Alasan Kenapa Cowok-Cowok Sering Bolos Kuliah Demi DotA
- Dec 08, 2015
- Dian Ismarani
Di kalangan cowok-cowok gamer, DotA itu ibaratnya pacar pertama. Pacar keduanya? Ya, kopi sama rokok. Pokoknya kalau udah main DotA, dunia isinya cuma dia sama para heroes, alias para karakter yang dipakai dalam DotA.
DotA, atau singkatan dari Defense of the Ancient, adalah game multiplayer online battle arena (MOBA) dan dapat dimainkan secara gratis melalui Steam (semacam tempat membeli game online). Kita bisa main bareng teman-teman hanya dengan bermodalkan koneksi internet kencang dan komputer yang tahan banting. Bukan tahan dibanting ke lantai ya, sob! Maksudnya komputer yang punya spesifikasi canggih seperti high end processor. Kenapa harus gitu? Ya abis, bayangin aja. Aplikasi game ini besarnya mencapai 16 GB! Berat, sooob…
Konsep dari DotA adalah mengadu dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Tim sebelah kiri disebut "Radiant" sementara tim sebelah kanan disebut "Dire”. Keduanya memiliki markas utama yang disebut “Ancient”, dan tim pertama yang berhasil menghancurkan “Ancient” lawan adalah pemenangnya.
Masing-masing pemain dapat mengendalikan sebuah unit atau karakter yang disebut “Hero” yang dipilih pada awal permainan. DotA mempunyai 119 “Heroes” dengan tipe kemampuan yang berbeda-beda. Nah, masing-masing pemain punya tujuan membunuh “Creeps” (pasukan penjaga “Ancient”), membunuh “Heroes” pihak lawan, menaikkan level, membeli item virtual tertentu seperti baju dan pedang, dan membuat keputusan strategi untuk menjelajah wilayah perang demi ngancurin “Ancient” lawannya.
Pokoknya, inti dari permainan DotA adalah nyusun strategi perang bareng teman satu tim kamu. Beuh! Kira-kira kalau negara perang beneran, pada giat dan semangat kayak gini nggak, ya?
Sebetulnya ya, sob, permainan strategi perang semacam DotA ini banyak banget. Tapi kenapa cuma DotA yang paling sering disebut dan paling bikin gamers lupa segala hal? Lupa makan, lupa mandi, lupa pulang, lupa pacar dan lupa KULIAH! Ada, lho, teman saya yang sampai pingsan di warnet karena dehidrasi, gara-gara dia nggak minum-minum air putih akibat keasikan main DotA. Syetdah…
Menurut Argi Hartandi, alumni School of Audio and Engineering Jakarta yang juga seorang gamer pecinta DotA, game DotA adalah permainan yang bikin dia berpikir tentang strategi. “Kalau gue kalah, gue penasaran. Berarti ada strategi yang kurang pas. Kalo gue menang, gue ketagihan dan pengen mengulang keberhasilan gue itu”.
Sementara menurut Gilang Adilana, alumni Universitas Telkom, character design, character variability dan character development di DotA bikin dia bisa mengekspresikan diri. “DotA itu kayak kehidupan kita di dunia lain, di dunia game. Susah deh diungkapkan dengan kata-kata!”
Para pemain DotA ini juga rela menghabiskan ratusan ribu rupiah untuk beli-beli item virtual dan “ngedandanin” hero mereka. Saya sempet kaget ketika teman saya bilang dia baru aja beli pedang menyala dengan harga Rp500,000. Cuma buat beli pedang menyala, sob?! Virtual pula! *bakar komputernya sekalian biar nyalanya lebih besar*
Sementara Yudha Pratama, alumni Universitas Pancasila, bilang bahwa teman-teman gamer banyak yang skip kuliah demi DotA karena DotA punya region yang bikin mereka bisa ketemu banyak gamer DotA dari negara-negara lain. Misalnya, meskipun kita main DotA tanpa tim yang kita kenal, kita bisa berinteraksi dengan pemain-pemain lainnya di arena virtual game ini. Tinggal pake headset dan microphone, kita bebas ngobrol sama mereka. Berasa nemu belahan jiwa, ya, sob?
Main DotA juga bikin ketagihan karena ada sistem rankingnya! Akibatnya, pemain kepengen terus berlomba supaya ranking mereka naik. Jadi nggak berhenti main, deh!
DotA punya kompetisi skala dunia bernama The International, dan kompetisi ini merupakan turnamen DotA tahunan seluruh dunia. Hadiahnya bisa sampai 18 juta US dollar, lho! Duitnya darimana, Kak? Ya, dari para pemain yang beli item game melalui “Steam”. Komunitas DotA di Indonesia juga sering mengadakan pertandingan game lokal.
Beberapa kampus malah punya komunitas DotA sendiri. Misalnya, kalau kamu ke Universitas Bina Nusantara, ada Cafe bertema DotA di sana.
Kalau kamu sendiri, apa, sih, alasan susah banget ninggalin DotA? Sampai bolos-bolos kuliah juga, nggak?
(sumber foto: cloudfront, imgur, akamai, askfm, Youtube, Duniaku, Kaskus)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus