Countdown to JGTC 2015: 10 Fakta Seru Jazz Goes to Campus
- Nov 21, 2015
- Fatimah Ibtisam
Waktu SMA dan kuliah dulu, salah satu acara yang paling saya nantikan adalah JGTC alias Jazz Goes To Campus. Abis saya anaknya doyan jazz banget, sih. Not! Hehehe. Maksudnya, saya sebenernya nggak ngerti-ngerti banget soal musik jazz.
Tapi festival musik JGTC emang menyenangkan, sih, baik bagi penggemar jazz ataupun bukan, karena acara ini selalu bertaburkan performers keren (meses ‘kali ditabur…), aksi panggung yang interaktif, serta crowd yang asyik. Mungkin karena konsep acaranya adalah "dari mahasiswa, untuk mahasiswa", ya, jadi terasa fun sepanjang acara.
Trus, salah satu kelebihan JGTC yang belum tentu dimiliki oleh acara serupa adalah sejarahnya. Bayangin aja, sob, tahun ini acara yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) ini sudah berlangsung untuk yang 38 kalinya!
Itu artinya, jauh sebelum kita lahir, anak FEB-UI udah menggelar JGTC! Widih! Saya rasa itu deh, salah satu hal yang bikin JGTC rame. Jangan-jangan alumni pengurus JGTC pada muncul tiap taun demi nostalgiaan. Atau biar berasa muda kali, ya? :D
Event beken dengan sejarah panjang sudah pasti punya segudang cerita seru! Nah, sambil nunggu hari H-nya tanggal 29 November mendatang, simak dulu 10 fakta seru seputar JGTC.
1. Festival musik ini pertama kali diadakan pada tahun 1976. Ceritanya, ada tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi, Candra Darusman (yang sekarang dikenal sebagai musisi jazz senior Indonesia), Wismoyo, dan Adi Padmadi yang doyan banget sama musik jazz. Mereka ingin jazz—yang pada masa itu dikenal sebagai musik mahal dan serba eksklusif—masuk kampus.
Thanks to Om Candra dan kawan-kawan yang bikin event JGTC ini
2. Bintang tamu JGTC perdana adalah Ireng Maulana, Jeffrey Tahalele, Oele Pattiselano, Perry Pattiselano, Benny Mustafa, and Jacky Pattiselano. Tanpa disangka-sanga, musisi jazz yang diundang ternyata pada excited. Bahkan sebagian dari mereka rela meminjamkan instrumen musiknya buat dipakai di JGTC. Harga tiketnya? Rp.500,- aja, cuy!
3. Event pertama yang berlangsung di area universitas itu langsung nge-hits, lho. Pengunjungnya sekitar 1,500 orang yang kebanyakan anak UI. Mungkin reaksi Om Candra, Om Wismoyo dan Om Adi saat itu adalah, “Hmm… sudah kuduga.” Nggak cuma beken se-UI aja, JGTC juga disebut sebagai event jazz tertua di Indonesia yang eksis sampai saat ini.
JGTC 2006, hampir 10 tahun yang lalu. Alm. Mbah Surip, Tompi dan Bertha tampil di panggung ini.
4. Sejak tahun 1976, JGTC selalu diadakan setiap tahun, kecuali pada tahun 1998. Kemungkinan karena pada tahun tersebut terjadi banyak peristiwa genting di Indonesia. Mulai dari krisis moneter, tragedi penembakan mahasiswa yang berdemo, kerusuhan nasional, perubahan kepemimpinan dan hingga pergeseran rezim.
Event jazz tertua di Indonesia yang eksis sampai sekarang.
5. Dalam perjalanannya, musisi internasional juga sering tampil di panggung JGTC, seperti misalnya Dave Koz, Bob James, Nouvelle Vague, dan Depapepe. Inilah yang bikin JGTC makin greget!
6. Musisi dalam negeri pun ikut “ngantri” manggung di JGTC, seperti Indra Lesmana, Barry Likumahua, Ermi Kulit, Mus Mudjiono, Rika Roslan, Bertha, Andien, Tompi, dan lainnya. Bahkan musisi non-jazz ikutan manggung di sini. Yup, seperti Glenn Fredly, Raisa, Afgan, RAN, Maliq & D’Essentials, dan banyak lainnya.
Penyanyi soul dan R&B Teza Sumendra pun sempat ikutan nge-jazz.
7. Dulu, pada tahun 2000an, JGTC sempat memiliki dua panggung untuk menampilkan beberapa musisi dalam waktu bersamaan. Memang jadi bisa menampung lebih banyak performers, sih, tapi hal ini juga jadi bikin penonton galau. Mau nonton yang maanaaaa? Atau lebih krusial lagi, gebetan lagi nonton panggung mana? Mungkin karena penonton sudah terlampau galau (caelaaah…), sekarang panggungnya dibikin jadi satu aja.
8. Yang nggak kalah seru, mulai tahun 2009, JGTC melebarkan sayapnya dengan mengadakan road show ke kampus-kampus di luar Jabodetabek. Akibatnya, nama JGTC semakin beken. Nggak hanya itu, mereka juga mengadakan kompetisi band dan charity night. Makin meriah, deh!
9. Panitia JGTC adalah anak FEB sendiri dan sudah pasti, ajang ini sukses bikin mereka makin kompak. Saking kompaknya, suka ada yang cinlok. Ahay! Trus, legendanya, nih, mahasiswa yang jadi Project Officer JGTC harus siap-siap jual mobil, kalau-kalau ada kebutuhan event yang harus ditalangin secara mendadak. Hah? Pernah ada yang sampe jual mobil beneran? Nggak tau juga, ya, namanya juga urban legend. Sama seperti urban legend penampakan cewek cakep berbaju merah yang katanya suka nongol di kampus UI. Tapi jalannya ngambang. Eng, ing, eng…
Can't wait to see Lenka!
10. Terakhir, get ready ya, gaes, karena line up musisi yang bakal tampil di The 38th JGTC “The Thrill is Back” tahun ini seru banget, lho! Ada Lenka, Eric Legnini Trio, Gerald Situmorang Trio, Gugun Blues Shelter featuring Baim, Dewa Budjana, Isyana Sarasvati, Danilla, Krakatau Reunion, Art of Tree, Sri Hanuraga, dan Indra Lesmana featuring Eva Celia. Cus, lah, ke FEB-UI. Jangan lupa dandan yang kece ya, sob!
Oya, tonton dulu, dong, cuplikan kemeriahan tahun lalu, JGTC 37th “The Ultimate Jazzperience”
(sumber foto: JGTC-Festival, Whats New Jakarta, Instagram/@jgtcfestival, Bintang Bintang di Langit)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus