Tips Anti Bokek Ala YouthManual
- Sep 09, 2015
- Dian Ismarani
Uang habis terus? Mengatur keuangan tuh memang susah, ya. Apalagi godaan setan konsumtif yang terkutuk selalu sulit dihindari. Namun dengan niat kuat serta tips-tips berikut ini, kita bisa, kok, menghindari penyakit rutin tanggal tua bernama bokek.
Yuk, disimak!
Buat Daftar Belanja
Setiap sebelum belanja, catat segala kebutuhan yang mau kamu beli. Tanpa catatan, kita cenderung jadi impulsive buyer, atau pembeli tanpa rencana dan pertimbangan yang jelas. Ujung-ujungnya malah beli barang-barang yang nggak diperlukan, deh. Oya, kamu juga harus pintar memilah barang-barang yang perlu dibeli dengan yang ingin dibeli. Start making wise decisions while shopping, ya.
Fasilitas Gratis
Manfaatkan segala sesuatu yang gratis. Bukan berarti harus selalu nyari gratisan, ya, tapi kenapa harus nyari wifi ke cafe kalau ternyata wifi perpustakaan juga ada? Contoh lainnya, kamu bisa nebeng pergi bareng teman atau keluarga yang kebetulan searah.
Pilih Baju dan Sepatu Netral
Punya koleksi baju dan sepatu meriah a la Diana Rikasari boleh aja, tapi nggak semua orang pede berpenampilan begitu. Kalau kamu termasuk orang yang nggak pede bergaya baju meriah dan serba “tabrakan”, lebih baik isi lemari baju kamu dengan baju-baju bermodel dan berwarna netral, sehingga lebih gampang di-mix and match. Dengan demikian, kamu nggak harus selalu beli tas baru supaya matching dengan sepatu, misalnya.
Hangout di Rumah
Sebagai alternatif main ke tempat-tempat hiburan berbayar, coba ajak teman-teman nongkrong di rumah. Kalau bosan, rumah yang dikunjungi bisa digilir. Selain lebih hemat, kamu jadi tahu lokasi rumah teman-teman dan jadi bisa akrab dengan keluarga mereka. Siapa tahu teman kamu punya adik atau kakak yang bisa digebet, ya, nggak?
Bawa Bekal dari Rumah
Nggak usah malu bawa bekal dari rumah. Selain jadi lebih hemat, bekal homemade pastinya lebih sehat. Kalau merasa repot nyiapinnya, minimal bawa minum dan nasi dari rumah, lalu hanya beli lauk di kantin. Lumayan, ‘kan? Cobain dulu, deh, bawa bekal selama satu minggu penuh sebagai percobaan, lalu hitung berapa banyak uang jajan yang bisa kamu tabung.
Jualan Barang atau Jasa
Kalau kamu punya jasa yang bisa dijual atau keahlian membuat sesuatu, jadikan ini peluang bisnis!
Misalnya, kalau kamu bisa bikin kerajinan tangan lucu atau makanan-makanan kecil, produk-produk buatanmu ini bisa banget kamu jual.
Selain barang, kamu juga bisa jual jasa, lho. Misalnya, jadi penerjemah bahasa, jadi MC di acara-acara kampus maupun acara-acara teman, graphic desainer, penulis lepas, dan lain sebagainya.
Lalu, kalau kamu punya akses untuk beli barang keren dari luar kota ataupun luar negeri, kamu bisa buka jasa pembelian alias pre-order. Sebagai perantara, kamu bisa (sedikit) ambil untung, lho.
Pisang coklatnya satu, sis! Satu lusin!
***
Udah segede gini, kita wajib mengatur keuangan dengan baik agar bisa punya tabungan untuk keperluan mendadak serta masa depan yang lebih cerah. Aih, aih!
(sumber gambar: BiarTauAja, gigisusu.net, Home Heaven)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus