Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi asisten program director bersama Cut Geminia.

Lulusan diploma Penyiaran‍, sarjana Ilmu Komunikasi‍ Massa dan Magister Manajemen Komunikasi (Marketing Komunikasi‍) Universitas Indonesia‍ ini bekerja di 103.8 Brava Radio, Jakarta sebagai asisten Pengarah Program (Program Director)‍. Sebelumnya, Cut Geminia (Gemmy) sempat bekerja di televisi serta Production House.

Profesiku:

“Assistant program director (PD) di Brava Radio. Tugasnya kurang lebih mirip dengan program director, tapi asisten PD lebih banyak mengurusi urusan internal radio, sedangkan PD eksternal.”

Tugasku sehari-hari:

“ * Supervisi siaran sehari-hari. Yaitu memastikan program dan permintaan commercial slot (iklan atau advertorial yang dibacakan penyiar) berjalan lancar dan sesuai dengan format.

* Supervisi produser. Baik mengenai skrip program acara maupun skrip spot komersial.

* Menjadi penghubung tim marketing komunikasi dengan tim program.

 * Menjadi penghubung narasumber atau calon klien dengan tim marketing komunikasi.

* Membuat jadwal siaran.

Untuk jam kerjanya, seperti pada umumnya, yaitu dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore."

Modal yang dibutuhkan untuk menjadi PD/Asisten PD:

"Biasanya, harus memiliki pengalaman sebagai produser (radio), supaya kita lebih paham apa yang harus dilakukan radio tersebut.

Selain itu, kita perlu punya jiwa kepemimpinan serta luwes dalam bergaul, karena pekerjaan ini berhubungan dengan banyak pihak.

Soal musik, menurut saya nggak dituntut untuk terlalu jago. Soalnya, itu adalah tugas Music Director. Namun, seorang asisten PD harus tahu musik yang cocok diputar di radionya. Jadi kalau ada lagu yang bagus, bisa direkomendasikan ke Music Director."

Tahapan untuk mencapai posisi ini:

"Dimulai dengan menjadi produser, baru kemudian bisa naik menjadi asisten program director. Soal durasinya, tergantung performa kerjanya. Tapi kira-kira dua tahunan sudah bisa.

Nah, yang lebih mempengaruhi adalah apakah posisi asisten PD tersebut sedang kosong. Soalnya, dalam satu radio, hanya ada satu asisten PD dan satu PD."

Bagaimana masa depan radio dan peluang kariernya di era new media yang serba digital. Apakah radio menjadi terancam?

“Era digital jangan dijadikan penghalang (untuk mengembangkan radio), tapi diadaptasi. Kini, siaran radio bisa didengar melalui streaming di internet, atau melalui mobile apps resmi dari masing-masing radio. 

Jadi, masa depan dan peluang karier di radio menurutku masih cukup aman, selama kita menjaga karakteristik dasar radio itu sendiri, yaitu sebagai “teman”.

Untuk mendengarkan musik, mungkin anak-anak sekarang lebih prefer menggunakan digital music player. Tetap sebagai media hiburan, tentu akan lebih lengkap kalau diselingi dengan obrolan atau topik yang disampaikan penyiar. Nah, karena sifatnya yang personal, penyiar di radio pun berperan sebagai teman yang akrab dengan pendengarnya. Hal inilah yang hanya bisa dialami dengan mendengarkan radio."

Tips untuk anak muda yang ingin menekuni profesi ini:

“Kerja di radio itu seru dan menyenangkan. Bisa tahu informasi lebih awal (dibanding orang lain), bisa ketemu banyak orang, dan bonusnya bisa dapat inspirasi dari orang-orang/narasumber radio tersebut.

Kalau ingin bekerja di radio, kita harus percaya diri, jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru, senang bergaul dan memperluas jaringan, open minded, serta cukup "kepo". Tapi, kepo in a good way, ya. Semangat!"

(sumber gambar: dokumentasi pribadi)