Single, Film yang Memberi Pesan Penting untuk Para Jomblowan dan Jomblowati
- Jan 05, 2016
- Dian Ismarani
Raditya Dika is back on the big screen, yo! Yo’i, hanya setelah setahun absen dari dunia perfilman, awal tahun 2015 kemarin Raditya Dika kembali dengan film terbarunya, Single.
Sebenarnya, beberapa tahun terakhir ini, saya males banget kalau diajak nonton film Indonesia di bioskop. Kenapa? Soalnya bagi saya, film Indonesia kadang masih mirip sama sinetron. Bedanya, layarnya lebih besar dan durasinya lebih lama. Rugi ah, sob!
Untungnya sekarang ini, sineas muda Indonesia makin sadar bahwa butuh lebih dari sekedar ibu tiri yang kejam, pemeran utama yang teraniaya, komedi slapstick atau hantu seksi untuk membuat film yang baik dan bisa diminati anak muda. Kesadaran inilah yang membuat saya mau lagi nonton film Indonesia, salah satunya karya terbaru Raditya Dika, Single.
Dalam film komedi ini, Raditya Dika kembali berperan sebagai sutradara sekaligus tokoh utamanya. Menurut saya, akting Radit masih gitu-gitu ada dan belum terlalu oke. Wajar aja, sih. Radit ‘kan seorang penulis, bukan aktor. Namun sebagai sutradara, Radit sukses membuat film Single lebih baik dibandingkan film-film Radit sebelumnya, seperti Marmut Merah Jambu dan Malam Minggu Miko, terutama dari sisi pengambilan gambar.
Satu hal yang bikin saya salut, film ini nggak sekedar hahahihi, tapi memiliki pesan-pesan penting untuk jomblowan dan jomblowati di luar sana. Pesan apa, sih?
Menjadi berbeda itu nggak apa-apa, karena setiap orang punya latar belakang masing-masing
Ebi (Raditya Dika) adalah seorang pemuda 27 tahun yang culun dan kesulitan mendapatkan pacar. Tiap kali Ebi ngedeketin cewek, selalu ditolak. Jangankan nembak, ngomong sama perempuan aja Ebi nggak pede! Tapi ternyata keculunan Ebi ini disebabkan karena sejak kecil, Ebi sibuk nemenin ibunya. Berhubung ayah Ebi sudah meninggal, Ebi harus menggantikan peran sang ayah untuk menjaga ibunya yang sangat dia sayangi. Tapi akibatnya, Ebi jadi kurang gaul dan kurang supel sama cewek.
Sahabat adalah penolong dan pendukung terbaik kita!
Suatu hari, Alva (Frederik Alexander)—adik Ebi yang ganteng dan sukses—mengumumkan bahwa dia mau menikah. Wah, Ebi mau dilangkahin, nih! Dengan dibantu oleh kedua orang sahabatnya, Wawan (Pandji Pragiwaksono) yang optimis dan Victor (Babe Cabita) yang pesimis, Ebi mulai sibuk nyari cewek. Btw, Wawan dan Victor, nih, adalah dua tokoh yang sukses bikin saya ketawa terus sepanjang film. Kocak abis! Mereka melengkapi kedodolan Ebi banget, deh.
Kadang kita jauh-jauh mencari cinta, padahal cinta bisa datang dari lingkungan terdekat (syedap…)
Capek nyari calon pacar kemana-mana, Ebi malah jatuh cinta sama teman kosnya sendiri, Angel (Annisa Rawles). Tapi dapat pacar emang nggak pernah segampang membalikkan telapak tangan ya, sob. Pas Ebi mau ngedeketin Angel, muncul sosok Joe (Chandra Liow), "abang-abangan" Angel yang sudah dekat dengan Angel sejak mereka kecil. Apalagi diam-diam Joe juga mengincar cinta Angel dan berusaha menjauhkan mereka berdua dengan segala tipu muslihatnya.
Do good, and good will come to you
Perbuatan baik nggak ada yang sia-sia, sob. Meskipun dodol, Ebi adalah orang yang lucu dan selalu berusaha bikin orang lain ketawa. Dia juga tulus membantu seorang tokoh bernama Bu Marjan, tanpa ada maksud pamer di depan Angel. Pada akhirnya, kebaikan-kebaikan Ebi mendatangkan kebaikan juga untuk dirinya. Ihiiiy.
Cinta nggak bisa dipaksakan, sob!
Pesan paling gong dari film Single adalah tentang esensi nyari pacar. Kalau kita lagi ngegebet seseorang, pastikan dulu, kamu beneran naksir atau cuma penasaran? Or worse, cuma demi punya pacar? Jangan sampai demi prinsip “yang penting gue nggak jomblo”, kamu jadi mau pacaran sama siapa aja, bukan sama yang benar-benar cocok. Lewat film ini, Radit berusaha membuka mata para jomblo-jomblo di luar sana supaya nggak terus terpuruk dan benar-benar menghargai arti sebuah hubungan.
Gih, nonton filmya sana!
(Sumber foto: moviegoersmagazine, dailymotion)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus