9 Tips Sukses Garage Sale!

“Tradisi” yang saya lakukan tiap menjelang tahun baru dan semester baru adalah beres-beres kamar dan lemari. Bebenah bukanlah kegiatan favorit saya, tapi dengan bebenah, saya jadi saya bisa menentukan what’s in and what’s out dari lemari.

Tahun ini, saya makin semangat melakukan ritual beres-beres karena mau… ikutan garage sale! Rencananya, barang-barang pribadi yang jarang atau udah nggak terpakai—tapi masih dalam kondisi oke—akan saya jual di ajang ini. Supaya barang-barang saya nggak kebanyakan numpuk di kamar, lah. Cukup duit aja yang numpuk, kak!

Karena belum pernah ikutan sebelumnya, saya pun cari-cari info dulu ke teman-teman yang berpengalaman buka lapak di garage sale.

Berikut rangkuman “ilmu” sukses garage sale yang saya dapatkan.

#1. Jualan sendirian atau rame-rame?

Tentukan dulu, mau menggelar garage sale sendirian—dalam artian buka lapak sendiri aja—atau ngajak teman lain?

Kalau sendiri, kamu akan lebih mudah mengorganisir barang-barang jualan. Sementara kalau rame-rame, barang jualannya jadi lebih banyak dan bervariasi, namun perhitungan dan pencatatan penjualannya pun benar-benar harus diperhatikan. Soalnya ‘kan, uangnya milik bersama.

Garage sale bersama juga berarti bagi-bagi tugas. Laila Achmad, alumni Sastra Inggris Universitas Indonesia yang punya pengalaman ikutan garage sale bareng teman-temannya, ngasih tips, “Perlu dibuat jadwal piket untuk menjaga booth. Biar jangan pas pagi heboh kumpul semua, eh, siangnya sepi. Yang piket pertama harus buka lapak dan menata barang, sementara yang piket terakhir harus beres-beres tutup lapak.” 

Laila menambahkan, “Biar nggak ada barang yang tertukar, semua barang harus dikasih kode inisial pemiliknya. Trus, barang yang laku harus dicatat, milik siapa, harga di label berapa dan terjual dengan harga berapa.”

#2. Gimana sistem pengumpulan dan pemilihan barang jualan?

Kalau kamu mau titip jual barang di event khusus garage sale, biasanya kita bisa menyerahkan barang-barang kamu di tempat tertentu. “Karena kami membuka pengumpulan barang dari semua orang, kami bikin beberapa tempat drop off (menaruh barang). Kadang ada barang yang bagus banget, kadang ada yang nggak banget,” kata Raras Adrina, alumni Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara, Jakarta, yang juga penyelenggara charity garage sale, Secondhand for Life.

Barang yang sudah terseleksi.

Memang, seleksi barang WAJIB dilakukan. Pastikan semua barang yang akan dijual masih layak digunakan.

Kondisi barang juga WAJIB diinformasikan ke pembeli. Misalnya, kalau ada kancing yang terlepas atau ada noda, supaya pembeli nggak ngerasa tertipu.

#3. Jualannya di garasi rumah, tempat umum, atau bazar?

Masing-masing jenis lokasi garage sale punya kelebihan dan kekurangan. Kalau jualan di garasi rumah sendiri, waktu jualan dan pemakaian tempatnya lebih fleksibel. Free pula! Tapi apakah lokasi rumah kamu strategis, mudah dilihat dan dijangkau pembeli? Trus, gimana lahan parkirnya?

Kalau buka lapak di halaman dan garasi rumah, jadinya lebih bebas.

Kalau jualan di tempat umum, biasanya aksesnya mudah dan tempatnya bisa disesuaikan dengan target pembeli. “Kalau kamu punya target pembeli kalangan menengah ke atas, cocoknya bikin garage sale di kafe. Sedangkan kalau target pembelinya anak gaul, ya jualannya di tongkrongan mereka,” kata Raras. Tentunya, tempat umum perlu izin khusus dan ada biaya sewanya. Waktu jualannya pun terbatas.

youthmanual secondhandforlife

youthmanual secondhandforlife

Beberapa ajang garage sale yang dilakukan oleh Raras dan tim Secondhand for Life yang diadakan di berbagai tempat umum. Keuntungan garage sale ini mecapai belasan hingga tujuh puluhan juta untuk didonasikan.

Pilihan lainnya adalah buka lapak di ajang khusus garage sale, seperti yang pernah dilakukan Laila Achmad.

Enaknya jualan di ajang khusus begini adalah sudah ada yang mengorganisir, sehingga jualannya lebih praktis dan teratur.

Trus, makin banyak yang jualan di ajang ini = makin banyak yang promosi.

Tenant dan penyelenggaranya pun mempengaruhi minat pembeli.  Misalnya, kalo EO-nya adalah artis beken, yang datang pun biasanya banyak. Salah satu event garage sale yang beken adalah Pandora Box Garage Sale.  

Tapi kalau kamu ikutan ajang khusus begini, kamu harus bayar sewa lapaknya. Trus, kalau barang jualan kamu nggak se-oke tenant lain, bisa-bisa lapak kamu kalah saing!

#4. Jualannya barang tertentu aja, atau sagala aya?

Ada lapak atau ajang garage sale yang hanya menjual barang tertentu. Misalnya, jualan pakaian bermerek atau homeware aja. Biasanya, tipe pembeli yang datang akan spesifik juga.

Namun ada lapak yang barang jualannya beragam banget. Malah ada, lho, lapak yang sekalian jualan minuman segar dan makanan ringan.

#5. Fixed price atau bisa ditawar?

“Kalau ngasih harga fixed price, aku, sih, khawatir barangnya bakal kurang laku. Pembelinya ada yang suka “Afgan” (sadis), sih, pas nawar. Padahal mereka tau kalau hasil penjualan garage sale-nya nanti buat charity,” curhat Raras.

Ditawar, ditawar... Asal jangan "Afgan", ya, nawarnya!

Kalau ada pembeli yang menawar barang jualan kamu, pastikan harga di label dan harga jualnya (setelah ditawar) dicatat. Biar datanya makin lengkap, simpen juga tag harga barang yang udah terjual. 

Tentu saja, kamu juga boleh memasang harga pas. Jadi lebih praktis, sih, karena nggak pakai tawar-tawaran, walaupun biasanya adaaa aja yang kekeuh nawar!

#6. Perlu mencantumkan label harga di barang jualan?

Perlu! Kalau nggak, kita bakal capek meladeni pertanyaan pembeli tentang harga. Paling oke, sih, pake tag gun alias alat otomatis untuk pasang label harga yang bisa dicari di toko buku. Bisa juga menggunakan stiker label yang ditempel di barang jualan, dengan risiko gampang lepas, terutama kalau ditempel di baju.

youthmanual

Bentuk tag gun standar

Cara lainnya adalah mengelompokkan barang sesuai harga. Misalnya, barang-barang yang seharga Rp35,000 semua dikumpulkan, lalu ditaruh di keranjang atau hanger khusus.

#7. Butuh SATPAM?

Saat jualan, kamu perlu, lho, ngejagain barang dari tangan-tangan “usil” atau dari orang yang suka menukar label harga. Jeng, jeng!

Raras punya pengalaman, “Kadang ada pembeli yang bohong. Ngambil barang yang mahal, tapi ngakunya ngambil dari rak barang Rp10,000. Padahal penampilan orangnya kayak berduit.” Tuh, kan!

#8. Promosi di medsos atau text message?

Dua-duanya oke. Semakin banyak garage sale kamu dipromosikan, semakin banyak pembeli yang datang. Asal jangan broadcast message tiap jam kayak alarm. Annoying, sob!

Coba, deh, buat e-flyer dengan kata-kata dan image yang menarik—juga informatif, tentunya—tentang garage sale kamu. Sebarkan juga sneak preview berupa foto-foto sebagian barang jualanmu yang terbaik, biar orang-orang pada penasaran.

youthmanual-garage sale

#9. Apa aja yang perlu disiapkan di hari H?

  • Uang kembalian.
  • Buku catatan, untuk mencatat apa aja barang yang udah terjual, kodenya, harga di labelnya, dan harga jualnya setelah ditawar.
  • Tempat menyimpan uang. Paling sederhana sih, pouch atau tas pinggang.
  • Kantong.
  • Kontainer/kotak untuk menyimpan barang jualan.
  • Perlengkapan display sesuai kebutuhan, seperti hanger, rail hanger, rak, keranjang dan sebagainya.
  • Tulisan harga/promo yang besar. Misalnya, tulisan “Under 100k” atau “Buy 2 Get 1 Free”. Bisa dicetak dan ditempel di karton, ditulis di papan tulis, pakai styrofoam, dan sebagainya.
  • Cermin, lebih oke yang seluruh badan.
  • Ruang ganti. Nggak harus ada, sih. Tapi kalau ada, akan jadi poin plus.

Selamat jualan! Laris manis tanjung kimpul, ya, gaes.

(sumber gambar: Secondhand for Life, @pandoraboxgaragesale, Fetty Asihta, Sabuncurahmotto, Ourthriftynickel, Bridestory)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1