5 Hal Yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Melakukan Tes Seleksi Program Percepatan Karir

Sebelumnya, saya pernah menulis artikel tentang program percepatan karir. Hayo… Sudah baca belum? Kalau belum baca, bisa dibaca disini ya 5 Program Percepatan Karir yang Harus Kamu Ketahui! 

Nah, buat yang sudah baca, masih ingat nggak apa itu program percepatan karir? Kalau lupa, program percepatan karir adalah suatu program yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan. Dalam program ini, para pelamar yang berhasil lolos akan diberikan berbagai training atau pelatihan dengan tujuan yaitu untuk dipersiapkan sebagai pemimpin dari perusahaan tersebut.

Setiap perusahaan memiliki waktu yang berbeda-beda untuk kenaikan posisi atau jabatan bagi para pegawai lulusan program percepatan karir. Ada beberapa perusahaan yang memberikan waktu enam bulan hingga satu tahun untuk para calon pegawai dapat menempati posisi asisten manager. Ada pula dari beberapa perusahaan yang memberikan waktu sekitar dua hingga tiga tahun agar seorang pegawai dapat menempati posisi manager.

Nah, program percepatan ini sangat digandrungi, gaes! Selain memberikan peluang yang cukup besar untuk menempati posisi atau jabatan tinggi, program yang satu ini pun tentunya memberikan salary atau gaji yang cukup besar untuk pegawai baru.

Saya pernah ikut melamar program percepatan karir ini. Waktu itu saya melamar dan mengikuti tahap seleksi di tiga perusahaan, yaitu di salah satu bank syariah, di salah satu saluran TV dan juga di salah satu perusahaan minuman ringan. Namun, di ketiga perusahaan tersebut saya selalu mengalami kegagalan. Jumlah pelamar yang sangat banyak pun bisa menjadi salah satu faktor kenapa saya gagal pada program yang satu ini.

Nah, agar kamu nggak banyak gagal seperti saya, sebelum ikut seleksi program percepatan karir, yuk, perhatikan hal-hal berikut ini!

1. Cari tahu tipe-tipe psikotes

wartegg test

Biasanya, nih, gaes, kalau kamu ikutan program percepatan karir, tes seleksi yang akan kamu lakukan akan sangat panjang dan juga butuh waktu yang lama. Tes seleksi yang pertama kamu lakukan pada program percepatan karir umumnya ialah tes psikotes.

Pada tes ini, kamu akan diberikan berbagai macam tipe-tipe soal psikotes. Tipe-tipe soal yang biasa dikeluarkan dalam program percepatan karir ialah tipe soal tes kemampuan verbal, klasifikasi gambar, matematika dasar, daya ingat, wartegg, deret angka, kraepelin atau pauli menggambar orang, menggambar pohon dan sebagainya.

Katanya, dari tes psikotes, para HRD bisa tahu, lho, tentang dirimu. Eh bukan berarti para HRD langsung tahu kamu hobinya apa, tanggal lahirnya kapan dan lahir dimana, ya, gaes. Dari tes ini, para HRD bisa tahu tentang bagaimana kapasitas daya ingatmu, bagaimana kemampuan menalar yang kamu miliki dan sebagainya.

Saran saya, ada baiknya kalau kamu tahu terlebih dahulu tentang masing-masing tipe psikotes. Guna mengetahui tes psikotes terlebih dahulu ialah agar waktumu tidak habis untuk membaca instruksi pengerjaan soal psikotes.

2. Belajar Kraepelin dan Pauli

tes kraepelin atau koran

Tes krapelin atau tes pauli ini memiliki nama lainnya yang mungkin lebih sering kamu dengar. Nama lain dari kedua tes ini adalah tes koran. Memangnya kenapa, sih, kok, tes kraepelin dan tes pauli disebut dengan tes koran? Karena kertas yang akan kamu isi sebesar ukuran koran, gaes. Apakah kamu tahu isi dari kertas-kertas tersebut? Yap, isinya ialah deretan angka yang banyak sekali.

Terus, angka-angka itu akan diapakan? Tentunya harus kamu hitung dong, hehe. Kalau tes kraepelin, kamu menghitung angka dari bawah dan mengharuskan kamu untuk berpindah jalur ketika ada instruksi “pindah” dari si penjaga. Kalau tes pauli, kamu menghitung deretan angka dari atas kebawah. Kamu pun harus menggaris angka dan jumlah terakhir yang kamu hitung ketika ada aba-aba “garis”.

Dalam tes ini, kamu akan merasakan adanya tekanan. Kok, bisa? Iya dong, dalam jangka waktu yang sangat sebentar, kamu harus menghitung banyak sekali angka. Belum lagi kalau lirik-lirik ke sampingmu dan melihat bahwa dia sudah lebih cepat menghitungnya dari kamu, pasti langsung jiper duluan, deh.

Menurut saya, ada baiknya kamu latihan dalam soal hitung-menghitung. Sebenarnya, hitungan di tes yang satu ini nggak susah, kok, karena hanya menghitung angka dari nol hingga sembilan. Carilah aplikasi yang bisa membantumu untuk latihan hitung-menghitung.

3. Cari tahu tentang LGD dan FGD

LGD dan FGD

Apa, sih, LGD dan FGD tuh? LGD adalah Leaderless Group Discussion, sedangkan FGD adalah Focus Group Discussion. Dalam tes yang satu ini, kamu nggak akan disuruh hitung-menghitung lagi, gaes, melainkan kamu akan disuruh aktif berbicara dalam satu kelompok yang terdiri dari lima hingga sepuluh orang. Bedanya LGD dan FGD, tuh, apa, ya? Kalau LGD kamu nggak akan menemukan moderator dalam diskusimu, kalau FGD pasti ada satu moderator baik itu dari peserta maupun dari pihak perusahaan.

Hal apa, sih, yang biasa dibicarakan di LGD atau FGD? Well, ada banyak hal, gaes. Tema yang pernah saya bahas di LGD ialah tentang mata uang Rupiah yang melemah dan anarkisme dalam suporter sepak bola. Nah, menurut saya, kamu harus cari tahu, nih, bagaimana, sih, cara melakukan LGD atau FGD yang baik.

4. Biasakan diri untuk berbicara bahasa Inggris dan update berita

Biasanya, nih, gaes, LGD dan FGD yang dilakukan dalam seleksi program percepatan karir menggunakan bahasa Inggris. Maka dari itu, gaes, sebelum kamu melakukan LGD atau FGD, biasakan dirimu dalam berbahasa Inggris agar saat diskusi kamu nggak pusing memikirkan tentang bahasa.

Kamu nggak akan dikasih tahu tema yang akan dibahas dari jauh-jauh hari, gaes, melainkan saat itu diskusi dan pada saat itu pula kamu akan diberikan tema. Tema yang pernah saya diskusi sebelumnya merupakan tema-tema yang sedang happening ada saat itu. Maka dari itu, ada baiknya, sebelum diskusi, kamu update terlebih dahulu tentang berita-berita terkini.

5. Jaga Kesehatan

Setelah melakukan berbagai macam tes seleksi, tes terakhir dalam seleksi ini ialah tes kesehatan. Ketika saya mengikuti tes kesehatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, hal yang dicek, ada banyak banget, nih, gaes.

Hal-hal yang saya lakukan saat cek kesehatan yaitu, saya harus berpuasa selama sepuluh jam sebelum diambil darah. Setelah diambil darah, saya disuruh datang ke dokter umum untuk diperiksa dan ditanyai tentang penyakit yang diidap, siklus menstruasi, penyakit yang dimiliki oleh orangtua dan sebagainya. Setelahnya, saya melakukan rontgen, tes EKG, cek minus mata dan buta warna, cek tensi darah dan juga tes gula darah.

Nah, banyak, lho, orang yang cuek dengan tahap yang satu ini, padahal tahap ini banyak menggugurkan peserta. Saran saya, beberapa hari sebelum tes kesehatan, jangan bergadang, ya, gaes. Selain itu, atur pola makan dan juga berolahraga.

Baca juga:

(Sumber gambar: binakarir.com, blogspot.com, tipscaraterbaik.com, businessnewsline.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1