Pertanyaan Wawancara Kerja yang Sering Ditanyakan dan Taktik Menjawabnya
- Dec 31, 2015
- Fatimah Ibtisam
Cieee, yang dapet panggilan wawancara kerja, cieee... Eits, jangan kepedean dulu! Yakin bisa melewati sesi interview dengan mulus? Kali ini Youthmanual mau membantu kamu menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan pada wawancara kerja. Jawaban kamu bisa menentukan masa depan, lho! #pressure
“Sebutkan kekurangan dan kelebihanmu?”
Mungkin kamu sebenarnya kepengen jawab, “Kurang kasih sayang, Pak,” trus nangis di bahu pewawancara. Tapi jangan, ya! Percayalah!
Ada empat prinsip penting saat menjawab pertanyaan ini:
1. Jangan merasa nggak punya kekurangan, jadi jangan bilang, “Saya nggak punya kekurangan!” atau memberikan jawaban super gombal tentang kelebihan kamu. Kadang kepedean sama halu(sinasi) beda tipis, sob. Tapi ingat, kesempurnaan hanya milik Tuhan!
2. Hindari jawaban bo’ong bin modus kayak, “Kekurangan saya adalah perfeksionis, jadi semua hal yang saya kerjakan harus selalu perfect.” Kagak bakalan laku, deh, jawaban jaim kayak begini. Apalagi kalau jawaban ini disambung dengan jawaban lebay tentang kelebihan kamu.
Cuma Barney (How I Met Your Mother) yang bisa jawab begini!
3. Jangan terlalu polos juga dan ngasih jawaban semacam, “Saya orangnya gampang nyerah,”, “Saya nggak bisa multitasking dan kerja di bawah tekanan”, atau “Saya nggak cocok kerja dalam tim.” Walaupun misalnya jawaban-jawaban kamu ini jujur, bad news, sob. Di dunia kerja, multitasking, pressure dan kerja tim itu DIBUTUHKAN BANGET! Lagian jawaban kayak begini mengesankan kalau kamu pasrah dengan kekurangan-kekurangan tersebut tanpa berusaha memperbaikinya.
4. Pahami alasan pertanyaan ini diberikan, yaitu untuk mengenal pelamar lebih dalam (sekalian mengetes kejujuran pelamar juga, hehe). Pertanyaan ini juga bisa untuk mengetahui seberapa kenal si pelamar dengan dirinya sendiri. Jadi bukan untuk menjaring pekerja sempurna bak dewa, ya, gaes!
Persiapan menjawab:
a. Buat list berisi kekurangan dan kelebihan kamu, trus ingat-ingat kejadian/pengalaman yang berkaitan dengan list tersebut.
b. Cari solusi untuk kekuranganmu serta peluang buat kelebihanmu.
c. Kaitkan dengan pekerjaan/posisi yang kamu lamar. Contohnya, “Kekurangan saya adalah susah team work, karena selama ini saya terbiasa kerja sendiri. Makanya saya ingin bekerja sebagai bagian dari tim kreatif di perusahaan ini, supaya saya bisa belajar bekerja sama.”
“Kenapa kamu menginginkan pekerjaan ini?”
Kenapa, sih, pertanyaan ini suka diajukan? Agar pewawancara benar-benar mengetahui passion si pelamar, juga untuk mengetahui seberapa jauh si pelamar memahami job desc (calon) pekerjaannya.
Persiapan menjawab:
a. Cari info lengkap tentang perusahaan serta pekerjaan yang kamu lamar ini.
b. Pikirkan baik-baik, apa aja hal-hal yang bikin kamu menginginkan pekerjaan ini.
c. Pikirkan manfaat yang bisa kamu berikan untuk perusahaan dan masyarakat kalau kamu bekerja di sana.
d. Jangan lupa susun jawabannya dengan sistematis, supaya penjelasan kamu nanti nggak mutar-mutar.
“Apa ide kamu untuk program / divisi ini?”
Beuuuh, ini dia, nih, pertanyaan gongnya!
By the way, pertanyaan begini sering muncul kalau kamu melamar pekerjaan di bidang kreatif, seperti di media, agensi iklan, atau agensi Public Relations. Misalnya, kalau kamu melamar kerja di stasiun televisi, pewawancara mungkin akan nanya, “Kamu akan buat program apa untuk stasiun TV ini?”
Persiapan menjawab:
a. Pertama-tama, coba pikirkan dulu, proyek-proyek apa yang ingin kamu kerjakan di perusahaan ini.
b. Kalau sudah kebayang, kamu nggak perlu merancang dan menghafalkan detil konsepnya, kok, soalnya pertanyaan yang diajukan ke kamu belum tentu akan persis seperti ini. Kadang pertanyaan ini dimodifikasi oleh pewawancara untuk menguji kreativitas kamu. Misalnya, mungkin si pewawancara akan nanya, “Coba berikan ide program televisi permainan untuk anak usia 7-12 tahun.”
c. Kalau pada hari H kamu mendapat pertanyaan yang “mengezutkan” seperti ini, jangan panik, ya! Just be creative dan jawab dengan tenang.
“Kapan bisa mulai bekerja?”
Untuk menjawab pertanyaan ini, prinsipnya adalah lebih cepat lebih baik. Tapi kamu musti komit dengan jawaban kamu, ya. Jangan sampai bilang bisa mulai kerja minggu depan, eh, ternyata kamu baru masuk 1-2 bulan kemudian. Bhaayy!
Persiapan menjawab:
a. Jawab sesuai kesanggupan.
b. Kalau kamu available kapan aja (alias nganggur banget!), maka sebaiknya kamu menjawab, “Bisa bekerja secepatnya.”
c. Kalau kamu nggak bisa bekerja secepatnya, berikan alasan yang bisa diterima.
“Apakah ada pertanyaan?”
Dalam wawancara kerja, pewawancara mungkin aja bertanya apakah kamu punya pertanyaan, untuk “mengetes” apakah kamu benar-benar tertarik dan paham tentang perusahaan mereka. Penting, lho!
Persiapan menjawab:
a. Kamu harus tahu betul apa yang mau kamu tanyakan. Jangan asal nanya, sob!
b. Jangan tanyakan hal-hal yang bisa dicek dengan mudah di Google.
c. Kamu bisa tanya tentang perkembangan perusahaan, hal-hal yang sedang digarap perusahaan, atau seputar pekerjaan yang ditawarkan.
Kalau mau dapat gambaran lebih jelas tentang pertanyaan ini, baca deh, pengalaman seorang CEO online publishing ini ketika mewawancarai pelamar!
***
Sukses buat interview-nya, gaes. Kalau yang wawancara bikin tegang, sembur aja! Sembur pakai cinta, maksudnya. Canda, deng! All the best, ya!
(sumber gambar: Mobajobs, Mimifong, Reddit, Quick Meme, We Know Memes)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus