Tanpa bermaksud carmuk—maksudnya cari muka, bukan cari nyamuk ya, gaes!—menurut saya, berusaha bikin dosen terkesan itu PENTING!

Kenapa? Karena bisa membuka jalan buat masa depan kamu! Soalnya, dosen biasanya memberikan apresiasi ke mahasiswa yang beliau anggap oke. Salah satu apresiasinya bisa berupa tambahan nilai. Lumayan bingits, ‘kan?

Selain itu, kamu juga bisa mendapat apresiasi berbentuk rekomendasi serta peluang-peluang “emas”. Misalnya, kalau kamu apply beasiswa, kamu pasti butuh rekomendasi dari dosen, dong? Kalau kamu jadi mahasiswa favorit seorang dosen, beliau pasti dengan senang hati memberikan rekomendasi yang oke. Atau bisa jadi, sang dosen malah mencalonkan kamu sebagai penerima beasiswa, saking terkesannya beliau sama kamu. Ataaaau… beliau ngasih kamu tawaran kerja! Senangnyaaa…

“Ah, untuk bikin dosen jadi terkesan, nilai gue pasti harus perfect, deh!”

Belum tentu, bos!

Jadi musti ngapain dong? Rajin bawain makan siang? Duduk paling depan tiap kuliah? Atau sering ngasih oleh-oleh kali, ya?

Dari pada tebak-tebak buah manggis yang kulitnya kini ada ekstraknya, mendingan langsung tanya ke para dosen: mahasiswa kayak gimana, sih, yang bisa bikin kalian terkesan?

Semangat Belajar di Dalam Maupun di Luar Kelas

“Mahasiswa yang berkesan buat saya adalah yang update, kreatif dan punya semangat belajar. Bukan cuma belajar di kelas, tetapi belajar dimanapun, tentang apapun.

Di luar kelas, dosen tetap bisa mengamati semangat belajar dan kreativitas mahasiswa, lho. Misalnya, saat mahasiswa membantu acara yang diadakan jurusan, atau ketika mereka dilibatkan dalam penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen.” Ajeng Ayu Arainikasih, dosen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok

Aktif dan Mau Berusaha

“Mahasiswa yang oke adalah yang aktif di kelas. Jadi dia merespon penjelasan saya, dengan cara bertanya atau ngasih pendapat.

Saya juga terkesan dengan mahasiswa yang selalu berusaha belajar, walaupun sebenarnya dia nggak terlalu pintar. Pernah, nih, ada mahasiswa saya yang nilai kuisnya jelek. Lalu dia tanya-tanya ke saya, di mana letak kesalahannya dan apa yang bisa dia perbaiki. Jadi kelihatan kalau si mahasiswa tersebut berusaha memperbaiki.” Paramita Ayuningtyas, Dosen Sastra Inggris Universitas Bina Nusantara, Jakarta 

Rajin Bertanya

“Saya terkesan banget dengan mahasiswa yang rajin tanya-tanya dan selalu penasaran. Nggak harus bertanya di dalam kelas, lho. Bisa juga di luar kelas.

Saya paham, sih, kalau mahasiswa itu cenderung malu bertanya. Pokoknya selama masih ada budaya ‘nyinyir’ di kelas, mahasiswa akan selalu malu bertanya dan sulit untuk bersinar. Makanya saya sengaja membuka channel komunikasi sebesar mungkin dengan mahasiswa, agar mereka punya akses untuk tanya-tanya.” Octa Ramayana, dosen Vokasi Penyiaran Universitas Indonesia

Inovatif

“Mahasiswa yang berani mengemukakan pendapatnya, meskipun pendapatnya tersebut nggak umum. Juga mahasiswa yang inovatif, punya ide-ide baru dan nggak mengikuti orang lain, baik di bidang akademis maupun di kegiatan kemahasiswaan.” drg. Ariadna A. Djais, dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta

Kreatif dan Humble

“Saya suka dengan mahasiswa yang kreatif dengan ilmunya. Jadi dia nggak sekedar punya ilmu, tapi tahu harus berbuat apa dengan ilmunya tersebut.

Yang lebih penting lagi, walaupun berilmu, mahasiswa sebaiknya rendah hati, punya etika dalam bersikap, dan bisa menempatkan diri saat berhadapan dengan siapapun. Agak susah, lho, menemukan mahasiswa yang seperti itu.” Umar Zaky, Dosen Teknik Informatika, Universitas Teknologi Yogyakarta

***

Itu dia, tuuuh, rahasia jadi mahasiswa yang berkesan bagi dosen. Nggak harus punya nilai paling mentereng sekampus ‘kan.? Juga nggak perlu sok akrab, muji-muji berlebihan, apalagi sampai ngasih sogokan ke dosen! Nah, apakah kamu termasuk mahasiswa yang berkesan di mata dosen?

(sumber gambar: Mommy Wurk, Meredith, BBC)