Profesiku: CEO dan Pengusaha, Arifa Tan
- Jul 14, 2020
- Fatimah Ibtisam
Kali ini Rencanamu ngobrol sama senior yang puluhan tahun bekerja dan kini membuka usahanya sendiri. Arifa Tan adalah CEO PT IDStar Cipta Teknologi (IDStar Indonesia), perusahaan berbasis teknologi yang bergerak di bidang pendidikan, pelayanan jasa, transformasi, market place, dan venture capital. Arifa merupakan alumnus BINUS University prodi Sistem Informasi (Manajemen Informatika) dan kini menjadi Presiden Ikatan Alumni Bina Nusantara. Simak cerita dan tip dari Arifa, yuk!
Motivasi mendirikan IDStar Indonesia:
“End to end solution as one group. Menjadi solusi yang menyeluruh. Perusahaan Ini akan menggarap seseorang sampai (ia) menjadi entrepreneur.”
Pengalaman sebelumnya:
“Sudah 30 tahun saya bekerja di bidang teknologi. Saya bekerja sejak masih kuliah. Awalnya, jadi trainer di tempat penjualan komputer. Setelahnya sempat jadi staf bagian Accounting. Kemudian saya bekerja selama 6 tahun sebagai programmer, hingga menjadi supervisor. Setelahnya, bekerja sebagai konsultan selama 6 tahun hingga menduduki posisi General Manager. Saya juga merupakan pendiri dan shareholder perusahaan PhinCon hingga 2018.
Selain bekerja, sejak umur 20an saya sudah buka usaha sendiri, di antaranya membuat software house.”
Tugas sebagai sebagai CEO:
“Memimpin semua jajaran dalam hal (menentukan) strategi, rencana, dan detil operasional. Sementara di sisi penjualan, CEO membantu networking serta membantu berjualan agar target dapat terpenuhi. Dari segi operasi perusahaan, CEO mengeluarkan persetujuan, mengawasi, serta melakukan pengecekan (audit). Selain itu CEO juga mencari investor.”
Keseharian seorang CEO:
“Kesibukannya berbeda-beda, tapi aktivitas yang sering dilakukan adalah meeting, coaching, dan monitoring. Misalnya, hari ini ada management meeting, bertemu dengan pimpinan, hingga bertemu customer. Jam kerjanya 9 to 5, tapi semenjak ada (pandemi) COVID-19 menjadi fleksibel.”
Untuk menjadi entrepreneur, sebaiknya setelah lulus kuliah bekerja terlebih dahulu atau fokus berwirausaha?
“Both (are) ok. Tapi jika mau langsung buka (bisnis) sendiri, usahakan ada mentor. Yang bisa menjadi mentor adalah sosok yang sudah sukses di bidang yang ingin kalian jalani. Zaman sekarang sekarang ada banyak coach/mentor yang siap membantu.
Contohnya, Binus University memiliki ikatan alumni, dan di situ terdapat program mentoring. Bisa juga langsung mencari professional coach.”
Mengapa alumni BINUS University banyak yang berhasil jadi entrepreneur?
“Menurut saya, ini ada kaitan dengan visi atau Arah BINUS University yang mengacu pada entrepreneurship dan globalisasi. Ada materi entrepreneurship dalam perkuliahan, berjalannya kegiatan inkubator usaha, dan lainnya. Bahkan, ada Wakil Rektor khusus untuk bidang entrepreneurship.
Plus, karena Binusian (sebutan untuk mahasiswanya) banyak perantau. Jadi, semangat cari duitnya lumayan kuat.”
Cara membagi waktu dan menetukan prioritas ketika kuliah sambil bekerja:
“Dulu, saya kuliah malam. Jadi pagi sampai sorenya bekerja. Keduanya menjadi prioritas. Saya termasuk yang lulus cepat, namun karier juga terus meningkat. Buat saya, ketika mengerjakan sesuatu harus fokus dan tidak memilih (salah satunya).”
Tantangan punya usaha sendiri dibandingkan bekerja untuk perusahaan:
“1. Gajian. Uang jadi isu ketika kita nggak punya investor atau uang pribadi.
2. Komitmen. Sebab tidak ada yang mengatur atau memarahi kita.
3. Gairah. (Harus memiliki) Visi yang kuat untuk berjalan dalam setiap masalah dan kesulitan yang menghadang.”
Apakah penting untuk memiliki lata belakang pendidikan (prodi kuliah) yang sesuai usaha yang dijalankan?
“Pengetahuan mengenai bidang usaha yang dijalani memang penting. Namun skill tertentu nggak terlalu penting, karena pada akhirnya seorang entrepreneur harus mempelajari semua skill seperti kemampuan keuangan, pajak, SDM, legal, penjualan, dan lainnya.
Seorang entrepreneur seharusnya tidak membatasi diri dengan job desc. Apapun yang mesti dilakukan agar bisnis berjalan, akan dilakukan. Bahkan jadi sopir sekalipun!"
Manfaat kuliah di BINUS University bagi Arifa:
“Semasa kuliah dulu, seru sekali! Kita semua (mahasiswa) sudah bekerja sejak semester 3, sehingga ketika lulus umumnya sudah berada di level manager.
Yang saya suka dari BINUS University adalah fokusnya ke mahasiswa. Pihak kampus memikirkan bagaimana cara membantu kita semua supaya bukan hanya bisa berkuliah, tetapi juga bisa bekerja.
Sampai sekarang menurut saya juga begitu. BINUS University fokus agar mahasiswa yang berkuliah di sana sebelum lulus sudah mendapatkan kerjaan. Rata-rata, 80 persen mahasiswa BINUS University sudah bekerja.”
Saran untuk mahasiswa yang bercita-cita ingin menjadi entrepreneur:
“Berani untuk jualan dan ikut bisnis apa saja selama kuliah. Ya, jiwa entrepreneur itu berawal dari mencari profit dalam bentuk jualan apapun, asalkan halal. Sebaliknya, selama tidak bisa jualan dan (tidak) mengerti untung-rugi, maka susah untuk jadi entrepreneur. Kecuali punya partner (yang merupakan entrepreneur).”
Selain itu, jangan pernah menyerah apapun kondisimu. Tetap berusaha dan tetap percaya pada Tuhan, maka akan terus ada harapan untuk sesuatu yang baik. Fokus berkontribusi kepada sesama agar usahamu diberkahi dan menjadi berkah.”
(sumber gambar: Photo by Jacqueline Kelly from Pexels, Dokumentasi Pribadi)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus