Rata-rata cowok berbohong 6 kali dalam sehari dan cewek bohong 3 kali dalam sehari, itulah keterangan dalam infografik mengenai kebohongan dari onlinepsychologydegree.net. Trus, manusia mulai bohong sejak usia 2-3 tahun.

Simak penelitian dan trivia seputar kebohongan dari berbagai sumber di sini:  

* Sekitar 60 persen orang dewasa setidaknya menyelipkan satu kebohongan (rata-rata 3 kebohongan) setiap ngobrol selama 10 menit. Ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan University of Massachussets, Amerika Serikat, di tahun di 2002.

* Umumnya, manusia mulai berbohong sejak usia 2-3 tahun. Namun, 90 persen anak-anak sebenarnya baru mengerti apa itu bohong di usia 4 tahun.

* Kalau menurut The Day America Told the Truth, orang yang paling banyak dibohongi adalah ortu. Waduh! *sungkem mamih-papih*

* Dalam infografis onlinepsychologydegree ditampilkan trivia bahwa cowok rata-rata berbohong 6 kali sehari dan cewek 3 kali sehari. Setuju? Sedangkan kata-kata bohong yang umum diungkapkan cowok maupun cewek adalah: "Nggak ada apa-apa kok, aku baik-baik aja." Sounds familiar, huh?!

* Bohong sendiri ada berbagai macam, yang paling umum ditemukan adalah:

1. Bohong soal hal yang nggak penting. Mungkin sekadar buat lucu-lucuan, keseruan, basa-basi atau supaya nggak ribet. Contohnya, kita hampir selalu menjawab “Baik!” ketika ditanyakan “Apa kabar?” Padahal bisa jadi dirinya lagi galau, sedih, patah hati, ngenes banget, deh!

2. Bohong supaya diri sendiri terlihat lebih baik. Misalnya, agak gengsi kalau berterus terang bahwa kita nggak paham topik tertentu. Apalagi di depan gebetan. Mendingan sok ngerti, trus nanti browsing. Hihihi!

3. Untuk menghindari diri dari masalah. “Kok, bales chat-nya lama banget?” “Iya, abis dari kamar mandi.” Daripada menjawab "Abis chat-nya nggak penting-penting amat buat dijawab buru-buru!" Bisa berabe nanti!

4. Menjaga perasaan orang lain.

A: Enak nggak masakan aku?

B: Enak. *senyum kecut*

Atau

A: Aku sayang kamu.

B. Aku juga.........

Katanya, 80 persen cewek melakukan bohong untuk menjaga perasaan orang lain. Tapi kalau bohong dan akhirnya terungkap, bukannya malah lebih menyakitkan, ya?

* Ada bohong yang (sebenarnya) nggak bertujuan jelek. Tapi kebanyakan bohong memang untuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain.

* Orang yang ketahuan bohong saat melamar kerja/bohong mengenai data dalam CV-nya kemungkinan nggak akan diterima. Bahkan karyawan yang sudah diterima, kemudian terungkap bahwa CV-nya ngibul, bakal menghadapi risiko dipecat. Ngeri!

* Menurut situs Scientific American, Sekitar 90 persen orang yang menggunakan media/web dating online, menampilkan kebohongan dalam data mereka. Nah, lho!

* Menurut psikolog dan ahli sejarah poligraf dari New York University, Geoffrey C. Bunn, Ph.D., lie detector alias mesin pendeteksi kebohongan nggak terlalu efektif untuk mengetahui kebohongan

Soalnya, yang dilakukan mesin tersebut adalah mendeteksi ketakutan. Sedangkan ada orang-orang yang bisa santai berbohong tanpa rasa takut.

* Sebisa mungkin hindari berbohong, karena menurut studi oleh UCL yang dipublikasikan di Nature Neuroscience, orang yang berbohong untuk kepentingan dirinya sendiri, akan lebih mudah atau "ringan" untuk berbohong lagi.

Misalnya, pas awal berbohong sih, masih ngerasa bersalah. Eh, lama-lama jadi terbiasa bohong tanpa beban apa-apa. Trus, kebohongan yang dilakukan pun bisa makin besar. Nah, lo!

(sumber gambar: Pathdog/Fotolia, onlinepsychologydegree.net, picturequotes.com)