Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi travel designer, bersama Ardanariswari Sugiri!

Ardanariswari Sugiri atau Mbak Iresh (40 tahun) adalah seorang CEO sekaligus travel designer untuk sebuah agen perjalanan khusus ke Jepang, bernama Japan Customized Tour. Mbak Iresh merupakan lulusan Universitas Indonesia‍ Fakultas Sastra, jurusan Sastra Jepang‍, angkatan 1994.

Profesiku:

CEO sekaligus travel designer untuk sebuah agen perjalanan khusus ke Jepang, bernama Japan Customized Tour. Saya merancang dan menyediakan sarana wisata bagi para pelancong, serta bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi di lapangan.

Tugas atau kegiatanku sehari-hari:

Bercakap-cakap dengan para tamu, mendengarkan masukan dari mereka tentang liburan seperti apa yang mereka inginkan, membuat tour itinerary atau jadwal tur, melakukan pemesanan hotel, tiket transportasi, booking restoran, dan sebagainya.

Hal unik dari profesi travel designer:

Selalu saja ada tempat yang bisa diekplorasi dan selalu ada pribadi unik yang ditemui.  

Alasan memilih profesi ini:

Karena saya merasa setiap orang pasti butuh liburan. Liburan membuat seseorang bahagia dan tersenyum. Jadi saya pikir, melakukan pekerjaan yang bisa membuat orang lain tersenyum senang, pasti menyenangkan!

Modal untuk menjalani profesi travel designer:

Laptop, jaringan internet yang kuat, buku paduan wisata, dan kemampuan membaca kemauan orang. Nilai plus kalau kita juga punya latar belakang dunia pariwisata, dan kemampuan/ilmu public speaking.

Pengalaman paling berkesan selama menjalani profesi ini?

Pengalaman yang paling berkesan adalah saat saya mendapat tamu tokoh-tokoh negara, serta orang-orang mereka yang sudah sering travelling ke banyak negara. Soalnya saya jadi merasa “diuji”, apakah saya bisa membuat mereka terkesan dengan jadwal tur saya?

Apa tantangan terbesar dalam menjalani profesi ini?

Menurut saya, tantangan terbesarnya adalah saat kita menemui kegagalan di lapangan yang disebabkan oleh human error, dan kegagalan ini sampai membuat tamu tidak senang. Tetapi cara bangkit dari kegagalannya mudah, kok, yaitu mengakui kesalahan dan kekurangan kita, menerima kritik orang lain, dan berusaha menunjukan bahwa kita bisa menjadi lebih baik ke depannya. Itu saja!

Apakah miskonsepsi (salah kaprah) umum dari profesi travel designer?

Miskonsepsi yang paling besar namun paling sering terjadi adalah anggapan orang bahwa seorang tour guide, tour leader atau travel designer adalah pekerjaan mudah, dan bisa dilakukan tanpa pendidikan tinggi, pengetahuan luas, atau intelektualitas. Toh pekerjaan utamanya cuma melayani orang!

Padahal sebenarnya, dalam sebuah perjalanan pariwisata, ada banyak sekali masalah yang bisa terjadi. Tanpa kepintaran, seseorang nggak akan bisa mengatasi masalah-masalah tersebut, apalagi mampu membuat puluhan orang [tamu/peserta tur] merasa senang dan nyaman.

Yang pasti, pengetahuan yang luas dan kemampuan public speaking sangat diperlukan untuk menekuni profesi ini.         

Karakteristik orang seperti apa yang dibutuhkan agar sukses di profesi ini?

Yang paling penting harus sabar. Kita juga perlu punya pengetahuan yang luas dan sifat gemar menolong. Kemampuan bahasa dan public speaking bisa menjadi nilai tambah. Saya sendiri saat ini menguasai lima bahasa, lho.

Apa saja jalan/tahapan untuk mencapai posisi travel designer?

Awalnya harus menjadi seorang guide dan tour leader dulu. Saya bisa menjadi travel designer dan owner (pemilik) dari perusahaan agen perjalanan ini setelah saya bekerja selama 12 tahun sebagai guide dan tour leader.

Menurut Mbak Iresh, bagaimana prospek kerja profesi ini di masa depan?

Sangat baik. Karena sampai kapanpun, orang akan selalu membutuhkan liburan

Berapakah range level gaji di profesi ini?

Untuk posisi entry-level (awal), pendapatan seorang tour guide / tour leader bisa sekitar Rp Rp1.000.000 - Rp1.500.000/ hari. Untuk yang sudah berpengalaman, bisa mendapatkan sekitar Rp1.800.000 - Rp 4.000.000/ hari. Itu belum termasuk tip dan bonus tambahan lainnya. Seorang travel designer bisa berpendapatan antara 30-60 juta per bulan, bahkan lebih.

Bagaimana level stres dari profesi ini?

Cukup tinggi, khususnya karena kita harus menghadapi bermacam-macam orang dengan beragam karakter dan kemauan.

Apakah jurusan kuliah Mbak Iresh dulu sejalan dengan profesi ini?

Sejalan. Karena saya mengambil studi bahasa Jepang, dan agen perjalanan saya ini memang spesialisasinya melakukan perjalanan ke Jepang. Dulu saya juga mengambil mata kuliah ekstra pariwisata, maka sedikit banyak, sejak kuliah saya paham masalah ticketing dan melakukan reservasi segala sarana wisata. Bahasa Jepang jugalah yang membuat saya jadi bisa berkarier di Jepang.

Apakah pekerjaan ini memberikan banyak kesempatan untuk berkembang?

Kalau mengembangkan pengalaman, sih, pasti. Soalnya kita kebanyakan bekerja di lapangan, sehingga kemampuan kita untuk beradaptasi dan mengatasi masalah jadi lebih terasah.

Wawasan kita pun akan sangat terbuka lebar, karena kita jadi punya banyak kesempatan pergi ke berbagai tempat dan negara.

Sebagai manusia, kita juga bisa menjadi lebih baik, karena pekerjaan ini menuntut kita untuk bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang (tamu), dan ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari setiap individu yang kita temui.

Hal ini juga membuat relasi kita jadi meluas, sehingga berbagai peluang bisnis lainnya jadi terbuka lebar.

Bagaimana resiko pekerjaan dalam hal fisik?

Resikonya rendah. Kita hanya perlu menjaga stamina untuk memberikan performa terbaik saat bekerja.

Universitas apakah yang memiliki lulusan dengan kualitas yang baik untuk jurusan terkait dengan profesi ini?

Untuk jurusan sastra asing, Universitas Indonesia adalah salah satu pilihan terbaik di Indonesia. Sekolah public speaking dan akademi wisata juga bisa jadi pilihan, kalau memang ingin serius bekerja di bidang pariwisata.

Tips untuk anak muda yang mau sukses di bidang/profesi ini?

Rajin-rajinlah membaca, bertanya, dan menjelajahi dunia. Karena pengalaman yang akan kamu dapat di dunia luar akan menjadi pelajaran yang paling berharga.

(sumber gambar: dok pribadi)