Gimana, Sih, Anies Baswedan Semasa Remaja?

Banyak yang menyayangkan dicopotnya Pak Anies Baswedan sebagai  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada reshuffle kabinet jilid dua kemarin (27/7). Soalnya, pemikiran dan kiprah Pak Anies dianggap membawa perubahan positif untuk bangsa, terutama generasi muda.

Di samping itu, beliau juga dikenal dekat dan pro anak muda. Tapi sosok Pak Anies Baswedan saat remaja sendiri gimana, sih? Apakah beliau juga sempat mengalami masa-masa ababil, galau, dan doyan selfie? *krik, krik*

anies baswedan muda

Hayo, yang manakah Pak Anies?

Simak perjalanan Pak Anies muda berikut ini!

* Waktu kecil, kelahiran 7 Mei 1969 ini sangat aktif. Beliau nggak bisa diam dan hobi berkelahi. Malah Pak Anies kecil pernah dikeroyok anak-anak sepantarannya!

* Ayah-ibu Pak Anies bekerja sebagai dosen, sedangkan kakeknya adalah seorang jurnalis dan perintis kemerdekaan RI.

* Waktu berumur 12 tahun, siswa SD Laboratori Yogyakarta ini bikin sebuah klub yang terdiri dari anak-anak usia 7-15 tahun yang tinggal di sekitar rumahnya. Klub ini dinamakan Kelabang (Klub Anak Berkembang). Pak Anies terpilih menjadi ketuanya.

Walau anggotanya masih kecil-kecil, mereka bisa bikin kegiatan olahraga dan seni, lho. Kreatif, ya? Nggak cuma asyik main game aja! #jleb

* Ketika bersekolah di SMPN 5 Yogyakarta, Pak Anies aktif di OSIS sebagai Ketua Seksi Pengabdian Masyarakat. Salah satu tugasnya adalah mengumpulkan dan menyampaikan bantuan kepada warga sekolah yang mengalami musibah, plus menjenguk mereka. Misalnya, ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia atau sakit.

Mungkin pengalaman ini, ya, yang bikin Pak Anies lebih peka dan care dengan orang lain.

anies

Pak Anies (kiri), sudah aktif sejak kecil.

* Waktu SMP, Pak Anies juga pernah “bandel”. Beliau pernah ditangkap karena membawa motor tanpa SIM. Pak Anies juga pernah ceroboh dan menabrak orang hingga pingsan, sementara dia sendiri luka-luka (dan pas lagi-lagi bawa motor tanpa SIM. Namanya juga anak masih esempe!). Kejadian tersebut memberikan pelajaran tersendiri buat Pak Anies. 

* Setelah SMP, Anies masuk SMAN 2 Yogyakarta. Baru tiga bulan jadi anak SMA, beliau sudah memenangkan pemilihan ketua OSIS. Namun karena masih junior, Pak Anies dijadikan wakil ketua OSIS.

Nah, dari situ Pak Anies dikirim untuk ikut pelatihan kepemimpinan ketua OSIS se-Indonesia. Anies kemudian terpilih menjadi ketua OSIS SMA se-Indonesia. Beuh! Bayangin aja, baru kelas 1 SMA tapi sudah memimpin para Ketua OSIS yang umumnya lebih tua darinya. Plus, beliau jadi bisa ketemu Bapak Fuad Hasan, Menteri Pendidikan RI saat itu.

“Sebagai anak Yogya, orang pelosok, yang datang ke Jakarta dan bisa berjabat tangan dengan Pak Menteri, wah, saya seperti sedang mimpi,” cerita Pak Anies kepada majalah Femina.

* Sejak SMA, sudah banyak cewek yang naksir sama sosok Pak Anies yang smart dan populer. Ehem, ehem. Beliau sendiri juga sempat naksir-naksiran, sih. Tapiiii... ternyata seorang Anies Basewedan NGGAK PERNAH PACARAN SAMPAI LULUS KULIAH. APA???!

”Saya juga ingin punya pacar. Tetapi karena tidak ada keberanian untuk memulai dan main-main, maka saya memilih untuk tidak pacaran,” kata suami Fery Farhati Ganis S.Psi, M.Sc, seperti yang dikutip dari majalah Femina.

Pak Anies adalah seorang gentleman nggak berani mempermainkan perasaan cewek, maka beliau nggak mau pacaran namun hubungannya nggak serius. Lagipula, dengan berstatus jomblo, Pak Anies muda jadi lebih bisa fokus dengan segudang aktivitasnya, dan (mungkin) bisa menjaga “fans-fans” cewek yang ngarep. Hihihi!

* Di kelas, prestasi akademik Pak Anies terbilang lumayan, meskipun bukan yang paling gemilang. Apalagi Pak Anies yang berasal dari keluarga relijius ini sibuk banget berorganisasi. Meskipun begitu, bahasa Inggris beliau termasuk menonjol.

Pada tahun 1987, Pak Anies berhasil terpilih ikutan program pertukaran pelajar AFS selama setahun di Wisconsin, Amerika Serikat. Konsekuensinya, beliau harus lebih lama setahun di SMA, hingga totalnya 4 tahun.

Meski lama banget, Pak Anies nggak merasa rugi. "Kita ditarik satu tahun ke belakang, untuk selanjutnya dilempar jauh ke depan," begitu kata pria yang sangat dekat dengan ortunya ini. Pengalaman di luar negeri ini pun membuka wawasan Pak Anies remaja,

anies baswedan

Ketika ikutan pertukaran pelajar. Pak Anies sempat mengalami culture shock, namun banyak pengalaman berharga yang diperolehnya.

FYI, Mutiara  Baswedan , putri Pak Anies, mengikuti jejak sang ayah dan tahun 2014 terpilih ikut pertukaran pelajar AFS juga, lho.

* Pas pulang dari Amerika, Anies sempat merasa galau karena perbedaan budaya antara Indonesia dengan Amerika, dan karena sempat merasakan kemajuan yang pesat di luar negeri. Pak Anies sempat merasa nggak betah di sini.

Untungnya, ada sang bunda yang setia mendengarkan keluh kesah Pak Anies dan sesekali memberi masukan. Akhirnya Pak Anies muda bisa menyesuaikan diri.

* Ketika remaja, Pak Anies juga sempat merasakan nggak enaknya diospek. "Saya pernah mengalami disuruh berbicara dengan spion. Itu ‘kan, merendahkan akal sehat. Sekolah seharusnya menjadi tempat berkembangnya akal sehat,” ujarnya pada media.

Nggak heran ketika menjabat sebagai Mendikbud, beliau sangat menentang MOS.

* Tahun 1989, Pak Anies diterima di Fakultas Ilmu Ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Di situ beliau aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam dan Senat. Lagi-lagi, bakat kepemimpinan Anies terlihat dengan menjadi ketua senat fakultas dan kemudian terpilih menjadi ketua senat UGM.

anies baswedan muda

Pak Anies saat menjadi ketua Senat UGM

* Yang seru, pada tahun 1989 juga, Pak Anies dan sejumlah anak muda lainnya direkrut TVRI Yogyakarta. Di TVRI, Anies dan tim sempat mewawancarai banyak tokoh, termasuk Menteri dan Ibu Negara (alm. Ibu Tien Suharto), sehingga jadi beken. “Jadi, anak-anak muda menggarap sebuah program yang isinya mewawancarai para tokoh Indonesia. Gara-gara itu, saya dan teman-teman ditampilkan di majalah,” kenang Pak Anies.

anies baswedan tvri

Tim muda di TVRI Yogyakarta. Nope, Youthmanual nggak menemukan selfie Anies muda. Hehehe.

* Nggak cuma aktif di organisasi dan media, saat jadi mahasiswa, Pak Anies juga sempat memenangkan lomba menulis tentang lingkungan. Hadiahnya adalah kesempatan kuliah musim panas di Tokyo. Wih!

* Pak Anies lulus kuliah S1 pada tahun 1995, setelah sekitar 6 tahun kuliah. Memang tergolong lama, sih. Tapi toh Pak Anies nggak hanya mendapatkan ilmu dan gelar, tetapi juga segudang pengalaman.

Pak Anies muda memang bukan sosok yang sempurna, namun banyak hal pada dirinya yang bisa dijadikan inspirasi. Sampai sekarang.

*Sebagian bahan diolah dari artikel majalah Femina.

(sumber gambar: turuntangan.org, aniesbaswedan.com, twitter @bemkmugm, )

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 24 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1