang Nggak Boleh Kamu Ulangi Di SNMPTN 2018

Nggak kerasa, ya, gaes, bentar lagi udah mau tahun 2018 aja. Menjelang tahun baru, artinya lembaran baru pun menunggu anak-anak kelas 12, yakni… pendaftaran SNMPTN.

Waks!

Buat anak-anak kelas 12 yang punya cita-cita berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), SNMPTN adalah tahapan seleksi pertama yang bisa kamu ikuti dari rangkaian seleksi masuk PTN yang ada. FYI, di tahun 2018 mendatang, jalur tanpa tes alias “undangan” ini akan dilaksanakan untuk yang ke-8 kalinya, lho.

Ada pepatah yang berbunyi: pengalaman adalah guru terbaik. Sebagai effort untuk mempersiapkan dirimu di SNMPTN 2018 mendatang, ada baiknya kalau kamu belajar dulu dari apa yang udah terjadi di pelaksanaan SNMPTN tahun-tahun sebelumnya. Nggak lucu, dong, kalau kamu sampai mengulangi kesalahan yang sama, padahal kamu udah bisa menemukan jawabannya dari cerita-cerita yang sudah ada. Asedap.

Jadi, kesalahan apa aja yang nggak boleh kamu ulangin di SNMPTN 2018 mendatang?

1. Lebih percaya sama “katanya-katanya” dibanding ngecek informasi resminya

Setiap hari, Youthmanual sering banget mendengar curhatan anak kelas 12 yang galau soal masa depannya—termasuk galau SNMPTN. Seringkali yang digalaukan itu adalah info-info seputar SNMPTN yang “Kata guru BK…”, “Kata temen-temen…”, atau “Kata grup LINE sebelah…” yadda yadda.

Duh, dek. Jangan terlalu menyibukkan diri dengan mikirin “katanya-katanya” itu, deh, ya. Sama seperti menyikapi berita simpang-siur atau hoax, lebih baik kalau kamu kroscek terlebih dahulu empunya berita. Sumbernya resmi dari website SNMPTM apa nggak? Beritanya udah diklarifikasi sama panitia SNMPTN apa belum?

Lagipula, zaman sekarang, informasi bisa diakses semudah nyari kang cilor di stasiun. Jangan lupa pantengin terus website resmi SNMPTN untuk hal-hal baru seputar pelaksanaan SNMPTN 2017. Kalau sampai ada “katanya-katanya” yang lain, kamu nggak usah sampai ambil pusing, karena kamu nggak akan bisa membuktikan kebenarannya kalau sumbernya aja udah nggak valid.

2. Milih jurusan yang sepi peminat, meskipun kamu nggak minat. Yang penting judulnya lolos SNMPTN dan masuk PTN!

Paham, kok, kalau bisa lolos SNMPTN itu adalah hal yang spesial banget. Ya kapan lagi, gitu, kamu di“undang” masuk PTN tanpa tes anu itu. Tapi, jangan jadikan hal ini sebagai alasan kalau kamu harus bisa masuk PTN lewat SNMPTN gimanapun caranya—termasuk milih jurusan yang sepi peminat agar jalanmu makin lancar.

Gaes, inget, sembarang milih jurusan kuliah bisa berakibat fatal terhadap masa depanmu. Apalagi kalau kamu sampai milih jurusan kuliah yang bahkan nggak kamu sukai cuma karena kamu lebih mentingin gengsi masuk PTN dibanding apa yang menjadi minat dan kemampuanmu.

Bayangin kalau seandainya kamu lolos SNMPTN di pilihan jurusan sepi peminat tapi sama sekali nggak kamu senangi. Kalau diterima, kamu bakal terjebak 4 tahun belajar di jurusan tersebut, which is bukanlah hal yang menyenangkan. Kalau ditolak, bisa-bisa para adik kelas di sekolahmu yang bakal terkena imbasnya.

Tuh, nikmatnya masuk PTN jadi nggak berasa lagi, ‘kan?

3. Nggak memperhatikan performa nilai akademikmu dan pencapaian lain yang relevan

Rasanya konyol banget kalau kamu masih nanyain kesempatan kamu untuk dapat menembus SNMPTN ke orang lain yang bahkan nggak tahu track record akademismu. Harusnya, ini adalah pertanyaan yang kamu ajukan ke dirimu sendiri, karena kamu-lah yang yang memegang penuh kontrol performa akademismu yang menjadi faktor penentu kesempatanmu menembus SNMPTN.

Kalau dilihat dari “aturan main” tahun-tahun sebelumnya, siswa yang memiliki performa akademik yang terus meningkat pada mata pelajaran pokok memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menembus SNMPTN. Kalau meningkat, artinya nilainya naik terus. “Kesempatan yang lebih besar” artinya nggak sama dengan “pasti lolos”. Dan kalau yang nilainya naik terus punya kesempatan yang lebih besar, artinya yang nilainya stagnan atau menurun punya kesempatan yang nggak lebih besar.

Logikanya simpel, no?

Jangan lupa juga untuk memperhatikan pencapaian non-akademis lain yang relevan dan sesuai persyaratan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam menembus SNMPTN. Meskipun nggak wajib, tapi  bisa aja hal ini menjadi poin plus kamu diantara ratusan peserta SBMPTN lainnya yang memilih jurusan yang sama di PTN idamanmu.

4. Terlalu berharap pada hasil SNMPTN

Ini, nih, kesalahan paling fatal yang selalu dilakukan oleh para peserta SNMPTN dari tahun ke tahun. Mereka terlalu berharap pada hasil SNMPTN sebagai penentu hidup-mati keberhasilan mereka menembus PTN, sampai-sampai lupa mempersiapkan diri untuk seleksi PTN selanjutnya, yakni SBMPTN dan UM.

Ada baiknya kalau kamu mengubah pemikiran bahwa perjuangan kamu untuk menembus PTN nggak selesai sampai SNMPTN aja. Bahkan, perjuangan kamu yang sebenarnya ada di SBMPTN dan UM sebagai seleksi masuk PTN yang jauh lebih objektif. Kalau persiapannya maksimal, ya pasti lolos. Nggak ada, tuh, yang namanya pakem nggak jelas “dari sekolah akreditasi anu pasti bisa lolos” atau “anak OSN itu pasti bisa lolos” seperti di persaingan SNMPTN.

So, let’s treat SNMPTN as a bonus instead of the real war. Nggak bisa nembus SNMPTN bukan berarti dunia kamu berakhir sampai di situ, kok!

Baca juga:

(sumber gambar: snmptn.ac.id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1