8 Tips Ampuh Menghadapi Bullying

Penindasan, perundungan, perisakan, pengintimidasian atau yang lebih sering dikenal Bullying adalah sebuah masalah sosial yang sudah nggak asing lagi di telinga kita. Bullying bisa terjadi di mana saja—di sekolah, universitas, tempat kerja, bahkan di sosial media (cyber bullying) pun sering terjadi.

For your information, dampak buruk bullying nggak cuma terjadi satu kali pada saat seseorang itu di-bully. Dampaknya bisa berjangka panjang, bahkan merusak kepercayaan diri serta kesehatan psikologis orang yang di-bully.

Berbicara mengenai bullying sendiri, apakah kamu pernah merasa menjadi korban bullying? Apakah ada orang-orang di sekitarmu yang selalu membuatmu merasa tertekan, dipermalukan atau rendah diri secara sengaja? Apakah hal itu membuatmu selalu was-was dalam keseharianmu? Well, kalau kamu saat ini sedang merasa seperti itu. Coba, deh, lakukan hal-hal seperti di bawah berikut ini.

1. Bersikap bodo amat                  

Tips ampuh pertama untuk menghadapi bullying adalah dengan bersikap bodo amat alias cuek. Soalnya, orang-orang yang gemar melakukan bullying ingin kamu menunjukkan reaksi—entah itu amarah, sikap terganggu, sedih, dan lain-lain.

Kalau mengeluarkan reaksi-reaksi tersebut, itu berarti mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan kata lain, reaksi yang kamu keluarkan akan menjadi reinforcement bagi pelaku bullying. Sehingga,  kalau ada kesempatan di lain, waktu mereka akan mengulanginya lagi dan lagi hanya untuk mendapatkan reaksimu—yang menurut mereka sangat menyenangkan.

Jadi, kalau memungkinkan, abaikan saja orang yang mencoba melakukan bullying kepadamu dengan berjalan pergi dari tempat dan situasi di mana mereka mencoba melancarkan aksi tersebut, ya.

2. Jangan menunjukkan perasaan takut, malu atau merasa bersalah

Selain bersikap cuek, saat kamu sedang di-bully, jangan memperlihatkan bahwa kamu takut. Meskipun terdengar sederhana, at least, bahasa tubuh yang tepat bisa membuat orang yang berniat melakukan bullying kepadamu itu ragu, gaes.

Cobalah berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat untuk menyampaikan 'pesan' bahwa kamu bukan orang yang lemah. Pasang wajah tegasmu dan berjalanlah dengan langkah pasti menuju tempat yang kamu tuju. Lakukan hal yang sedang kamu lakukan dengan santai tanpa menghiraukannya.

Kalau nggak sengaja berhadapan dengan si pem-bully, beranikan diri untuk menatap matanya dengan tegas. Biarkan dia tahu bahwa kamu nggak takut terhadap dia. Tunjukkan juga bahwa kamu memiliki posisi yang sama dengan dia.

3. Berbicaralah padanya secara asertif

Yap! Saat di-bully, memabg lebih baik nggak bereaksi, tapi nggak ada salahnya juga merespon dengan berbicara pada si pem-bully secara asertif. Hah, asertif! Apaan, tuh, asertif?

Jadi, asertif adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan keinginan secara jujur kepada orang lain tanpa merugikan orang tersebut, gaes.

Singkatnya, kalau sudah nggak tahan mendengar ocehan si pem-bully, katakan padanya dengan tegas bahwa perilakunya itu nggak benar. Nggak perlu dengan amarah, cuma perlu ketegasan dan sikap lebih dewasa dari dirimu saja.

Oyaa… kalau si pem-bully mulai melakukan konfrontasi fisik. Jangan pernah meladeninya, ya. Kamu nggak perlu memaksakan diri buat terpancing amarah dan terlibat di dalam perkelahian, karena konflik fisik seperti ini bisa membuat kamu dan si pem-bully terluka. Bahkan, contoh dari beberapa kasus yang ada bisa berakhir membahayakan nyawa.

Lebih baik menyalurkan emosimu lewat cara-cara yang lebih sehat. Misalnya, dengan mendengarkan musik, menulis, olahraga, dan lain sebagainya.

4. Jangan pernah merasa minder

Percaya nggak percaya, minder adalah salah satu alasan umum seseorang menjadi target bullying.  Seseorang mem-bully kamu karena dia merasa dia bisa memposisikan diri di atas kamu alias superior. Pem-bully manapun akan senang dengan orang yang selalu merasa minder, sebab mereka akan menganggap kamu sebagai target empuk untuk di-bully.

Jadi, jangan pernah merasa minder atau memposisikan diri sebagai individu yang inferior. Hargailah dirimu sendiri dan latih dirimu untuk merespon segala tindakan pelaku bullying dengan bersikap percaya diri di depan mereka.

5. Buktikan kalau kamu itu lebih hebat dari mereka

Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Tapi, di mata pem-bully kamu itu nggak punya kelebihan dan dipandang sebagai orang yang selalu lemah.

Sesungguhnya, kalau kamu memiliki kelebihan, kamu bisa membuktikan kalau kamu lebih hebat daripada mereka. Misalnya, kamu pintar metematika, jago bulutangkis, atau yang lainnya. Tunjukkan kelebihan itu ke orang-orang yang mem-bullymu. Dengan begitu, mereka akan sadar kalau manusia sesungguhnya mempunyai kelebihan dan kelemahan.

6. Jangan takut bercerita kepada orang yang bisa dipercaya

Sering saya melihat, orang yang di-bully nggak pernah mengungkapkan bahwa dia sedang mendapatkan perlakuan bullying dari orang lain. Entah karena dia merasa takut akan semakin di bully, entah karena dia malu, dan lain sebagainya.

Padahal, menceritakan pengalaman bulllying yang kamu rasakan bisa membantumu untuk merasa lebih baik, lho. Kamu bisa menceritakan permasalahanmu ini ke orang-orang yang kamu percaya—misalnya orang tua, pihak sekolah/kampus (guru/dosen, dan lain-lain), sahabat, atau konselor.

Jangan pernah memendam perasaan itu sendirian.  Sebab, menceritakan apa yang kamu rasakan bisa menjadi sarana yang baik untuk menyalurkan frustrasi dan rasa takut.

Selain itu, kalau bullying yang kamu alami sudah memasuki kekerasan fisik atau perilaku lain yang di luar batas wajar, kamu bisa memperkarakannya lewat jalur hukum. Tapi, main pintar, ya, gaes. Jangan sampai nggak ada bukti kuat atau saksi yang bisa mendukung kamu.

Jangan pernah takut kalau mereka mengancam kamu. Biasanya, mereka cuma main gertak saja. To be honest, orang yang melakukan bullying itu merasa inferior di dalam. Karena salah satu aspek hidupnya kurang sempurna, misal keluarga yang kurang harmonis, dan lainnya. Maka dari itu, mereka bersikap superior dan mem-bully orang lain untuk menutupi hal tersebut.

7. Jangan mencoba mengakhiri hidup

Kamu pasti sudah seringkali mendengar korban bullying yang menyelesaikan masalahnya dengan bunuh diri bukan?

Well, ini sangat penting! Ketika kamu di-bully, jangan pernah mencoba mengakhiri hidupmu.  Kenapa?

Coba, deh, bayangin. Selain kamu mendapatkan dosa, kamu akan mengecewakan orang-orang yang sayang kamu dan pem-bully itu sendiri akan puas dengan apa yang dilakukan oleh dirimu sendiri. Tak jarang, mereka akan semakin menganggap kamu lemah dan semakin meremehkanmu

Jadi, jangan mencoba mengakhiri hidup. Selesaikan dengan cara yang baik dan berkonsultasi dengan orang yang kamu percaya biar kamu mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang sedang kamu alami.

8. Usaha bangkit dari diri sendiri

Kalau kamu ingin bebas dari bullying, semuanya harus dimulai dari diri sendiri, gaes. Mengapa demikian? Soalnya, kalau kamu nggak mencari cara untuk bangkit dari bullying tersebut, kamu akan terus dikekang oleh orang yang menyakiti diri kamu.

Tapi, ‘kan, adakalanya kita butuh teman untuk bangkit dari rasa sakit kejadian bullying?

Ya, memang, ada benarnya kalau kamu ingin bebas dari bullying, kamu perlu seorang teman. Tapi, alangkah lebih baik kalau kamu bisa bangkit dari inisiatif diri sendirimu.  Toh, nggak semua teman akan selalu ada 24 jam buat membantumu.

Itulah kenapa, kalau kamu nggak usaha bangkit atas inisiatifmu sendiri, siapa lagi yang akan menolong kamu?

***

Buat kamu yang saat ini sedang merasa di-bully sama orang-orang yang ada di lingkunganmu, kamu masih bisa bangkit untuk menyelesaikannya dengan cara-cara seperti yang sudah saya sebutkan di atas, kok, gaes. Percayalah… kamu bisa melalui ini dengan baik. Buktikan kepada orang-orang yang mem-bullymu bahwa kamu manusia yang tahan banting, meskipun banyak masalah kehidupan yang datang.

Dan, buat kamu yang suka mem-bully teman-temanmu. Sadarlah dengan apa yang sudah kalian lakukan! Apakah kalian juga mau diperlakukan seperti itu? Tentu nggak mau, ‘kan? Jadi, mulai dari sekarang, stop mem-bully teman, ya.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: wineanddesign.com, healthline.com, thatleogirlblog.com, goodtherapy.org, creditsbeforecollege.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 18 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1