Mau Kuliah Di Luar Negeri? Persiapkan 5 Hal Ini Dari Sekarang!
- Mar 21, 2017
- Nadia Fernanda
Berbeda dengan persiapan untuk berkuliah di dalam negeri, persiapan kuliah di luar negeri memiliki proses dan akan memakan waktu yang jauh lebih panjang. Usaha yang dikerahkan pun pastinya juga nggak boleh setengah-setengah, sob!
Karena itulah, keputusan untuk kuliah di luar negeri pun juga bukan sesuatu yang bisa kamu lakukan secara instan. Agar dapat berkuliah di universitas impian di negara tujuan (setelah mengantongi izin ortu), kamu harus memiliki komitmen yang kuat untuk mempersiapkan diri semaksimal mungkin dari sekarang. Persiapannya apa aja, nih?
1. Memilih negara tujuan, jurusan, dan universitas yang diinginkan
Ketika menentukan negara tujuan, kamu harus benar-benar paham alasan kenapa kamu memilih negara tersebut agar tidak menyesal ketika akhirnya kamu “terjun ke lapangan”.
Perbanyak cari tahu soal negara tujan kamu, mulai dari biaya hidup, adat dan kebudayaan, sampai tempat-tempat penting dan makanannya dari berbagai sumber terpercaya yang bisa kamu temui. Kamu bisa browsing dari internet, bertanya kepada senior, atau bahkan datang langsung ke kedutaan negara tersebut.
Banyak pelajar (mungkin termasuk kamu) ingin berkuliah di luar negeri karena fasilitas penunjang pendidikan yang lebih memadai atau karena tertarik dengan budaya belajar di negara tersebut. Hal ini boleh banget, lho, kamu jadikan pertimbangan dalam memilih negara yang tepat untuk melanjutkan studi kamu ke jenjang yang lebih tinggi.
Trus, jangan lupa untuk mencocokkan minat dan bakat kamu dengan jurusan apa yang akan kamu ambil. Pastikan universitas tujuan kamu memiliki sarana dan prasana yang maksimal untuk menunjang studi kamu. Soalnya, kalau ternyata nggak ada bedanya (atau bahkan nggak lebih baik) dari kuliah di dalam negeri, apa gunannya kamu repot-repot mengurus persiapan untuk berkuliah di sana?
2. Nilai tes kemampuan Bahasa Inggris
Kalau ingin berkuliah ke negara mana pun, pastinya kamu harus mempunyai kemampuan berbahasa inggris sebagai bahasa universal yang mumpuni, dong, ya. Kalau nggak, kamu mau ngobrol pake bahasa apa? Bahasa tubuh? Hihihi.
Kemampuan berbahasa Inggris yang paling dasar dan harus kamu kuasai untuk dapat berinteraksi di kehidupan sehari-hari adalah kemampuan berkomunikasi lansung, yaitu berbicara (speaking) dan mendengarkan (listening). Biasakanlah diri kamu untuk berkomunikasi langsung menggunakan Bahasa Inggris sejak dini, agar sesampainya disana kamu nggak canggung dan gelagapan.
Nilai ukur sebagai syarat pendaftaran pun juga nggak boleh dilupakan, gaes! Ikuti tes kemampuan Bahasa Inggris seperti TOEFL atau IELTS sesuai dengan universitas dan negara yang mempersyaratkan jenis tes yang dibutuhkan. Untuk hasil yang paling maksimal, kamu dapat mengikuti kursus persiapan tes atau belajar secara otodidak menggunakan contoh soal dari situs internet dan buku-buku panduan.
3. Dokumen perjalanan
Karena kamu akan menempuh studi di negara lain sebagai warga negara asing, pastinya kamu membutuhkan dokumen-dokumen asli dari negara untuk memenuhi izin dan persyaratan teknis.
Dokumen perjalanan yang paling penting untuk kamu persiapkan adalah paspor dan visa pelajar. Untuk berjaga-jaga, fotokopilah semua dokumen pelajar asli kamu dan simpan di tempat yang aman. Karena paspor dan visa pelajar nggak bisa didapatkan secara instan, ada baiknya kalau kamu mengurus kedua dokumen ini segera setelah kamu memutuskan untuk berkuliah di luar negeri.
Sedikit tips, nih, gaes. Daripada kamu membawa dokumen-dokumen penting itu kemana-mana, ada baiknya kamu foto atau scan halaman depan paspor, halaman cap ketibaan dan visa pelajar dengan handphone kamu. Meskipun nggak bisa dipakain untuk berpergian, hasil foto atau scan itu dapat digunakan untuk membuktikan status kamu untuk mendapatkan diskon pelajar di berbagai tempat, lho!
4. Transkrip nilai, personal statement dan recommendation letter
Dari sisi akademis, dokumen yang paling penting untuk kamu persiapkan adalah transkrip nilai yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan disahkan oleh pihak yang berwenang. Meskipun nggak selalu, ada juga institusi yang mensyaratkan dokumen bukti bahwa kamu sudah menyelesaikan pendidikan dasar selama 12 tahun atau setara dari negara asal.
Berbeda dengan pendaftaran kuliah di dalam negeri yang sistemnya hanya “setor nilai”, kuliah di luar negeri juga membutuhkan pembuktian kesiapan dan komitmen kamu secara tertulis. Makanya, kamu juga harus mempersiapkan personal statement dan recommendation letter yang baik untuk memperbesar peluang kamu diterima di universitas tujuan.
Personal statement atau statement of purpose adalah surat pernyataan untuk meyakinkan universitas kenapa mereka harus menerima kamu sebagai mahasiswa mereka. Kamu harus bisa menuangkan kesan positif yang kamu miliki ke dalamnya. Maka, sisakan waktu yang banyak untuk menulis personal statement yang menampilkan alasan kamu tertarik kuliah di jurusan spesifik di universitas tersebut.
Sedangkan recommendation letter adalah rekomendasi fisik yang sering diminta oleh universitas tujuan, yaitu berupa surat dari orang yang berkualifikasi seperti guru sekolah atau guidance counsellor. Mulai sekarang, carilah orang yang mengenal kemampuan akademik serta karakter kamu sebagai seorang pelajar untuk dapat menampilkan “sisi lain” terbaik kamu di dalam surat tersebut.
5. Kesehatan fisik dan mental
Kesehatan adalah hal yang paling penting untuk dapat mengerjar studi setinggi dan sejauh mungkin, namun juga menjadi hal yang paling sering dilupakan untuk dipersiapkan semaksimal mungkin. Duh!
Jagalah kesehatan fisik kamu sebaik mungkin selama kamu masih berada di negara sendiri. Seimbangkan kegiatan belajar dengan olahraga atau beristirahat dengan frekuensi dan proporsi yang pas. Jangan sampai menghambat kegiatan belajar, deh. Sakit di negara sendiri aja bikin repot, apalagi sakit di negara orang!
Agar kamu lebih tenang, segera daftarkan diri ke program asuransi untuk pelajar. Jangan lupa untuk lakukan medical check-up sebelum keberangkatan, dan meminta surat bebas penyakit sebagai salah satu syarat berkuliah ke luar negeri.
Mental yang kuat juga akan sangat membantu kamu untuk bisa survive di sana. Biasakanlah untuk hidup mandiri, tidak banyak mengeluh, dan membuka diri untuk mencoba hal-hal baru agar kamu nggak terkena culture shock dan homesick setibanya di sana.
Terlebih, jangan sampai kamu terlalu capek dan stres duluan gara-gara terlalu memaksakan diri mempersiapkan hal-hal ini, lho, ya. Asal dilakukan dengan benar dan nggak terburu-buru, semua dijamin selesai tepat waktu dan aman sampai tujuan, kok!
***
Eniwei, kapan, sih, waktu terbaik untuk mulai mempersiapkan hal-hal di atas?
Agar kamu bisa mempersiapkan segala hal (terutama dokumen dan berkas resmi) dengan maksimal dan nggak terbebani oleh waktu, waktu ideal untuk kamu memulai adalah minimal 18 bulan sebelum tenggat waktu pendaftaran.
Semangat, ya!
Baca juga:
- Cara Meyakinkan Orang Tua Supaya Boleh Kuliah Di Luar Kota Atau Luar Negeri
- Serba Serbi dan Tips Lulus TOEFL Dengan Nilai Tinggi
- Serba Serbi dan Tips Lulus IELTS Dengan Nilai Tinggi
(sumber gambar: theodysseyonline.com, indiaeducation.net, britishcouncil.in, greatlist.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus