IPK Kurang Memuaskan, Apa yang Harus Dilakukan?

Biasanya, IPK di bawah 3.00 dianggap kurang memuaskan. Sebab sebagian perusahaan mensyaratkan angka tertentu untuk pelamarnya, yakni minimal 3.00 atau 2.80. Nah, bagaimana jika IPK kamu tidak menyentuh angka 3.00? Seberapa besar pengaruh IPK terhadap peluang karier?

Korelasi antara IPK, peluang kerja, dan kesuksesan nggak mutlak dan sangat bisa diperdebatkan. Dengan kata lain, belum tentu pemilik IPK tinggi sukses ketika berkarier ataupun sebaliknya. Namun, IPK memang berkaitan dengan kesempatan kerja, terutama untuk fresh graduate alias lulusan baru. Seperti yang disebutkan di atas, beberapa perusahaan mensyaratkan standar IPK tertentu. Lantas, jika IPK kamu belum memuaskan (3.00 ke atas), apa yang harus dilakukan?

1. Cuci nilai dan tambah mata kuliah.

Opsi ini bisa dilakukan jika kamu belum lulus atau berada di semester akhir. Kamu udah bisa tuh, memperkirakan IPK yang diperoleh. Cek cara menghitung IPK di sini: Rumus Menghitung IPK.

Nah, kamu bisa tuh mencuci nilai, alias mengulang mata kuliah yang nilainya kurang memuaskan, seperti C atau C+ dengan harapan mendapatkan nilai A. Selain untuk memperbaiki angka IPK, mengulang mata kuliah juga membuat kamu mendalami ilmunya. Bisa juga kamu mengambil (menambah) mata kuliah lain yang bermanfaat.

Konsekuensinya, SKS atau matkul yang kamu ambil jadi lebih banyak. Dan bisa jadi masa kuliah kamu juga jadi lebih panjang.  Trus, jika performa kamu di kelas nggak oke, ada risiko nilainya nggak berubah menjadi lebih baik.

Selengkapnya mengenai cuci  nilai bisa kamu cek di sini:

Cuci Nilai Mata Kuliah: Apa Itu dan Perlu Nggak, Sih

2. Tingkatkan hard skills yang berkaitan dengan pekerjaaan yang ingin digeluti.

IPK merupakan salah satu penilaian saat mendaftar kerja. Ingat, SALAH SATU dan bukan SATU-SATUNYA. So, kalau merasa bahwa nilai IPK kamu standar aja, kuasai dan tajamkan skill yang dapat membantu pekerjaanmu. Kamu bisa mengambil kursus, ikut pelatihan, atau belajar secara otodidak.

Misalnya nih, saingan kamu IPK-nya 3.5 namun nggak memiliki skill lain di luar kemampuan akademik, sementara IPK kamu 2.85 tapi kamu menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, atau jago photoshop/menggunakan aplikasi desain. Lumayan, ‘kan?

Jadi, investasikan lah waktu, tenaga, bahkan materil (uang) untuk mempelajari dan mengasah kemampuan yang dapat mendukung kariermu dan mengembangkan dirimu.

3. Perkaya pengalaman.

Hal lain yang juga menjadi pertimbangan adalah pengalaman. Bisa berupa pengalaman berorganisasi, menjadi penanggung jawab/panitia acara hingga kegiatan magang. Walaupun IPK bukan kekuatanmu, tapi kamu bisa mendapatkan nilai plus dari resume pengalaman.  

 4. Lanjut S2.

Mungkin kesadaran untuk kuliah dengan “genah” terlambat datang hingga penghujung S1 dan hasilnya pun nggak memuaskan. Lanjut mengambil kuliah S2/pascasarjana/profesi merupakan opsi yang bisa kamu ambil untuk membalik keadaan. Tapi, semua kembali ke diri kamu sendiri. Mesti fokus, disiplin, dan bertekad kuat. Buang kebiasaan santuy kamu, yha. Saatnya untuk menaikkan standar kamu. Ini bukan soal nilai, tapi lebih pada mencari ilmu dan tanggung jawab.

5. Usaha ekstra keras dalam mencari pekerjaan.

Dibandingkan teman –teman yang memiliki skor IPK tinggi, kamu mesti berusaha lebih gaspol dalam mencari pekerjaan. Mulai dari supergetol mencari lowongan, ekstra perhatian dalam membuat CV dan cover letter, lebih mempersiapkan diri saat menghadapi interview/tes kerja, dan lain sebagainya. Kamu juga mesti tahan mental menghadapi penolakan. Coba terus!

6. Bekerja dengan sungguh sungguh.

Berdasarkan pengalaman, IPK itu lebih terasa berpengaruh untuk fresh grad. Selanjutnya pengalamanmu lah yang lebih menentukan.

Maksudnya gimana? Ketika sudah berpengalaman kerja beberapa tahun, perusahaan udah nggak akan lagi fokus dengan nilaimu di bangku kuliah dulu. Karena yang jadi pertimbangan utama adalah pengalaman kerja kamu.

Berapa jam terbang kamu, apa saja tanggung jawab yang diemban, bagaimana pencapaian selama bekerja, mana saja jaringan (networking) yang dimiliki, hingga soal attitude kamu ketika bekerja akan menjadi penilaian. Boro boro deh, nanyain IPK. Kemungkinannnya kecil banget!

Jadi, seandainya kamu diterima bekerja (first job) dengan posisi, penghasilan, dan tanggung jawab yang nggak seberapa, tetap lakukan yang terbaik. Karena rekam jejak itulah yang akan menjadi modal kemajuan kariermu.

***

Jika IPK kamu nggak seberapa jangan patah semangat. Perasaan minder, menyesali diri, atau serba pesimis nggak bakalan membawa kamu ke mana mana. Hadapi semua dan lakukan yang terbaik. Keenam jalan di atas pun bisa kamu lakukan. Semoga berhasil!

(sumber gambar: pexel.com)

Baca juga:

https://rencanamu.id/post/sudut-pandang/pro-kontra-nilai-ipk-penting-nggak-sih

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1